ABC

Inilah Warga Australia yang Populer Karena Narkoba

Hukuman terhadap Schapelle Corby yang berusaha memasukkan narkoba ke negara lain merupakan suatu peringatan – namun tentunya bukan peringatan biasa.

Data terbaru dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) menunjukkan lebih dari 40 persen orang Australia yang dipenjara di luar negeri terkait dengan pelanggaran narkoba.

Sebuah laporan New South Wales Council for Civil Liberties menunjukkan setidaknya 20 orang Australia dijatuhi hukuman mati karena pelanggaran terkait narkoba sejak awal 1980-an. Enam di antaranya telah eksekusi.

Seringkali masih berusia 20-an, para individu ini hampir semuanya mengaku hanya sebagai pembawa narkoba atau sebagai korban sindikat kejahatan.

Seiring dengan akan kembalinya Corby ke Australia, ABC News melihat kembali enam kasus populer terkait narkoba yang melibatkan warga Australia.

Kevin Barlow dan Brian Chambers, Malaysia

Kedua pria asal Perth tersebut menjadi orang barat pertama yang dihukum gantung di bawah UU anti-narkoba di Malaysia. Keduanya tersandung kasus perdagangan heroin dan dihukum pada tahun 1986, saat berusia 28 dan 29 tahun.

Barlow dan Chambers tertangkap membawa 180 gram heroin yang tersembunyi di dalam sebuah koper. Seorang polisi melihat adanya perilaku gugup dari Barlow.

A composite black and white image of Kevin Barlow and Brian Chambers who were hung in Malaysia in 1986.
Pria asal Perth Kevin Barlow (kiri) dan Brian Chambers dihukum gantung di Malaysia tahun 1986.

Supplied: Fairfax

Dikabarkan bahwa pasangan tersebut dibujuk oleh John Asciak, tokoh kunci dalam sindikat kejahatan berbasis di Perth, untuk melakukan perjalanan tersebut.

Keberatan terhadap hukuman mati tersebut tidak berhasil, begitu juga permohonan pengampunan atas nama Perdana Menteri Australia Bob Hawke dan PM Inggris Margaret Thatcher.

Status: Dihukum gantung

Martin Garnett, Thailand

Sekarang berusia 50, mantan penjual mobil mewah ini memegang rekor untuk penahanan terlama di luar negeri. Dia telah menghabiskan lebih dari 20 tahun di berbagai penjara di Thailand, Amerika Serikat dan Australia.

Garnett ditangkap pada tahun 1993 di Bangkok saat berusaha membawa hampir lima kilogram heroin yang diikat ke tubuhnya, dengan tujuan Selandia Baru.

Martin Garnett with his hands in his head with what appears to be drugs strapped to his body.
Martin Garnett dilepaskan dari penjara pada 2015 setelah menjalani hukuman 22 tahun.

Supplied

Meskipun pada awalnya dia dijatuhi hukuman mati, namun hukuman tersebut kemudian diperingan menjadi 40 tahun penjara.

Selama masa hukumannya ia melakukan aksi mogok makan yang berlangsung 31 hari.

Pada tahun 2011, dia diekstradisi ke Amerika Serikat karena menjalankan upaya penyelundupan narkoba internasional dari dalam penjara di Thailand.

Ibu Garnett yang pensiunan kemudian mengumpulkan dana $ 20.000 sehingga anaknya bisa menjalani sisa hukumannya di Sydney. Dia dibebaskan pada tahun 2015 setelah menjalani 22 tahun penjara.

Status: Dibebaskan

Gordon Vuong, Kamboja

Vuong baru berusia 16 tahun saat ditangkap di Kamboja karena mencoba membawa dua kilogram heroin pada tahun 2005.

Ditangkap sebagai bagian dari sindikat narkoba dengan dua orang lainnya, para penyelundup berjanji membayar remaja Sydney ini $ 1.300 kalau dia berhasil.

Menyulut kemarahan kelompok kebebasan sipil, Vuong pada awalnya diinterogasi oleh polisi tanpa didampingi orang dewasa, pengacara atau pejabat kedutaan. Dia kemudian dihukum 13 tahun penjara di Kamboja.

Belakangan diketahui bahwa Vuong tertangkap berdasarkan informasi yang diberikan oleh Kepolisian Federal Australia.

Menteri Kehakiman Chris Ellison saat ini berusaha menegosiasikan pertukaran tahanan, namun tidak berhasil.

Kini dia berusia 28 tahun itu akan dibebaskan tahun depan.

Status: Dipenjara

Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, Indonesia

Chan dan Sukumaran dihukum karena memimpin jaringan penyelundupan heroin, Bali Nine, dan pada 2006 terbukti bersalah menyediakan uang, tiket penerbangan dan hotel ke para kurir narkoba.

Operasi tersebut merupakan upaya untuk mendatangkan heroin senilai $ 8 juta (sekitar Rp 80 miliar) ke Australia.

Andrew Chan and Myuran Sukumaran wait behind bars in a temporary cell
Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, 21 September 2010.

Reuters: Murdani Usman

Meskipun melakukan berbagai upaya hukum, permintaan grasi dan pengampunan oleh Perdana Menteri John Howard dan Tony Abbott, kedua pria ini dihukum mati oleh regu tembak di Nusakambangan pada tahun 2015.

Enam anggota sindikat Australia lainnya dihukum seumur hidup, sementara satu orang dihukum 20 tahun.

Status: Dieksekusi

Peter Gardner, China

Pria berkewarganegaraan Australia dan Selandia Baru ini diduga berusaha menyelundupkan 30 kilogram sabu-sabu melalui penerbangan ke Sydney pada tahun 2014.

Barang tersebut ditemukan setelah para petugas membuka koper Garner, yang dia klaim bahwa tas tersebut mengandung peptida yang zat untuk meningkatkan kinerja.

Police escort Peter Gardner as he enters court in Guangzhou, Guangdong province, China, May 7, 2015.
Pria Australia Peter Gardner memasuki gedung pengadilan di Guangzhou, China, 7 Mei 2015.

Reuters: Alex Lee

Gardner yang sekarang berusia 28, masih berada di penjara Guangzhou menunggu tuntutan dalam persidangan.

Dia berpotensi menghadapi hukuman mati, karena aturan hukum di China menyatakan barangsiapa tertangkap memiliki heroin atau sabu-sabu 50 gram atau lebih kemungkinan dihukum mati.

Status: Menunggu persidangan

Cassie Sainsbury, Kolombia

Wanita asal Adelaide ini ditangkap pada bulan April 2017 setelah dia ditemukan dengan 5,7 kilogram kokain di Bandara Internasional El Dorado di Bogota.

Keluarga Sainsbury mengklaim bahwa dia sangat “naif” dan hanya menerima paket tersebut karena dia yakin bahwa isinya adalah headphone.

A Facebook photo of Cassie Sainsbury.
Foto Facebook Cassie Sainsbury.

Facebook: Cassie Sainsbury

Meski mendapat bantuan dari DFAT, namun permintaan tahanan luar untuk Sainsbury telah ditolak dan berpotensi menghadapi hukuman 25 tahun penjara.

Dia sekarang menunggu persidangannya dan ditahan di penjara wanita El Buen Pastor.

Status: Menunggu persidangan

Diterbitkan Jumat 26 Mei 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari berita ABC News.