ABC

Kandidat Partai One Nation Dipecat karena Komentar Menghina Gay

Pendiri Partai ‘One Nation’, Pauline Hanson memecat kandidat anggota parlemen partainya di Queensland, Shan Ju Lin yang telah melontarkan komentar anti gay. Pauline Hanson menyatakan dirinya tidak akan membiarkan orang mengootori dirinya atau partainya.

Lin dipecat pada Sabtu (7/1) malam menyusul sejumlah postingan yang diunggahnya di Facebook, termasuk yang mengatakan ‘gay harus diperlakukan sebagai pasien’ dan ‘perilaku seks yang tidak normal memicu kejahatan yang tidak normal”.
Dalam unggahan lainnya, Lin juga mengejek kebijakan LGBTI Presiden Barack Obama dengan menggunakan gambar yang telah dimanipulasi secara digital dimana Presiden Barack Obama bertubuhkan seorang waria.
Sebelumnya pada Hari Jum’at (6/1) malam Hanson telah menangguhkan keanggotaan Lin, seorang guru dan Presiden Komite ‘Harmony Day Festival’, dan memperingatkan Lin untuk menghentikan unggahannya, tapi mengatakan komentar-komentar bernada menghina itu kembali muncul pada Sabtu (7/1) malam.
“Ini bukan pandangan yang disebarkan oleh Partai ‘One Nation’, maupun rekan-rekan kandidat dan juga publik pada umumnya,’ ucap Senator Hanson dalam sebuah pernyataan.
“Saya tidak akan mendiamkan saja dan membiarkan orang lain mengotori Partai One Nation dan nama saya. Jadi saya tidak akan memaafkan dan akan bersikap keras kepada kandidat [Lin],”

Senator Hanson mengatakan Lin telah memberikan respon:

Lin juga menggunakan akun facebooknya lagi untuk mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya, seraya menambahkan ucapan “Saya tentu saja tidak ingin mengkompromikan integritas dan nilai-nilainya.”
Seorang juru bicara untuk Senator Hanson pada Minggu (8/1) mengatakan kepada ABC kala ‘Partai One Nation telah melakukan segala sesuatunya dengan sangat baik dan partainya tidak menghendaki orang-orang yang tidak disukai”.

Komentar Shan Ju Lin di Facebook yang kontroversial
Komentar yang diunggah Lin ditujukan pada dua orang pria yang telah dipulihkan nama dan statusnya dari tuduhan melakukan pelecehan seksual kepada anak angkat mereka.

Facebook: Shan Ju Lin

Lin bulan lalu terpilih untuk mencalonkan diri mengisi kursi parlemen Bundamba, di barat Brisbane, pada pemilu negara bagian yang dijadwalkan tahun 2018.
Sejak pemilihan pendahuluan, dia telah membuat komentar yang membuatnya dikucilkan oleh sebagian masyarakat Asia.
Pemecatan dirinya sebagai kandidat anggota parlemen Partai One Nation datang hanya beberapa minggu setelah kandidat lainnya, Andy Semple, dipaksa untuk berhenti setelah melontarkan pernyataan tidak pantas serupa.

Lin mengaku terkejut dengan pemecatan ini

Shan Ju Lin
Lin tengah didesak untuk meminta maaf atas komentarnya di akun Facebook mengenai gay.

Supplied

Sementara itu, Shan Ju Lin mengatakan komentar berbunyi ‘kaum gay harus diperlakukan sebagai orang sakit’, dilontarkannya sebagai ‘respon alami’ terhadap cerita mengenai George Harasz dan Douglas Wirth yang dibacanya yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak angkat mereka pada tahun 2011.
Lin mengatakan begitu dia menyadari kalau kedua pria itu telah dipulihkan namanya dari tuduhan ini, dan itu terjadi pada hari yang sama dia menggunggah komentar itu, dia langsung menghapus unggahan tersebut.
“Keputusan pemecatan ini sangat mengejutkan,” ucapnya kepada ABC dalam sebuah pernyataan, yang tidak memuat didalamnya ucapan permohonan maaf.

“Cepatnya penerbitan keputusan pemecatan ini – tanpa kesempatan untuk membela diri – ini juga sungguh hal yang luar biasa.”

Walikota ancam tarik pendanaan

Lin saat ini menjabat sebagai Presiden Komite Pelaksana Festival ‘Harmony Day’ di Ipswich.
Festival ini mempromosikan multikulturalisme dan pemahaman antar budaya.
Event ini menerima antara $5.000 dan $7.000 setiap tahun dari Dewan Kota Ipswich, yang berlangsung di Bundamba.
Walikota, Paul Pisasale mengatakan dirinya tidak ingin uang milik Dewan Kota ada yang disalurkan ke komite organisasi ini hingga Lin meminta maaf.
Penghentian ini menjadi semacam desakan bagi Lin untuk mengundurkan diri.

“Dia perlu meminta maaf kepada masyarakat Australia.
“Berhenti mengambil keuntungan dari kelompok minoritas untuk berusaha terpilih, berkaryalah dan tunjukan kepemimpinan dan keterampilan. “
Lin mengatakan Festival ‘Harmony Day’ adalah kegiatan non-politik dan akan tetap berlangsung seperti yang sudah direncanakan.
“Panitia akan membahas ini secara langsung dengan Walikota Pisasale,” katanya.

Diterjemahkan pada pukul 20:30 WIB, 8/1/2017 oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris disini.