ABC

Kehidupan Baru Imigran Afrika di Tasmania

Tasmania adalah negara bagian yang paling kecil tingkat multikulturalnya di Australia, namun kawasan ini berharap integrasi masyarakat yang lebih baik akan membantu keluarga pendatang baru kerasan di pulau ini.

Hanya 15 persen penduduk Tasmania yang kedua orang tua mereka lahir di luar negeri, dimana sebagian besar dari mereka lahir di Inggris Raya.

Migrant Resource Centre di Tasmania bertanggung jawab untuk membantu para pendatang baru yang tiba di bawah Program Penyelesaian Kemanusiaan merasa kerasan.

Minggu lalu dua keluarga Afrika tiba di Hobart untuk memulai kehidupan baru mereka.

Conrad Gilbey dari Migrant Resource Centre menjalankan kursus pengenalan yang akan membantu keluarga tersebut menyesuaikan diri dengan kehidupan di Tasmania selama periode 18 bulan.

“Beberapa keluarga tiba di musim dingin, dan itu benar-benar mengejutkan. Kondisi cuaca sangat bagus untuk mereka saat ini.

“Kadang mereka datang dari kawasan bersuhu 40 derajat, dan disini saat ini suhunya 5 derajat Celcius saat mereka tiba.”

Dan mereka tiba di tempat yang relatif tak terlalu padat penduduk.

“Salah satu hal utama [di Tasmania] adalah tidak terlalu banyak orang,” kata Conrad Gilbey.

Migran yang baru tiba menerima pengenalan di Hobart.
Migran yang baru tiba menerima pengenalan di Hobart.

ABC News: Georgie Burgess

“Mereka tinggal di pinggiran kota seperti Goodwood atau Chigwell, dan tidak ada orang di jalanan dan ini benar-benar mengejutkan mereka.”

Conrad Gilbey menunjukkan kepada keluarga-keluarga tersebut bagaimana menemukan sebuah rumah, memiliki rekening bank, dan mendaftar ke Centrelink.

“Setelah enam minggu atau dua bulan berlalu, keadaan menjadi lebih mudah, begitu anak-anak terdaftar di sekolah, mereka menemukan rumah yang lebih permanen, keadaan menjadi lebih mudah bagi mereka,” katanya.

Dia mengatakan sebagian dari pekerjaannya adalah membantu penduduk baru, baik dari Afrika atau Timur Tengah, membentuk asosiasi di dalam masyarakat.

“Misalnya, di Melbourne di timur, banyak masyarakat Afghanistan pindah ke sana.

“Mereka tertarik dengan peluang pekerjaan, tapi sekali lagi ada banyak pekerjaan yang dapat dilakukan di sini untuk menciptakan lapangan kerja bagi para migran.”

Catherine Doran dari Tasmanian Migrant Center mengatakan organisasi mereka sangat sibuk setiap kali keluarga baru tiba.

“Mulai dari menjemput mereka di di bandara, memberikan dukungan bahasa, menempatkan mereka ke akomodasi jangka pendek dengan perabotan rumah tangga yang layak dan makanan, dan membuat mereka terhubung ke layanan penting yang mereka butuhkan,” kata Catherine Doran.

Catherine Doran mengatakan menjaga agar para migran tetap bertahan di Tasmania terus menjadi tantangan.

“Bisa jadi mereka punya hubungan keluarga atau komunitas, bisa jadi juga tingkat peluang kerja yang menjadi alasannya, itulah sejumlah faktor utama di Tasmania sini.

“Alasannya bisa juga karena kebutuhan berbasis agama atau budaya, mereka ingin lebih dekat dengan anggota komunitas yang sama.”

Migran asal Afrika bermukim di Tasmania
Butuh perjalanan yang panjang dan jauh dari negara mereka dan perjalanan itu kerap melibatkan banyak trauma.

ABC News: Georgie Burgess

Menurutnya Tasmanian Migrant Center telah berusaha untuk mempromosikan keuntungan hidup di Tasmania.

“Tasmania mungkin dipersepsikan sebagai negara bagian yang lebih tenang dan lebih kecil, tapi ada keuntungan untuk tinggal di sini,” katanya.

“Karena sedikit lebih sepi maka kualitas dan akses ke layanan bisa lebih baik.

“Kami mencoba menghubungkan orang dengan pekerjaan lain atau komunitas dan kegiatan sosial untuk membantu mereka merasa menjadi bagian dari masyarakat setempat.”

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.