ABC

2014 CryptoLocker Ancam Australia

Perusahaan Pengamanan IT meminta warga Australia mewaspadai kejahatan pembajakan arsip data di komputer.  Kejahatan internet ini diperkirakan bakal merebak sepanjang tahun 2014 mendatang.

Bayangkan kalau suatu saat, begitu menyalakan komputer tiba-tiba anda mendapati seluruh data di komputer anda telah dibajak. Dan anda hanya diberikan waktu selama 3 hari untuk membayar tebusan atau anda akan kehilangan seluruh data tersebut.

Kejahatan seperti inilah yang menurut perusahaan pengamanan IT, Symantec, berpotensi dialami warga Australia selama 12 bulan mendatang.

Kejahatan yang dilakukan oleh program bernama CryptoLocker ini menurut Direktur Teknologi  Symantec, Sean Kopelke adalah perangkat lunak berbahaya yang menjangkiti sistem operasi Windows yang perlu diwaspadai dan menjadi perhatian utama.

"Sofware ini mampu mengenkripsi atau mengamankan file Anda untuk kemudian menuntut uang tebusan sederhana dengan imbalan kunci unik untuk membuka kembali file tersebut," kata Kopelke dalam program ABC 7.30.

CryptoLocker  yang diilhami thriller Hollywood ini telah sukses meresahkan banyak warga di Amerika Serikat dan Inggris.

"Tingkat infeksi CrytoLocker di Australia saat ini  memang baru 2% atau masih rendah tapi perkembangannya cukup pesat,” kata Kopelke.

"Di AS dan Eropa tingkat paparannya jauh lebih tinggi dan itu menjadi indikasi yang bagus agar kita lebih waspada.” tambahnya.

Otoritas Komunikasi dan Media Australia Bruce Matthews mengatakan program jahat ini paling sering menyebar melalui email.

"Program ini dikirim oleh penjahat cyber, jika pengguna internet mengklik email itu maka program jahat itu akan berjalan secara perlahan dan diam-diam. Dan baru setelah CryptoLocker selesai mengunci seluruh file di arsip data komputer anda maka pesan tuntutan tebusan akan muncul."

Di Australia CryptoLocker tercatat pernah menyerang perusahaan real estate di Sydney, sebuah pusat kesehatan dan Universitas Teknologi Queensland.

Direktur layanan IT di Queensland University, Chris Bridge mengatakan CryptoLocker ini melanda 18 komputer di lembaganya, namun dampaknya sangat buruk.

"Virusnya memang tidak bergerak, tapi sangat jahat karena begitu mulai melakukan enkripsi arsip data tidak hanya mencakup seluruh data yang tersimpan di local data tapi juga mengenkripsi jaringan yang terlihat oleh program itu,” katanya.

"Program itu membajak sekitar 200 hingga 230,000 file yang tersimpan di seluruh jaringan.”

Biaya tebusan murah

Program pembajakan data di internet ini bukan hal baru, namun CryptoLocker ini semakin khusus.

"CryptoLocker hanya perangkat lunak lain yang mampu melakukan hal-hal serupa yang sebelumnya telah dilakukan oleh program sejenis.”

Saat ini kode unik CryptoLocker belum terpecahkan dan tuntutan tebusan yang diminta umumnya tidak terlalu mahal, bahkan terkadang lebih murah ketimbang meminta bantuan dari layanan pengaman IT.

Untuk mengatasi ancaman kejahatan pembajakan ini MacGibbon, pendiri Pusat Kejahatan Teknologi Canggih di  kepolisian federal Australia (AFP) meminta warga untuk memback-up data di server yang aman dan secara rutin memperbarui sistem operasi mereka.

"Sebagai mantan polisi saya menyarankan untuk tidak pernah mau bertransaksi dengan penjahat – bagaimana bisa anda mempercayai mereka? Tapi saya bisa paham mengapa pebisnis kecil bersedia membayar tebusan itu, karena tebusannya cukup murah.”