Mengumpulkan Toiletries Tidak Terpakai Untuk Tunawisma
Seorang wanita asal Sydney membuat badan amal untuk mengumpulkan peralatan mandi seperti sabun, shampo atau sikat gigi yang didapat dari hotel atau penerbangan untuk diberitakan kepada para tunawisma.
Banyak diantara warga Australia yang memiliki berbagai peralatan tersebut yang tidak digunakan dan terserak di rumah-rumah mereka.
Sekarag Katryna Robinson membuat badan amal bernama Every Little Bit Helps mengumpulkan shampo, sisir, sikat gigi yang disumbangkan oleh publik dan dimasukkan ke dalam tas berwarna merah untuk disumbangkan kembali ke para tunawisma.
Katryna Robinson melakukan hal tersebut setelah dia melihat bahwa di berbagai penampungan di Sydney tidak selalu menyediakan berbagai peralatan kebersihann diri seperti itu.
“Kami ingin mengisi kekosongan tersebut dan tanpa layanan kami tersebut, mereka tidak akan mendapatkannya.”
‘Banyak orang yang menghindar dari kita’
Satu dari ribuan orang yang mendapat manfaat dari bungkusan peralatan mandi tersebut adalah seorang pria yang dikenal dengan nama Frank.
Dia sudah hidup menggelandang selama berbukan-bulan, dan hanya bisa mandi dan mendapatkan makanan hangat dari sebuah penampungan di Sydney CBD.
Dia juga mendapatkan peralatan mandi tersebut dan hal ini sedikitnya membuatnya merasa lebih dihargai.
“Hidup di jalanan, dalam beberapa hari saja, badan kita bau bila kita tidak bisa mandi, dan kalau harus menggunakan transport umum, orang akan menjauh dari kita.”
Frank mengatakan ada juga banyak manfaat kesehatan karenanya yang bagi orang lain sudah tidak pernah dipikirkan lagi.
“Ini adalah keberhasihan diri sehari-hari, keberhasihan makanan, tanpa kebersihan seperti ini kita akan terkenya penyakit.” katanya.
Kebanyakan klien perempuan korban KDRT
Berasal dari satu paket sumbangan untuk beberapa pria yang hidup menggelandang, badan amal ini sekarang sudah memberikan sumbangan ke belasan rumah penampungan di Australia.
Sejak berdiri tiga tahun lalu, mereka sudah menyumbangkan 20 ribu tas berisi peralatan mandi tersebut dan jumlahnya terus meningkat.
“Ini membuat saya merasa lebih manusiawi, dan bila kita bisa melakukan sesuatu untuk mereka yang hidup menggelandang, mereka yang harus tidur di dalam mobil, mereka yang mengalami kesusahan, inilah alasan mengapa kita hidup.” kata Katryna Robinson.
Kekerasan dalam rumah tangga adalah salah satu alasan mereka yang hidup menggelandang di Australia, dan Robinson mengatakan di banyak tempat penampungan terdapat perempuan yang melarikan diri dari tindak kekerasan.
“Ada banyak orang yang membantu kami mengumpulkan peralatan ini, dan salah satu diantara mereka pernah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.” katanya.
“Dia membawa anak-anaknya, dan pergi ke rumah penampungan di dekat rumahnya, dan salah satu hal yang didapatnya adalah tas berisi peralatan mandi yang dikumpulkannya tersebut.”
“Dia kemudian menghubungi kami, dan mengatakan betapa senangnya bisa menerima peralatan tersebut, karena anak-anaknya tidak membawa sikat gigi. Ketika melarikan diri, dia tidak sempat memikirkan untuk membawa shampo atau topi mandi.”
Pada saat ini, badan amal itu baru bisa menyumbangkan tas peralatan mandi itu ke tempat penampungan di kota-kota besar, sehingga tantangan berikutnya adalah memberikan sumbangan ke kota-kota yang lebih kecil.
Diterjemahkan pukul 13:00 AEST 26/6/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini