10 Persen Mamalia Asli Australia Punah Sejak Pemukiman Warga Eropa
Lebih dari 10 persen mamalia asli Australia punah sejak berlangsungnya pemukiman masyarakat Eropa di benua tersebut. Demikian temuan dari sebuah kajian terbaru di Australia.
Kajian yang dilakukan selama tiga tahun ini meneliti nasib dari sejumlah mamalia asli Australia selama 200 tahun terakhir dan ditemukan kalau setiap satu dekade ada satu hingga dua spesies mamalia yang punah.
Tingkat kepunahan ini lebih tinggi dibandingkan tingkay kepunahan di benua lainnya.
Penelitian ini menghasilkan laporan berjudul Rencana Aksi untuk Mamalia Australia, yang menilai status, nasib dan masa depan alam di Australia.
Peneliti utama dalam kajian ini, John Woinarski dari Universitas Charles Darwin mengatakan kucing liar dan serigala menjadi penyebab utama dari penurunan populasi mamalia asli Australia tersebut.
"Warga Australian menghabiskan lebih dari $6 miliar setiap tahunnya untuk hewan peliharaan,” katanya.
"Jika … hanya sepersepuluh saja dari angka itu dialokasikan untuk upaya konservasi, kita akan memiliki pengaturan yang jauh lebih baik dan adil untuk mencegah spesies itu dari kepunahan.
"Misalnya saja daripada hanya melulu peduli terhadap anjing atau kucing atau guinea pig, anda bisa juga untuk mulai peduli kepada nasib quokkas dan tikus kangguru dan bandicoots,” katanya.
Dr Woinarski juga mengatakan ada lebih dari 20 persen mamalia asli benua Australia saat ini harus ditetapkan statusnya sebagai hewan yang terancam punah.