ABC

Tasmania Diusulkan Jadi Pusat Penanaman Ganja untuk Obat

Upaya legalisasi ganja sebagai tanaman obat semakin mendapat momentum, sementara Tasmania diusulkan sebagai pusat penanaman di Australia.

Sebuah delegasi lintas partai dari Negara Bagian New South Wales akan mengunjui Tasmania pekan depan untuk melihat lokasi.

Anggota parlemen NSW Kevin Anderson, yang menyusun RUU legalisasi ganja sebagai tanaman obat, memimpin delegasi tersebut.

Sebuah perusahaan di Tasmania sejauh ini telah mengusulkan ujicoba penanaman ganja sebagai tanaman obat setelah bekerja sama dengan University of Tasmania.

Kandungan cannabinoids pada tanaman ganja bisa diekstrak dan dikembangkan menjadi obat.

Para pendukung gagasan ini menyatakan efek sampingnya sangat kecil, sementara manfaatnya sangat besar. Selain itu, dikemukakan pula bahwa risiko kecanduan sangat rendah bahkan jika dibandingkan dengan obat biasa.

Seorang warga Tasmania, Natalie Daley (32 tahun), terdiagnosa kanker adrenal cortical carcinoma. Ia pun menjalani radiasi selama tujuh pekan disusul kemoterapi.

Ia mengatakan, obat-obat yang diberikan tidak mempan, sampai seorang teman mengusulkan minyak ganja.

"Obat ini sangat mujarab dan telah mengubah hidup saya," katanya.

Dengan mengonsumsi dua tablet minyak ganja sehari ia kini bisa makan secara normal dan menikmati waktu bersama anak-anaknya.

Daley mengatakan, sudah seharusnya ganja sebagai tanaman obat dilegalisasi.

Presiden Yayasan Reformasi Hukum Obat-obatan Dr Alex Wodak menjelaskan, sejauh ini legalisasi ganja sebagai tanaman obat di Amerika Serikat belum menimbulkan dampak yang dikuatirkan.