ABC

Orang Lebih Kaya Lebih Suka Menolong

Sebuah penelitian yang dilakukan University of Western Australia (UWA) menunjukkan bahwa mereka yang kekayaan materi lebih besar lebih suka menolong dibandingkan yang tidak.

Penelitian yang mereka lakukan adalah dengan sengaja menjatuhkan surat di berbagai kawasan di Australia Barat.

Mereka ingin melihat reaksi warga bila melihat adanya sebuah surat yang sudah ditempeli perangko.

Apakah kalau anda melihat surat semacam itu akan mengambil dan kemudian memasukkan lagi ke kotak pos. Bagaimana bila surat itu tidak berisi perangko?

Dan menurut para peneliti, reaksi anda tergantung dimana anda tinggal.

Dalam penelitian yang dilakukan pertama kali di Australia tersebut, para peneliti ingin mengkaji apakah ada perbedaan mengenai tingkat kebaikan seseorang dibandingkan status sosial ekonomi dan kekayaan mereka.

Para peneliti dari UWA menyebarkan sekitar 300 surat di 15 kawasan perumahan dengan berbagai status ekonomi, dan menunggu berapa surat yang akan dikembalikan ke kantor mereka.

Peneliti utama proyek ini Cyril Grueter mengatakan kesimpukan mereka adalah ada hubungan status sosial ekonomi seseorang dengan kemungkinan dia mengembalikan surat yang ditemukannya.

“Saya adalah pakar biologi evolusi, jadi saya mengkhususkan diri untuk melihat perilaku manusia dari sudut evolusi, seperti sikap suka menolong yang tulus.” kata Dr Gruetter.

“Kami ingin menjajaki hal ini dengan melakukan eskperimen yang sederhana namun bermakna.”

"Penelitian ini menunjukkan dengan jelas bahwa mereka yang tinggal di daerah kaya lebih sukan menolong dibandingkan mereka yang tinggal di tempat yang miskin."

Kawasan pemukiman kaya seperti Dalkeith, City Beach dan Nedlands paling banyak mengembalikan surat, sementara kawasan seperti Kwinana, Coolbellup dan Medina lebih sedikit.

Tingkat kejahatan berpengaruh pada sikap ingin menolong

Kawasan Peppermint Grove di Perth ini juga paling banyak mengembalikan surat meski tidak ada kotak pos di daerah tersebut.

Dr Grueter mengatakan bahwa para peneliti masih belum memahami benar apa yang mempertalikan status sosial ekonomi dengan sikap ingin menolong tersebut.

"Ini adalah sesuatu yang terus kami kaji, bisa jadi karena mereka yang tinggal di kawasan yang lebih miskin memiliki prioritas lain yang harus dikerjakan." katanya.

“Mereka memiliki masalah lain yang harus diselesaikan misalnya masalah keuangan atau masalah kesehatan.”

“Mereka yang tinggal di kawasan miskin juga mengalami tingkat kejahatan yang lebih tinggi, dan kriminalitas juga tidak membantu dalam membangun kepercayaan, dan tanpa adanya kepercayaan tidak ada sikap ingin menolong.”

Dari 300 surat yang disebarkan = semuanya berisi kartu ucapan selamat ulang tahun – 92 yang memiliki perangko dan 42 yang tidak memiliki perangko dikembalikan.

Pada awalnya sikap suka menolong itu diduga merupakan karakter yang dimiliki oleh setiap manusia, namun penelitian menunjukkan adanya perbedaan.

Dr Grueter mengatakan penelitian ini tidak hanya berguna bagi para sosiolog.

“Dari sudut ilmu terapan, hasil penelitian ini bisa membantu lembaga amal atau organisasi yang ingin mencari dana guna mengarahkan usaha mereka ke daerah dimaana hasilnya kemungkinan paling besar.” katanya.

“Data seperti ini adalah gambaran dari masyarakat dan karenanya bisa menjadi hal yang relevan bagi pihak berwenang untuk mengembangkan kebijakan dan intervensi.” kata Grueter.

Diterjemahkan pukul 15:20 AEST 28/10/2016 oleh Sastra Wijaya.

Simak artikelnya dalam bahasa Inggris di sini