ABC

Kisah-kisah di Balik Jeruji Lapas Kerobokan

Untuk pertama kalinya, kru media asing mendapatkan akses penuh ke balik jeruji Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan di Bali. Program Foreign Correspondent dari ABC News Australia menemui lima narapidana yang menghuni lapas tersebut.

Lapas Kerobokan dibangun untuk menampung sekitar 320 napi. Namun setiap saat jumlah penghuni Lapas berkisar setidaknya empat kali lipat dari kapasitas.

Man inside Kerobokan prison grips onto the bars and looks into the camera.
Seorang napi di balik jeruji Lapas Kerobokan.

(ABC News)

A man with a forehead tattoo that says "Panbawa" looks into the camera, taken inside Kerobokan prison.
Seorang napi dengan tato di ubun-ubunnya.

(ABC News)

Sekitar 1.300 pria menghuni sel-sel yang tersebar di 12 blok Lapas yang dibangun tahun 1979 ini.

Bagi kebanyakan orang Australia, Lapas Kerobokan merupakan daya tarik menyeramkan di pulau wisata itu.

Program Foreign Correspondent mencoba mengungkapkan seperti apa kehidupan lima napi yang berada di sana.

Matthew Norman

Di usia 18, Matthew Norman asal daerah Quakers Hill di Sydney, merupakan yang termuda dalam kelompok Bali Nine.

Dia dijanjikan uang sebesar $15.000 (sekitar Rp 150 juta) untuk menjadi kurir narkoba. Dia bermaksud menggunakan uang itu untuk membeli mobil.

Kini di usianya yang ke-30, dia telah menjalani hukuman 12 tahun lebih. Dia divonis penjara seumur hidup, yang di Indonesia benar-benar berarti seumur hidup.

Hari ini, hukum itu seumur hidup. Hukum di seluruh dunia berubah selamanya. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok.

Matthew dipandang sebagai napi teladan oleh Kepala Lapas yang kini mengajukan permohonan keringanan kepada Presiden Joko Widodo untuk pengurangan hukuman menjadi 20 tahun.

David Fox

Jurnalis asal Inggris David Fox merupakan mantan wartawan perang kantor berita Reuters. Dia divonis 7 bulan penjara karena memiliki 9 gram ganja.

Fox mengatakan reputasi Lapas Kerobokan yang buruk di luar, jauh dari kenyataan. Dia merupakan satu dari 6 persen orang asing yang menghuni Lapas tersebut.

Jika Anda masuk sini dengan pikiran negatif, saya rasa Anda memang akan terjatuh ke dalam lubang gelap.

Fox dibebaskan saat rekaman program ini dilakukan. Dia mengatakan akan menjadikan masa tahanannya sebagai semacam penugasan jurnalistik dan berencana menulis buku yang mengisahkan masa-masa menjadi napi dan kehidupannya sebagai wartawan perang.

Heru Saputra

Heru besar di Bali dan kini menjalani vonis 18 bulan penjara setelah tertangkap menggunakan narkoba. Dia pemimpin blok di selnya yang sangat padat karena dihuni napi dalam jumlah dua kali kapastias.

Kita harus menerima apa yang ada. Tempat ini penuh namun kami harus menjalaninya. Tak ada tempat lain. Mau kemana lagi?

Lebih dari 90 persen napi di Lapas Kerobokan adalah warga Indonesia dan lebih dari 78 persen divonis dalam kasus narkoba. Banyak napi seperti Heru yang masuk ke sana lebih dari sekali.

Si Yi Chen

Si Yi Chen adalah warga Australia dan juga anggota kelompok Bali Nine.

Pria 32 tahun ini menjalani vonis seumur hidup dalam kasus penyelundupan narkoba. Pindah dari China ke Australia bersama keluarganya saat dia berusia 12, hubungan Chen dengan ayahnya selalu tegang di masa-masa sekolahnya, sehingga membuat dia selalu memberontak.

Saya masih berpikir bahwa saya mungkin bebas dan mungkin saya masih punya harapan untuk pengurangan hukuman. Semakin lama semakin sulit sebab Anda mulai kehilangan harapan. Anda mulai berpikir: untuk apa?

Di masa kanak-kanak Si Yi Chen bercita-cita menjadi pilot. Dia berharap bisa menggunakan uang $15.000 yang dijanjikan sebagai kurir narkoba untuk sekolah penerbangan.

Kepala Lapas juga sedang mengajukan permohonan keringanan hukuman bagi Chen menjadi 20 tahun penjara.

Bagus Gede Swimbawa

Swimbawa menjalani vonis 7 tahun penjara dalam kasus penipuan. Pria usia 43 tahun ini merupakan chef alias juru masak di dalam Lapas Kerobokan. Dia memang pernah menjadi chef di kapal pesiar yang berbasis di Miami. Dia membanggakan diri bahwa dia telah meningkatkan kualitas makanan yang disajikan dalam Lapas tersebut.

Ketika saya masuk ke sini, makanannya kurang bagus. Saya datang dan mencoba mengubah hal itu. Sekarang semakin baik.

Lapas ini hanya dijatah Rp 15 ribu perhari untuk tiap napi. Dengan jumlah seperti itu, Swimbawa dan tim juru masak harus menyesuaikan dalam menyiapkan manakan bagi para napi.

Simak laporan Foreign Correspondent dari ABC News di sini. Diterbitkan Rabu 14 Juni 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel di ABC News.