Pengamat: Australia Jangan Masukan Pengungsi ke AS
Melalui kesepakatan pencari suaka, pemerintahan Barack Obama bisa jadi akan buru-buru menempatakan para pencari suaka dari Pualu Manus dan Nauru, sebelum presiden terpilih Donald Trump dilantik. Demikian dikatakan oleh salah seorang pakar imigrasi.
Pemerintah Australia sebelumnya telah memperkenalkan kebijakannya untuk memukimkan kembali beberapa pengungsi di Pulau Manus dan Nauru di Amerika Serikat.
Namun, apakah Donald Trump akan terus menyepakati hal ini setelah ia resmi jadi presiden bulan Januari mendatang, adalah masalah lain.
Mark Krikorian, Direktur Dksekutif dari Centre of Immigration, badan yang mendukung pengawasan ketat bagi imigrasi di Amerika Serikat, mengatakan kebijakan Australia bertentangan dengan kebijakan Donald Trump. Menurutnya, Australia tidak boleh melimpahkan masalah pengungsi kepada Amerika Serikat.
“Ini benar-benar mengejutkan saya” katanya.
“Bukannya saya tidak mau kalian mencobanya, tapi saya tidak tahu mengapa Obama saat itu berpikir jika langkah ini adalah ide yang baik dan ia menyetujuinya.”
“Amerika Serikat bukan tempat pembuangan untuk masalah pengungsi dari negara lain.”
Menurutnya, jika mereka adalah benar-benar pengungsi maka Australia harus menerima mereka.
“Ada orang-orang dari seluruh dunia yang berpotensi untuk dimukimkan di Amerika Serikat dan kami hanya mengambil orang-orang yang sudah putus asa, karena tidak ada tempat lain untuk pergi,” katanya.
"Mereka memiliki tempat lain untuk pergi, dan tempat itu adalah Australia."
Obama kemungkinan akan terburu-buru
Menurutnya, Donald Trump belum tentu akan mempertahankan kesepakatn, terlepas dari upaya lobi yang dilakukan Australia.
“Kami memiliki hubungan yang baik dengan Australia, slah satu sekutu terdekat kami di dunia,” katanya.
“Jika tidak ada cara lain bagi Australia untuk menanganinya, saya bisa menolongnya, tapi ini hanya masalah pengiriman imigran gelap ke Amerika Serikat.”
"Kami punya 11 atau 12 juta pengungsi gelap, ingin beberapa dari kita?"
Perdana Menteri Australia, Malcom Turnbull mengatakan para pejabat dari AS akan melakukan perjalanan ke Australia dalam beberapa hari ke depan. Mereka juga akan berkunjung ke Nauru.
Mark mengatakan mungkin ada beberapa pengungsi yang dapat ke Amerika Serikat selagi Obama menjadi presiden, dengan menunjuk pada bukti bahwa penilaian soal pengungsi Suriah telah lebih cepat, dari biasanya 18-24 bulan menjadi hanya tiga bulan.
“Sangat mungkin sekali administrasi Obama akan mempercepat penerimaan imigran gelap sebelum tanggal 20 Januari, ketika Donald Trump dilantik jadi presiden.
Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 14/11 pukul 17:30 AEST dari artikel aslinya berbahasa Inggris berikut ini.