ABC

Menyaksikan Pemberantasan Flu Burung di Jakarta

Pemberantasan flu burung kini sedang berlangsung di perkampungan padat di Jakarta. Wartawan ABC News Australia turut menyaksikannya.

Ini merupakan pekerjaan yang kurang populer, namun pihak berwenang berusaha mencegah munculnya kembali wabah flu burung, yang telah merenggut nyawa sekitar 170 orang di Indonesia dalam 10 tahun.

Penyakit ini berpotensi menyebar secara cepat melalui permukimam padat di Jakarta dan sekitarnya, yang dihuni hampir 30 juta penduduk beserta unggas-unggas yang tidak terhitung jumlahnya sebagai bahan makanan, telur, atau hewan peliharaan.

Officials empty pigeon boxes
Petugas menyita kandang-kandang burung merpati piaraan.

ABC News: Adam Harvey

ABC News ikut dalam aksi pemberantasan yang dilakukan tim dari Pemerintah Jakarta Pusat. Tim ini memiliki tugas yang berusan dengan hal yang jorok dan tidak populer, yaitu menemukan unggas yang belum dikandangkan dan memusnahkannya.

Tim ini dipimpin oleh dokter hewan Hasudungan Sidabalok, dan kami didampingi oleh petugas polisi dan tentara, sebagai antisipasi jika terjadi masalah.

“Kami mencari burung yang ilegal untuk disimpan sebagai hewan peliharaan,” katanya.

“Kami sudah melakukan hal seperti ini sebelumnya namun sebagian warga begitu keras kepala,” tambahnya.

Locals watch bird killing
Warga setempat turut menyaksikan pemberantasan burung merpati piaraan di Jakarta Pusat.

ABC News: Adam Harvey

Hasudungan tidak menikmati pekerjaannya.

“Saya sangat khawatir karena saya juga seorang penyayang binatang,” katanya.

“Tapi kami menempatkan kesehatan manusia terlebih dahulu dibandingkan kesehatan hewan karena kehidupan manusia lebih berharga daripada kehidupan binatang. Memang begitulah keadaannya,” jelasnya.

“Jadi kami pun melakukannya agar tidak ada yang meninggal karena flu burung. Karena kemungkinan kematian akibat flu burung pada manusia sangat tinggi, lebih dari 85 persen. Itulah yang kami khawatirkan,” tambahnya.

Pigeons bound for slaughter
Burung merpati piaraan yang akan dimusnahkan di Jakarta Pusat.

ABC News: Adam Harvey

Timnya menemukan dan memusnahkan sejumlah ayam yang berkeliaran di kampung, namun saat patroli terlihat jelas perlunya pengamanan tambahan sebgitu mencapai area terbuka yang digunakan untuk memelihara burung merpati.

Sekelompok pria hanya bisa menonton saat tim mengeluarkan merpati dari kandangnya dan memusnahkannya dengan memotong leher burung menggunakan pisau tajam.

Dibutuhkan sekitar 30 menit untuk membunuh sekitar 50 ekor burung.

Pigeon owner Ifran
Salah seorang pemilik bernama Ifran coba menyelamatkan burung merpati piaraannya.

ABC News: Adam Harvey

Seorang pemilik bernama Irfan, mencoba menyelamatkan beberapa burung merpati piaraannya. Dia coba merebutnya dari tangan tim dokter hewan dan menyerahkannya ke warga lainnya, yang langsung membawanya pergi.

“Hentikan itu,” dokter hewan memberitahu dia.

“Ya ampun, kami kembali lagi ke sini tapi kamu terus melakukan hal ini,” kata seorang polisi.

Bird flu police on patrol in Jakarta
Petugas Pemprov DKI Jakarta memberantas burung merpati piaraan sebagai upaya mengatasi flu burung.

ABC News: Adam Harvey

Irfan memohon kemurahan hati sang dokter hewan: “Anda bisa mengambil semuanya tapi jangan yang ini.”

“Saya sedih,” katanya. “Mereka membunuh burung-burung saya yang merupakan hobi bagi saya. Saya tidak punya pekerjaan. Tanpa burung-burung tersebut apa yang akan saya lakukan?”

Collecting pigeons
Petugas menyita burung merpati yang dipiara secara ilegal.

ABC News: Adam Harvey

Diterbitkan Rabu 26 April 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris.