25 Tahun Festival Musik Blues Terbesar di Australia
Seratus ribu penonton memadati festival musik blues “Byron Bay” di negara bagian New South Wales, yang digelar sepanjang akhir pekan libur paskah. Tahun 2014, festival yang dimeriahkan ratusan musisi ini memasuki usia seperempat abad.
Salah satu musisi yang ikut meramaikan “Byron Bay” adalah grup musik asal Melbourne “Public Opinion Afro Orchestra” yang mengusung nomor-nomor rancak khas negeri Afrika barat, Nigeria.
Selain musik blues, festival yang digelar selama lima hari mulai 17 April ini juga mengusung music roots, yakni musik tradisional khas negara tertentu.
Sejak 5 tahun yang lalu, gelaran musik akbar ini digelar di areal perkebunan seluas 120 hektar yang bernama “Tyagarah Tea Tree Farm,” yang berlokasi di selatan Gold Coast.
“Saya sering mendengar soal festival blues ini, cukup melegenda. Ini sejajar dengan festival Glastonbury di Inggris dan festival jazz New Orleans di Amerika,” ujar penyanyi asal negeri paman Sam, Boz Scaggs.
Tahun ini adalah penampilan perdana Boz Scaggs di “Byron Bay” sekaligus promo album terbaru-nya yang bertajuk “Memphis.” Namun sambutan termeriah yang didapatkannya di festival ini adalah ketika ia membawakan tembang lawas miliknya “Lido Shuffle,” yang diambil dari album “Silk Degrees” tahun 1976.
Pertunjukan Boz di Australia ini adalah awal karir-nya yang kedua setelah absen sekian lama.
“Saya berhenti bermusik di tahun 80an. Saya benar-benar tak kehabisan ide waktu itu. Entah mengapa, tiba-tiba saja inspirasi itu muncul kembali 5 atau 6 tahun yang lalu. Saya terpanggil untuk bermain lagi,” ceritanya.
Umurnya memang tak lagi muda. Di usia-nya yang ke 70, penampilan Boz masih tetap prima dan energik.
“Tujuh puluh adalah usia 40 yang baru,” candanya.
Selain Boz Scaggs, festival “Byron Bay” juga dimeriahkan sederet musisi gaek pemenang Grammy seperti sang pelopor blues, Buddy Guy, yang kini berusia 78 tahun; gitaris Jeff Beck, yang genap 69 tahun; maestro keyboard, Dr. John, 73 tahun; dan pemain harmonika, Charlie Musselwhite.
Grup musik rock lawas asal Amerika, Doobie Brothers, juga turut meramaikan gelaran ini. Penampilan Doobie, yang genap berkarya 4 dekade, kali ini bahkan jauh lebih meriah ketimbang penampilan perdananya di “Byron Bay” bertahun-tahun lalu. Grup yang digawangi Tom Johnston ini seakan memiliki daya magis pada dua generasi penggemar.
Festival yang selalu dihadiri penonton setia
Direktur Festival, Peter Noble, mengatakan “Byron Bay” tetap mempertahankan kombinasi musik blues, rock, roots, dengan sentuhan musik country seperti yang ditampilkan penyanyi Kasey Chambers, John Williamson dan Troy Cassar-Daley.
Namun tentu saja, penampilan yang paling ditunggu-tunggu penonton adalah para musisi pria macam Jack Johnson, John Butler dan John Mayer, yang telah sering tampil di ajang ini.
Beberapa musisi perempuan seperti Suzanne Vega, Joss Stone dan India Arie juga turut mendapat tempat di hati penonton.
“Selalu memukau,” ujar Paddy Mac, salah seorang penonton yang selalu hadir di festival blues ini sejak tahun 1989.
Bagi Paddy dan sebagian penonton setia “Byron Bay,” antusiasme untuk datang ke festival ini selalu dipicu oleh musisi-musisi baru yang tampil, yang tak pernah didengar sebelumnya.
Tahun ini, Paddy sangat antusias melihat penampilan musisi Amerika “Nahko and Medicine for the People,” yang, konon, bermusik dengan mengusung semangat perubahan.