ABC

Bank ANZ Cetak Keuntungan Besar Dari Kartu Kredit

Salah satu Bank terbesar di Australia, ANZ, mengakui, keuntungan kartu kredit berada “jauh di atas” unit bisnis  lainnya. Namun mereka berkomitmen untuk tetap mempertimbangkan tingkat bunga yang lebih rendah dan penilaian batas kredit yang lebih ketat.

CEO Bank ANZ, Shayne Elliott, mengakui, profit dari bisnis kartu kredit mereka ‘jauh di atas’ nilai ekuitas (selisih nilai aset dikurangi hutang), yakni sekitar 12% lebih besar. Hal ini terungkap dalam tanya jawab intensif yang dilakukan politisi Partai Buruh Australia, Pat Conroy dan Matt Keogh, serta politisi Partai Liberal, Scott Bucholz, terhadap pimpinan bank ini.

“Keuntungan dari bisnis kartu kredit lebih tinggi daripada rata-rata, itu benar adanya. Ini bukan yang tertinggi, tapi salah satu yang lebih tinggi,” jelas Shayne.

Namun, ia menambahkan bahwa pihak bank menyaksikan adanya penurunan profit dari kartu kredit.

"Tingkat keuntungan ini berkurang pada tingkat yang cukup sehat, atau pada tingkat yang cukup cepat, selama sepuluh tahun terakhir – mereka turun banyak," kata Shayne Elliott.

Ia mengutarakan, kontradiksi penurunan keuntungan kartu kredit sementara suku bunga tetap tinggi ini disebabkan adanya peningkatan biaya program reward (hadiah).

Ia juga mengatakan, banyak nasabah bank tidak pernah membayar bunga kartu kredit mereka.

“Sekitar setengah dari orang yang memiliki kartu tak memiliki utang apapun, mereka hanya menggunakannya untuk kegiatan transaksional dan, jika ada, Anda akan mengatakan itu meningkat,” sebut Shayne.

Deputi CEO Bank ANZ, Graham Hodges, menambahkan, proporsi orang dengan utang kartu berbunga di tengah tingkat bunga kartu kredit yang lebih tinggi, nyatanya, bahkan lebih rendah.

“Sekitar dua-pertiga dari orang-orang yang menggunakan kartu berbunga tinggi tak membayar bunga, dan beberapa di antaranya membayar sesekali, dan hampir tak ada yang mau menahan hutang di kartu-kartu itu,” ujarnya.

Skip Vine Video

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

VINE: Persetujuan Pinjaman Pribadi

Pemotongan bunga dan biaya kartu kredit adalah peluang

Bos ANZ itu menunjukkan “keinginan” untuk mempertimbangkan pengurangan biaya kartu kredit.

“Terus terang, saya pikir kami berpeluang untuk menikmati kepemimpinan ini dan melakukan sesuatu yang lebih baik, bukan hanya soal suku bunga, tetapi juga struktur biaya pada kartu,” jelas Shayne dalam tanya jawab tersebut itu.

Graham mengatakan, bank ANZ mengamati data mereka sepanjang tahun kemarin untuk mengidentifikasi nasabah yang mungkin menggunakan jenis kartu kredit yang tak sesuai, dan menemukan sekitar 1% dari nasabah mereka masuk ke dalam kelompok ini.

Ia menyebut, sekitar 17% dari kelompok itu berada ‘dalam masa pra-sulit, dan menuju kesulitan’.

“Kemudian kami berbicara dengan para nasabah untuk mengatakan, ‘bukankah anda lebih baik dengan produk ini atau produk itu?’,” kata Graham.

"Beberapa nasabah cukup tersinggung karena kami mendekati mereka dan membicarakan hal itu, sementara beberapa lainnya menganggap hal itu sangat membantu," utara Graham Hodges.

Sebelumnya dalam pertemuan dengan anggota Parlemen, ANZ telah mengungkap bahwa 0,3% dari nasabah kartu kredit mereka menghadapi syarat yang sulit dari bank, seperti masa libur membayar atau pengurangan suku bunga.

Bank ini juga mengatakan, sekitar 90% dari nasabah itu mengalami kesulitan keuangan karena berbagai peristiwa -seperti sakit, menganggur atau perceraian -setelah kartu mereka diterbitkan.

Hal itu membuat politisi Partai Buruh, Matt Keogh, mempertanyakan tentang 10% pengguna kartu kredit lainnya dan apakah mereka harus diberi kartu kredit.

“Tampaknya, dari nasabah yang menghadapi kesulitan, 9 dari 10 di antara mereka mengalami sesuatu setelah mereka diberi kartu yang berada di luar kendali kami, dan 1 dari 10 tampaknya mengalami sesuatu yang sudah menjadi masalah di saat kartu itu diterbitkan,” jelasnya.

Shayne mencatat pernyataan itu, tetapi mengakui bahwa ANZ perlu bekerja lebih baik dalam menilai batas kredit untuk memastikan batas kredit itu terjangkau bagi nasabah.

“Saya harus memeriksa apakah kami saat ini tengah mengubah parameter, itu adalah sesuatu yang kami amati. Ini hal yang juga benar untuk kami lakukan … bukan kepentingan kami untuk memiliki nasabah dengan produk yang tak bisa mereka jangkau,” terangnya.

Kartu kredit tak dibatalkan ketika pinjaman pribadi diberikan

ANZ kemudian ditanya tentang kenaikan besar pada jenis pinjaman konsolidasi utang yang terungkap oleh ABC pekan lalu, dan apakah pihak mereka memastikan bahwa kartu yang terkait dengan utang dibatalkan setelah saldonya dibereskan.

“Saya tak percaya kami membatalkan kartunya,” sebut Graham.

"Kartu ini merupakan bagian dari keuangan harian, cara orang bertahan hidup," tutur Graham Hodges.

Ia mengatakan, ANZ berhubungan secara rutin dengan berbagai penasehat keuangan yang menyarankan untuk membatalkan kartu itu, tapi malah lebih memilih untuk mengurangi batas kredit.

“Mereka telah menyarankan, besaran batas kredit  2.000-2.500 dolar (atau setara Rp 20-25 juta) sebagai batasan yang harus Anda pegang karena jika Anda membatalkan semuanya maka jika orang-orang ini memiliki kebutuhan yang mendesak, karena mereka mungkin begitu, seperti membawa anak-anak ke dokter atau apapun itu, mereka terpaksa mengambil pinjaman kecil jangka pendek. ” ujar Graham.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterjemahkan: 18:58 WIB 05/10/2016 oleh Nurina Savitri.