ABC

1 dari 5 Orang di Australia Lakukan Rasisme Halus

Jika Anda sedang duduk di bangku taman, dan seorang warga aborigin datang duduk di sebelah Anda, akankah Anda pindah? Ternyata, satu dari lima warga Australia menjawab akan melakukan hal itu.

Demikian terungkap dalam survei yang dilakukan Lowitja Institute mengenai diskriminasi terhadap kaum aborigin di Australia.

Disebutkan pula, satu dari 10 orang, senang untuk melucu di pub dengan menggunakan kaum orang aborigin sebagai sasaran lelucon.

Organisasi Kesehatan Mental Beyond Blue mengatakan, ini merupakan jenis rasisme halus yang memberi dampak psikologis yang menghancurkan kepada warga Aborijin Australia.

Senator Australia Nova Peris yang giat berkampanye anti diskriminasi, mengatakan ini merupakan masalah paling menonjol di Wilayah Utara (NT) Australia.

"Ini benar-benar tidak dapat diterima, terutama kalau kita melihat pada dampak psikologis yang terkait dengan rasisme bagi orang-orang Aborigin," katanya.

"Terutama di bagian utara Australia dimana tingkat bunuh diri, lima kali lebih tinggi dari rata-rata nasional."

Menurut Senator Nova Peris, tindakan diskriminasi berulang-ulang yang sama dan kecil-kecilan telah mengucilkan kaum bumiputra dari masyarakat.

Survei Lowitja Institute juga menyebutkan, 97 persen penduduk asli Australia telah mengalami rasisme dalam satu bentuk ke bentuk yang lain.

Senator Nova Peris mengatakan, hasil tersebut tidak dapat diterima untuk sebuah negara yang memiliki keberagaman suku.

"Anda mungkin menjadi teman dari seorang aborigin atau mengenal seorang aborigin, dan rekan Anda mungkin membuat lelucon rasis, Anda harus dapat mengingatkan teman-teman Anda itu, dan mengatakan bahwa lelucon itu rasis," jelasnya.

Pekan lalu, kampanye baru telah diluncurkan oleh Beyon Blue yang disebut 'The Invisible Diskriminator' untuk mengatasi rasisme halus di Australia.