ABC

Pengungsi Kamboja Kini Perkaya Dunia Hortikultura Australia Utara

Hortikultura di Wilayah Utara Australia diperkaya oleh mantan pengungsi asal Kamboja. Para pengungsi ini kini menjadi petani sayur dan buah. Mereka pun membawa dan mengenalkan tanaman bumbu khas Kamboja ke penduduk setempat.

Setelah pindah ke kota Darwin 15 tahun yang lalu, Muy Keav Ma dan keluarganya sudah membangun usaha tani mereka. Kini, mereka memiliki kebun mangga seluas 30 hektar.

Muy hanya satu dari komunitas petani sayur asal Kamboja di kota tersebut.

Ia dan keluarganya tiba di Australia pada tahun 1980an sebagai pengungsi. Saat itu Kamboja tengah dilanda perang.

Selama bertahun-tahun Ia mencoba menjalankan usaha toko kecil di kota Melbourne, tapi mereka merasa kerja keras mereka tak sebanding dengan hasil.

Kemudian, Ibu Muy mendapat cerita dari saudaranya tentang pemandangan yang indah di daerah Lambells Lagoon, Wilayah Utara Australia. Mereka pun pindah ke sana.

"Kami datang sebagai [kelompok] kecil pengungsi, dan kami memiliki sejarah bertani. Orang tua saya, mereka menanam buah jeruk dan sayur sebelum perang pecah," cerita Muy, "Kemudian Ibu saya mendengar tentang Darwin."

"Kami ingin sedikit kebebasan dan lingkungan sehat."

Selain menanam mangga, Muy Keav kini juga menanam sayuran hijau, buah tropis dan tanaman bumbu Asia Tenggara. Awalnya, itu hanyalah untuk konsumsi sendiri, namun kini mereka juga menjual hasil kebun mereka di pasar Rapid Creek, di bagian pinggiran utara Darwin.

Ia bercerita bahwa Ia senang menjelaskan cara menggunakan tanaman bumbu khas Kamboja. Contohnya, gotu kola (Katanya, ini baik untuk memasak sup dan mencegah radang), dan juga daun mint fish-cheek yang beraroma tajam. 

Selain itu, Muy Keav juga membuat bungkusan berisi jahe, lengkuas, daun jeruk dan sereh, untuk para pembelinya yang ingin membuat bumbu kari khas Kamboja, yaitu Kreung.

Tanaman dari kebunnya tidak disemprot bahan kimia. Sebagai pupuk, Ia menggunakan bangkai ikan yang difermentasi.

"Saya melihat bahwa banyak sekali dampak bahan kimia, jadi saya pilih yang alami…kalau saya pilih itu untuk diri saya sendiri, kenapa tidak untuk masyarakat juga?" katanya.