Warga Panti Jompo di Pedalaman Australia Nikmati Sosis Unik
Sebuah panti jompo di Warrnambool, Victoria, Australia, menciptakan sosis baru yang dapat disantap oleh mereka yang mengalami kesulitan menelan.
Asrama perawatan intensif pasien demensia di panti jompo Lyndoch Living di kota itu, setiap pekan menggelar acara barbekyu bagi penghuni panti. Tapi sebelumnya, banyak warga panti yang tidak mengikuti kegiatan itu.
Kesulitan menelan merupakan gejala umum yang dialami penderita demensia, dan mereka hanya dapat menelan makanan yang memiliki tekstur sangat lembut.
Manager pada Lyndoch Living, Simon Corbett merupakan pencetus gagasan di balik sosis baru ini.
“Ada warga lansia yang tidak mau menyantap makanannya karena semua orang makan sosis sementara dia tidak,” kata Simon Corbett.
“Untuk pertama kalinya dia duduk, makan lima sosis.”
Tantangan dalam menciptakan sosis baru ini adalah menemukan agen pengikat yang cukup lunak untuk dimakan, namun cukup kokoh untuk mempertahankan bentuk sosis.
Sampai sekarang Simon Corbett dan timnya masih menggunakan putih telur, tapi mereka berharap dapat menemukan zat pengikat yang lebih baik.
“Ada zat adonan yang baik ketika anda memanaskan sosis. Ada yang bagus ketika membekukannya. Tapi ada yang bagus untuk kedua proses tersebut,” katanya.
Meningkatkan asupan protein
Lyndoch Living bekerja sama dengan lembaga penelitian CSIRO dan perusahaan daging lokal untuk meningkatkan mutu sosis ini dan membuat perseidaan lebih banyak.
Malnutrisi adalah masalah umum di fasilitas perawatan lansia. Menurut Simon Corbett zat pengikat juga mempengaruhi tingkat protein dari sosis.
“Protein adalah bagian penting dari menu makanan di fasilitas perawatan lansia,” katanya.
“Di situlah kita benar-benar berharap CSIRO akan ikut berperan menyempurnakan kualitas kandungan protein sosis ini.”
Membuatnya terlihat seperti makanan
Simon Corbett mengatakan penghuni panti jompo lebih mungkin menyantap sesuatu yang tampak seperti makanan. Dia sengaja memulai usahanya ini dengan sosis karena bentuknya sederhana.
“Kebanyakan orang menawarkan makanan yang dicampurkan vitamin. Tetapi warga penghuni panti yang menderita demensia tidak menganggap sajian itu sebagai makanan,” katanya.
Dengan menyediakan makanan yang terlihat seperti makanan, Simon Corbett berharap sosis dengan tekstur yang sudah dimodifikasi ini akan terasa seperti sosis.
“Semua orang tahu yang terbaik dari sosis adalah adanya bagian yang gosong – itulah bagian dimana cita rasa sosis dapat dinikmati,” katanya.
“Kami belum sampai pada tahap itu, tapi kami berharap sosis ini bisa seperti itu,” tambahnya.
Membangkitkan ingatan
Simon Corbett juga bersemangat menyajikan makanan bagi warga panti jompo di Lyndoch Living yang dapat meningkatkan kehidupan mereka.
Ia percaya makanan memiliki kekuatan membangkitkan kenangan. Menurut dia, penghuni panti mungkin sudah tidak memiliki sesuatu yang berkaitan dengan kenangan mereka selama berbulan-bulan, sehingga apa yang mereka makan mungkin dapat menjadi pemicu ingatan.
“Semua orang akan ingat makanan yang dimasak oleh kakek-nenek mereka atau makanan khas keluarga yang benar-benar penting,” katanya.
“Mereka memakan sesuatu dan mereka tiba-tiba saja, o ya, saya ingat ketika ibuku atau nenekku membuatnya.”
Banyak warga di panti jompo tidak bisa berbicara banyak karena demensia yang mereka derita. Tetapi acara barbekyu mingguan jelas menjadi saat-saat menyenangkan.
Mereka yang biasanya disuapi oleh seorang perawat kini dapat mengambil sosis dan menyantapnya secara mandiri.
Orang yang bertanggung jawab memanggang sosis adalah Matt, seorang relawan yang datang setiap hari Rabu ke panti itu.
“Ini merupakan hari penting dalam sepekan yang mereka lewati,” katanya.
Diterjemahkan pukul 19:00 WIB, 15/3/2017 oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris di sini.