ABC

Pekerja Australia Suka Sembunyikan Depresi dari Bos

Empat dari 10 warga Australia menyembunyikan kepada atasan di tempat bekerja saat depresi dengan beralasan cuti sakit karena takut membahayakan perkejaan mereka kalau ketahuan stres.

Sebuah penelitian dari lembaga SANE Australia yang melibatkan 1000 pekerja menemukan jika warga Australia cenderung menyembunyikan depresi dari bos ketimbang pekerja di Eropa.

Penelitian yang berfokus pada persoalan depresi juga menyebutkan rata rata pekerja di Australia mengambil 14,6 hari cuti sakit terkait depresi, sementara di Eropa 35,5 hari.

Sebagian pekerja ada yang menganggap soal depresi adalah masalah pribadi dan bukan urusan atasan mereka.

Kepala Eksekutif SANE Australia, Jack Heath, menyampaikan hasil penelitian ini menggambarkan isu kesehatan menatal di tempat kerja Australia adalah masalah besar.

“Di Australia ada kekhawatiran kalau pengusaha Australia tidak mau mengerti masalah ini dan tidak tahu cara mendukung mereka (pekerja),” ujar Heath.

Yang menarik menurut Heath, isu ini ternyata menjadi masalah utama ditempat kerja.

Hasil penelitian di Eropa dan Australia juga menunjukkan hal serupa saat seseorang ditanya apakah mereka bakal mengungkap penyakit mereka ke pasangan atau keluarga.

SANE dan organisasi kesehatan mental lainnya menggelar lokakarya nasional di Sydney, Selasa (12/11/2013) untuk membuat rekomendasi dari penelitian tersebut.

Sementara kepala eksekutif Beyond Blue, Kate Carnell menyebut angka angka tadi sangat mengkhawatirkan, dan pengusaha dilarang memecat seseorang atas dasar kesehatan mental.

Carnell menegaskan pengusaha di Australia hari bertanggung jawab untuk membuat psikologi tempat kerja yang nyaman.

“Pengusaha punya kewajiban di bawah undang-undang kesehatan dan keselamatan untuk membangun tempat kerja ramah kesehatan mental,” tegasnya.

Komisi Kesehatan Mental Nasional Australia pada Januari 2014 secara nasional akan mengkampanyekan soal tempat kerja yang sehat secara mental.

Beyond Blue memperkirakan sekitar 3 juta orang Australia hidup dengan depresi dan kecemasan.