ABC

Puluhan Anak Panti di Melbourne Dijadikan Pekerja Seksual

Investigasi yang dilakukan ABC menemukan, puluhan anak-anak yang tinggal di rumah panti milik pemerintah di kawasan sekitar Melbourne, Australia, diduga dijadikan pekerja seksual oleh kelompok kejahatan terorganisir.

Sindikat ini menarget anak-anak panti tersebut untuk memuaskan nafsu para pedofil, dengan bayaran uang, narkoba, rokok dan alkohol.

Menurut temuan ABC, seorang anak perempuan yang masih berusia 12 tahun telah menjadi korban para pedofil.

Beberapa di antara anak-anak itu dibawa keliling di kota-kota sekitaran Melbourne, bahkan ada yang dibawa melintas negara bagian. Beberapa di antara perbuatan seksual para pedofil ini bahkan direkam.

ABC mendengar bahwa polisi kini mengindetifikasi antara 30 hingga 40 orang anak di bawah umur yang tinggal di fasilitas panti pemerintah kemungkinan telah menjadi korban dalam 18 bulan terakhir.

Daerah sekitar Dandenong di luar kota Melbourne menjadi perhatian khusus pihak polisi.

Polisi mendapat kesulitan untuk menangkap pelaku disebabkan para korban ini biasanya berasal dari keluarga bermasalah dan tidak bersedia memberi keterangan.

Seorang sumber dari Departemen Human Service yang mengelola rumah-rumah panti tersebut menyatakan, anak-anak ini masih di bawah umur dan belum berkompeten mengambil keputusan sendiri.

Salah satu kasus yang berhasil dibawa ke pengadilan menunjukkan, sejumlah pria dewasa di daerah Shepparton didakwa melakukan hubungan seksual dengan anak perempuan di bawah umur.

Pemimpin geng ini, Emran Dad, dalam sidang di tahun 2012, dituduh melakukan hubungan dengan anak berusia 13 tahun dengan imbalan sebungkus rokok.

Anak lainnya berusia 16 tahun menjelaskan, Emran Dad menghubunginya melalui Facebook, lalu membawanya ke rumah teman Emran. Di sana ia kemudian melakukan hubungan dengan korban.

Menurut anak tersebut, biasanya mereka dibayar 200 dollar untuk perbuatan tersebut. Sementara Emran akan menerima bayaran terpisah 150 dollar dari pria pedofil.

Kepolisian Victoria dalam pernyataan tertulis mengatakan sejumlah kasus telah berhasil dibawa ke pengadilan dan pihaknya terus melakukan penyelidikan.