Bagaimana Menghindari Kemungkinan Melakukan Plagiat
Bila anda hendak memulai kehidupan sebagai mahasiswa baru, seperti sekarang ini di Australia, tahukah anda mengenai tindakan plagiat dan apa yang harus dihindari bila anda tidak ingin melakukannya.
“Pada dasarnya kalau anda menggunakan kata-kata atau pemikiran orang lain tanpa menyebut asalnya, itu merupakan tindakan plagiat.” kata Associate Professor Jon Yorke dari Curtin University di Perth.
Tindakan itu bisa dalam bentuk berbagai macam.
“Bisa dalam bentuk lupa membuat tanda petik, atau juga meminta orang lain melakukan sesuatu untuk anda, namun anda kemudian mengaku sebagai kerja sendiri.” kata Yorke.
Tindakan plagiat bisa termasuik melakukan copy dan paste sejumlah besar teks yang diambil dari internet dan menyebut sebagai karya sendiri.
Atau juga copy dan paste dari berbagai sumber, atau bahkan juga mengutip kembali tulisan anda sendiri yang sebelumnya sudah pernah dibuat untuk tigas sebelumnya.
Menurut Prof Yorke, mahasiswa juga harus berhati-hati dengan tawaran orang lain untuk membuatkan laporan, apalagi mereka menawarkan untuk menulis sebagian besar tulisan atau bahkan semuanya.
“Mereka yang ingin membantu biasanya akan memberikan petunjuk dan nasehat, mereka akan memberikan pendapat mengenai apa yang bisa dilakukan namun mereka tidak akan membuatnya untuk anda.”
Hampir sebagian besar tindak plagiat itu menurut Profesor Yorke dilakukan tidak sengaja, karena ketidaktahuan mengenai aturan akademis, atau ketidakmengertian mengenai sistem penulisan rujukan.
Mahasiswa menurutnya harus mengetahui kedua hal tersebut.
“Bentuk plagiat yang paling umum adalah menggunakan kutipan dan tidak menyebut kutipan itu dari mana.” katanya.
‘Atau menuliskannya dengan kata-kata sendiri, namun masih terlihat sebagai kata-kata alsi dari arikel yang sudah diterbitkan.”
Menurut Profesor Yorke, mahasiswa asal Australia memiiki kemungkinan yang sama melakukan tindakan plagiat seperti halya mahasiswa internasional, dan karenanya mereka harus menyadari konsekuensinya.
Konsekuensi itu bisa berupa teguran, sampai ke catatan khusus secara akademis sehingga nilai dikurangi, atau tidak lulus ujian mata pelajaran tertentu, sampai dengan pemberhentian sementara atau selamanya dari universitas.
Semua tergantung dari seberapa serius tindakan plagiat tersebut.
"Saya kira banyak mahasiswa baru tidak menyadari bahwa catatan khusus secara akademis merupakan hal yang sangat buruk. Kita tidak mau hal itu terjadi pada kita."
Lebih mudah ketahuan
Dengan adanya jasa layanan pendeteksi plagiarism seperti Turnitin yang muncul di tahun 1990-an akhir, sekarang ini lebih mudah bagi universitas untuk mengetahui apakah seorang mahasiswa melakukan tindakan plagiat atau tidak, khususnya karena semua tugas sekarang ini ditulis menggunakan komputer.
Associate Professor Yorke mengatakan layanan ini menggunakan sistem “super Google” dari tugas-tugas yang pernah dibuat mahasiswa.
“Mereka melakukan pencarian di google mengenai kalimat yang digunakan untuk melihat apakah ada kesamaan dengan yang sudah ada.”
Dan kemampuan layanan ini mengetahui tindakan plagiat semakin besar dalam 20 tahun terakhir, karena semakin banyak teks yang sekarang tersimpan di internet.
“Tidak saja kemampuan kami untuk mendeteksi plagiarism semakin tinggi, namun kemampuan menyamai hal ini juga meningkat, dan karenanya kami juga menemukan lebih banyak tindak plagiarism tersebut.”
"Hal yang positif dari pendekatan ini adalah hal tersebut juga bisa digunakan sebagai tindak pencegahan.
Para dosen akan bisa menunjukkan kepada mahasiswa contoh bagaimana tugas yang mereka kerjakan bisa dideteksi.
“Ini akan membuat semuanya lebih jelas, sehingga mahasiswa mengerti, dan kita juga bisa menggunakan ini sebagai pelatihan bagi mahasiswa.’ tambah Associate Professor Yorke.
Tips menghindari tindakan plagiat
Menurut Profesor Yorke, universitas tidaklah berharap bahwa para mahasiswa baru segera mengetahui mengenai tata cara penulisan akademik ketika mereka mulai kuliah, namun mereka perlu belaajr mengenai berbagai ketentuan yang ada.
“Ikuti dengan seksama seluruh materi yang diberikan pada saat ospek dan kuliah-kuliah awal, dan bila anda terlambat mulai kuliah, carilah informasi sehingga anda tahu apa yang harus dilakukan.”
Mahasiswa juga bisa menemukan informasi online. Misalnya, Curtin University memiliki situs integritas akademik termasuk daftar petunjuk bagi mahasiswa untuk terhindar dari tindakan plagiat.
Daftar ini antara lain bagaimana memastikan anda memuat rujukan ketika mengutip pendapat orang lain, entah itu kutipan langsung atau tidak, bagaimana menggunakan kutipan langsung, dan tidak terlalu banyak menggunakannya, karena dosen ingin mendengar pendapat anda sendiri mengenai topik yang diajarkan.
Bila anda masih mengalami masalah dalam bahasa Inggris, ikuti kursus mempelancar bahasa yang disediakan universitas.
Ini tidak saja akan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, namun juga mengajarkan bagaimana menggunakan bahasa Inggris dalam konteks akademik, kata Prof Yorke.
Satu nasehat penting yang disampaikan oleh Associate Professor Yorke adalah bahwa ‘bila anda ragu mengenai sesuatu, bertanyalah.”
Universitas memiliki berbagai layanan yang bisa membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan, entah dalam masalah pribadi, atau dalam masalah akademik.
"Saya melihat begitu banyak mahasiswa yang bila di saat awal sudah meminta bantuan,akan mendapat bantuan sebelum mereka mengalami kesulitan."
Diterjemahkan pukul 13:25 AEST 23/2/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak artikelnya dalam bahasa Inggris di sini