ABC

Menggunakan Makanan Sebagai Obat

Di saat informasi makanan dan gizi bertebaran, banyak kebingungan dan kesalahan informasi di luar sana tentang rekomendasi berbasis makanan untuk kesehatan.

Sebuah kursus online gratis selama 3 minggu yang bernama ‘Food as Medicine’ (makanan sebagai obat), yang ditawarkan Universitas Monash, berusaha mengungkap mitos dan rumor dari sejumlah fakta dan bukti. Profesor Helen Truby, Kepala Departemen Gizi dan Ilmu Makanan di Monash, berbicara tentang kursus tersebut dan apa yang bisa diharapkan peserta.

Mata kuliahnya disebut Makanan sebagai Obat. Bisa Anda jelaskan secara singkat?

Makanan telah digunakan untuk tujuan pengobatan selama ratusan tahun dan merupakan elemen dari banyak budaya di seluruh dunia. Pengetahuan kita tentang nutrisi, senyawa bioaktif dari makanan, dan hubungan mereka dengan penyakit juga telah maju secara signifikan, dan pemahaman kita tentang peran makanan dalam kesehatan terus berkembang.

Kami mengembangkan kursus online ‘Food as Medicine’ sebagai cara untuk mengkomunikasikan informasi gizi dan makanan berbasis bukti kepada masyarakat umum. Tak perlu tahu tentang ilmu pengetahuan atau memiliki gelar di bidang ini untuk memahami isi kursus, dan kursus ini benar-benar memungkinkan orang untuk mendapatkan pemahaman tentang bagaimana sebuah bukti dikembangkan dalam cara menggunakan makanan untuk pencegahan kondisi tertentu, dan bagaimana hal itu bisa membantu mereka dan keluarga mereka untuk memiliki kesehatan yang lebih prima.

Ada banyak informasi yang beredar, terutama online, tentang makanan yang bisa diakses masyarakat. Apa yang membuat kursus ini berbeda?

Saya pikir titik kuncinya adalah bahwa beberapa informasi yang bisa diakses secara online sifatnya bervariasi dalam akurasi: beberapa di antaranya akurat dan beberapa di antaranya tidak benar. Tujuan kami adalah untuk mengisi kesenjangan dalam pengetahuan di mana masyarakat bisa merasa percaya diri atas informasi yang mereka dapatkan dan juga menjadi lebih terampil dalam menafsirkan ilmu gizi.

Apa yang bisa diharapkan masyarakat dari kursus ini?

Kami menggunakan pendekatan ‘sistem-tubuh’: misalnya, makanan untuk otak, makanan untuk usus, makanan untuk gen kita. Kemudian kami mencoba dan mengatasi bagian penting dari siklus hidup di mana makanan benar-benar sangat penting -seperti makanan untuk berat badan dan makanan untuk kehamilan. Kami berkonsentrasi pada bagaimana menggabungkan makanan untuk mengoptimalkan hasil kesehatan. Ada sesuatu untuk semua orang.

foto dua

Obesitas adalah isu yang merebak di banyak negara. Apa yang kita ketahui tentang dampak obesitas?

Menjaga berat badan dalam kisaran sehat merupakan tantangan bagi banyak orang di seluruh dunia. Ketika berat badan orang naik di atas kisaran sehat, mereka beresiko lebih besar terkena segala macam penyakit, seperti penyakit kardiovaskular, stroke, dan banyak kanker yang berhubungan dengan diet.

Salah satu tantangan yang orang miliki adalah menerapkan pola diet yang cocok dengan kebutuhan energi mereka. Kita umumnya tak seaktif seperti masa muda dan kita perlu mengelola asupan makanan yang memberikan keseimbangan -mencocokan asupan energi dengan pengeluaran energi kita. 

Kami kini juga tahu lebih banyak tentang bagaimana lemak tubuh bekerja, khususnya lemak yang kita punyai di sekitar perut. Itu tak berbahaya dan merupakan lemak mengganggu yang hanya memperluas garis pinggang kita; lemak itu aktif secara metabolik, yang bisa mengganggu fungsi normal tubuh.

Dengan menjelaskan bagaimana proses ini bekerja dan ilmu di baliknya, ini membantu masyarakat memahami pesan-pesan kesehatan di luar sana (seperti makan setidaknya 5 jenis sayuran dalam sehari) dan mengapa pesan-pesan ini penting untuk kesehatan yang prima. Kami berharap bahwa masyarakat bisa mengeksplorasi diet mereka sendiri dengan cara yang holistik dan bagaimana mereka bisa menggunakan makanan sebagai obat.

Apa yang ditunjukkan bukti tentang diet tertentu? 

Ada banyak bukti bahwa pola diet ‘Mediterania’ menawarkan kesehatan prima secara konsisten. Pola diet semacam ini menggabungkan proporsi lemak yang lebih tinggi dari sumber tak jenuh seperti minyak zaitun, kacang-kacangan dan biji-bijian, dan banyak sayuran berwarna – sehingga kesimpulannya adalah asupan tanaman pangan yang tinggi, dengan asupan daging merah, ikan berminyak dan makanan kaya kalsium yang lebih rendah.

Ada minat tertentu dalam makanan yang anti-peradangan, dan banyak perhatian ditujukan pada apa yang disebut ‘superfood’. Bagaimana penjelasan anda tentang makanan ini?

Kita tahu bahwa peradangan adalah pendorong dari penyakit kardiovaskular dan diabetes, dan orang-orang yang menderita peradangan kronis tingkat rendah lebih mungkin untuk mengembangkan kondisi peradangan ini.

Kami berharap untuk memberdayakan masyarakat agar belajar bagaimana membangun diet berkualitas tinggi yang berpotensi memiliki sedikit dampak inflamasi. Ini mungkin sangat membantu bagi mereka yang gen-nya memengaruhi mereka untuk mengalami diabetes tipe 2, misalnya, atau mereka yang mengalami arthritis (radang sendi) dan mencari sesuatu yang bisa membantu mereka.

Ada banyak minat terhadap, misalnya, kunyit, sebagai makanan anti-peradangan, dan memang sayuran herbal ini memiliki respon anti-peradangan, seperti yang dilakukan asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam ikan berkandungan minyak.

Jadi, dengan menggabungkan makanan yang secara kolektif memiliki sifat anti-peradangan, dengan pendekatan diet yang konsisten, Anda lebih mungkin bisa mengurangi peradangan dan menikmati kesehatan yang lebih baik. Kami berharap kursus ini membantu -tak hanya dengan menjelaskan pengetahuan di balik ‘mengapa’ tapi sekaligus tips praktis sehingga masyarakat bisa ‘mempraktekannya’.

Kursus online berikutnya diluncurkan pada tanggal 24 Oktober. Daftar sekarang di tautan ini.

Materi ini diproduksi oleh Universitas Monash.