Tasmania Kekurangan Akomodasi Untuk Pekerja Backpacker
Kota-kota di Tasmania sedang berjuang mengatasi permintaan akomodasi bagi para backpacker seiring dengan berkembangnya perkebunan di negara bagian tersebut.
Emma Sutherland dari Burlington Berries di Cressy, sebuah kota kecil berjarak sekitar 35 km di tenggara Launceston, Tasmania mengatakan bisnis mereka telah meningkatkan penyerapan jumlah tenaga kerja sebanyak empat kali lipat sejak dimulai lima tahun lalu.
“Tahun ini kami mencapai puncaknya dengan sekitar 360 orang bekerja di perkebunan kami dan pada dasarnya produksi kami meningkat dua kali lipat setiap dua tahun sekali,” katanya.
“Tahun depan kami berencana mempekerjakan sebanyak 450 orang dalam anggaran kami dan karena itu dalam waktu dua tahun ini jumlah pekerja di perkebunan kami akan menjadi 650 orang dan saya tidak yakin di mana kami bisa menemukan orang-orang itu.”
Sutherland mengatakan bahwa tenaga kerja adalah area yang paling mengkhawatirkan dalam bisnis mereka.
“Para wisatawan backpackers yang berasal dari daratan sebenarnya ironisnya tidak dapat memesan penerbangan karena saya tidak bisa menjaminkan pekerjaan tanpa akomodasi,” katanya.
Pertanian ini menyediakan akomodasi bagi 120 orang tenaga kerja mereka yang berasal dari Kepulauan Pasifik.
“Kami melihat wacana berinvestasi di lebih banyak akomodasi di lokasi pertanian dan melihat potensi membuat lebih banyak area untuk berkemah,” kata Sutherland.
Kim Slater telah memiliki sebanyak 45 ranjang di hotel backpacker miliknya di Longford selama lebih dari dua tahun.
“Perkebunan buah berry sendiri saja telah meningkatkan produksi mereka dari tahun ke tahun mungkin selama tiga atau empat tahun terakhir,” katanya.
“Jadi setiap tahun mereka membutuhkan 50 sampai 100 lebih pekerja di pertanian, dan itu adalah di masing-masing pertanian.”
Manajer Pengembangan Petani Buah Tasmania, Phil Pyke mengatakan bahwa apa yang disebut “pajak backpacker” telah memicu terjadinya kekurangan pekerja di beberapa bagian di Tasmania.
“Kami pertama kali diberitahu bahwa hal itu terjadi di bagian barat laut Tasmania dan kemudian di seluruh Tasmania, namun terutama peternakan yang lebih kecil yang mengindikasikan bahwa mereka tidak bisa mendapatkan pekerja keliling atau mereka kesulitan mempertahankan para pekerja tersebut.”
Pyke mengatakan bahwa banyak tanah pertanian sekarang membangun sarana akomodasi di lokasi kebun mereka.
“Mereka benar-benar membangun kamp mereka sendiri, menyediakan fasilitas sendiri untuk menghadapi masa panen, dan sehingga mereka benar-benar ingin mempertahankan sumber tenaga kerja mereka tersebut,” katanya.
“Itulah satu-satunya jalan ke depan jika mereka benar-benar ingin mempertahankan angkatan kerja yang berkelanjutan di wilayah atau di peternakan mereka.
Komisaris Dewan Huon Valley Adriana Taylor mengatakan wilayah mereka mengalami masalah akomodasi serupa.
“Saya pernah berbicara dengan salah seorang [penyedia akomodasi] backpacker utama kami yang saat ini memiliki cukup banyak menampung backpacker dan dia mengatakan ada 200 orang yang telah meminta tinggal di tempatnya yang tidak bisa dia penuhi permintaannya,” katanya.
“Dia mengatakan kepada saya bahwa fasilitasnya sudah mencapai kapasitas, kebanjiran peminat dan tidak dapat memenuhi permintaan mungkin hingga delapan minggu ke depan dalam setahun ini.”
“Juga kira-kira selama empat bulan berikutnya tahun ini pada saat ini tentu fasilitas mereka sudah cukup penuh walaupun tidak melebihi kapasitas.”
“Kemudian selama enam bulan dalam setahun mereka hampir tidak ada yang membutuhkan akomodasi. “
Adriana Taylor mengatakan dewan pemerintah wilayah Huon Valley berencana membangun sarana akomodasi ini sendiri untuk mengatasi masalah ini.
“Mungkin sebagian besar berkemah tapi dengan fasilitas sehingga jelas ada blok toilet dan dapur komunal dan hal-hal semacam itu.
“Kami tentu berharap bisa memiliki sesuatu dan sudah akan beroperasi pada musim depan,” katanya.