Menjadi Tetangga yang Ramah Bagi Lansia
Apa saja yang perlu kita lakukan dan perhatikan untuk menjadi tetangga yang baik bagi lansia di sekitar kita?
Pada Rabu (19/7/2017) pekan ini, seorang polisi di Sydney, Australia, Dave Darcy meminta para pengguna media sosial agar berhenti sejenak dan lebih memperhatikan warga lansia di komunitas mereka. Imbauan itu disampaikan menyusul ditemukannya pasangan lansia dalam keadaan meninggal dunia di rumah mereka.
Tidak diketahui berapa lama mereka telah meninggal. Situasi seperti ini, ironisnya, merupakan hal yang umum terjadi.
“Ini kisah tragis dan kisah yang kami dengar terus berulang di ruang perawatan rumahan,” kata David Martin, general manager di Hammond Home Care Services.
“Terutama di musim dingin. Secara khusus orang tua yang tinggal di rumah dan secara sosial terisolasi karena komunitas di sekeliling mereka telah berubah,” katanya.
Hammond Home Care Services mengkoordinasikan sekitar 150 relawan yang pergi mengunjungi orang tua atau pasangan orang tua yang tinggal sendirian di rumah mereka.
“Untuk membangun hubungan dengan mereka, terlibat dan mendampingi mereka dengan pesan, ‘Saya akan merindukanmu jika anda tidak di sini’.”
"Para tetangga yang tinggal di sekitar tempat tinggal kakek saya menyadari jendela rumahnya tidak dibuka pada suatu hari. Mereka memanggil ayahku, yang kemudian mendatangi rumah kakek dan mendapati bahwa dia telah meninggal dunia di tempat tidur," kata Natalie.
Apa yang ditakutkan
Catherine Murphy dari Pusat Komunitas di Hawkesbury mengatakan banyak orang khawatir membangun hubungan dengan orang yang lebih tua.
“Banyak orang takut jika bercakap-cakap dengan orang tua, mereka akan terikat dalam hubungan itu,” katanya.
“Tapi menjadi tetangga yang baik tidak selalu harus seperti itu. Anda tidak harus bertanggung jawab. Ini hanya untuk memperhatikan kondisi mereka,” tambahnya.
Catherine mengatakan jika seseorang mulai menunjukkan ketergantungan, layanan masyarakat seperti pusat komunitas setempat dapat hadir membantu.
Perhatikan tanda-tanda
Seorang warga lainnya, Joan, kepada ABC mengatakan ibunya menghalangi tetangga dan sahabatnya untuk tetap berhubungan dengan dia.
“Saya tinggal di barat dalam dan ibu saya tinggal di Blue Mountains, Sydney, New South Wales. Dia menderita Alzheimer dan bersikeras untuk hidup sendiri,” katanya.
“Dia sangat aktif di gerejanya, tetap bermain piano. Tapi masalahnya dia sangat ketakutan kalau sampai merepotkan teman-temannya,” tambah Joan.
“Jika orang menawarkan diri berkunjung atau membantu, dia tidak akan membuka pintu. Kami sering sekali kesulitan mencarikan orang untuk merawatnya.”
Alison Brook, dari ‘Relationships Australia’, mengatakan bahwa tetangga lansia yang tidak bersahabat mungkin merupakan indikasi bahwa mereka “mengalami” demensia atau menjadi “perlindungan diri” jika pernah mengalami pengalaman buruk dengan tetangga sebelumnya.
Namun, mengawasi tetangga dalam situasi seperti ini bisa dilakukan hanya dengan mengamati tanda-tanda seperti kotak surat yang kepenuhan.
Catherin Murphy menyarankan: “Jangan takut mengetuk pintu dan memeriksa mereka. Jika mereka menghardik anda tidak apa-apa, setidaknya Anda sudah mengeceknya.”
Awali dengan menyapa
“Kesepian di Sydney akan semakin meningkat. Cara kita memilih tinggai di kawasan pemukiman yang padat, kondisi ini mengurangi kontak kita dengan tetangga,” jelasnya.
“Saya pindah ke huniah townhouse lima tahun lalu dan kami memasuki rumah melalui tempat parkir bawah tanah. Saya bisa selama berhari-hari tidak membuka pintu depan, kami tidak lagi melihat tetangga,” kata Arthur.
Allison mengatakan pengalaman Arthur adalah hal yang sangat ‘umum’ tapi ada cara lain menggerakkan masyarakat untuk saling memperhatikan satu sama lain.
Bersikap ramah tamah terhadap tetangga bukan berarti hanya kepada mereka yang tinggal di sebelah rumah.
“Selalu mulai dengan senyum dan lambaian tangan,” katanya. “Bahkan jika tidak ditanggapi, tetap lakukan saja. Sikap ini akan menjadikan anda seseorang yang dapat dipercaya dan ramah.”
“Inilah hal-hal yang akan membuat anda menjadi orang yang mungkin mereka dekati saat waktunya tiba.”
Setelah rintangan awal berhasil dipecahkan, Allison mengatakan bisa mengambil langkah berikutnya dengan mengirimkan kartu di kotak surat mereka untuk mengucapkan selamat Natal, misalnya, atau mengantarkan kue atau mengundang mereka untuk minum teh.
“Setelah itu, Anda bisa mengatakan hal-hal seperti, ‘Saya perhatikan anda tidak memiliki keluarga, apakah ada yang dapat saya lakukan untuk membantu?’ Ini adalah undangan bagi mereka untuk berbagi kekhawatiran.”
Diterjemahkan 20/7/2017 oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.