Komunitas Islam Indonesia di Australia Bentuk Forum Komunikasi
Umat Islam Indonesia yang bergabung dalam berbagai kelompok komunitas di Australia dan Selandia Baru sepakat membentuk forum komunikasi di antara mereka. Hal ini dimaksudkan untuk menjadikan penyebaran wajah Islam Indonesia yang ramah menjadi lebih efektif.
Hal itu mengemuka dalam Muktamar Umat Islam Indonesia di Australia yang digelar di Melbourne dan berakhir Minggu (25/9/2016). Muktamar ke-1 bertema Living in Harmony ini digelar oleh Indonesian Muslim Commmunity of Victoria (IMCV) dan dibuka oleh Dubes RI untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema pada Sabtu (24/9/2019).
“Tindak lanjut dari muktamar ini adalah membentuk semacam forum komunikasi di antara seluruh organisasi komunitas Muslim Indonesia yang ada di Australia dan Selandia Baru,” ujar Presiden IMCV Neil Siregar kepada wartawan ABC Farid M. Ibrahim di sela-sela muktamar.
Di tempat yang sama, Dubes Nadjib mengatakan muktamar ini kembali menunjukkan upaya masyarakat Muslim Indonesia di Australia dalam mempromosikan wajah Islam yang toleran, damai dan moderat.
“Umat Islam Indonesia di sini mampu menjadi contoh dalam menjalin persaudaraan secara damai dengan komunitas masyarakat dari berbagai latar belakang di Australia, terutama pada saat umat Muslim menjadi soroton dan kadang dianggap sebagai ancaman oleh sebagian orang,” katanya.
Dubes Nadjib yang juga Ketua Asosiasi Duta Besar Negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Canberra menyebut muktamar ini melengkapi rangkaian langkah yang dilakukan para Dubes negara OKI di Australia yang dipimpinnya dalam mendorong citra Islam yang ramah.
Dubes Nadjib menambahkan bahwa Indonesia pantas berbangga karena dari perspektif historis, orang Indonesialah, melalui pedagang dari Makassar 15 yang memperkenalkan agama Islam secara damai ke suku Aborigin di Australia
Selain menghadirkan sejumlah pembicara seperti Dr. Zacharia Matthews, Abdushahhed Drew dan Mustapha Sarakibi, muktamar juga diisi Gala Dinner pada Sabtu (25/9/2016) malam yang dihadiri berbagai kalangan termasuk peragawati Ratih Sanggarwati.
Dia mengaku terkesan dengan semangat persatuan masyarakat Indonesia yang ada di Melbourne khususnya. “Saya banyak berkeliling negara-negara di dunia, namun yang paling berkesan adalah ketika di Melbourne,” katanya.
Ratih yang dalam bulan Ramadan lalu beberapa kali mengikuti tarawih di Masjid Westall Melbourne, mengaku menyaksikan sendiri kerja para warga Indonesia dalam menyiapkan buka puasa dan sahurnya.
Sementara itu hasil terinci dari muktamar itu masih akan disiapkan oleh penyelenggara, namun forum komunikasi yang akan dinamai “Forum of Indonesian Muslim Community -Australia & New Zealand” (FIMCAZ) itu rencananya akan kembali menggelar Muktamar ke-2 di Sydney tahun 2018 mendatang.
Pembukaan muktamar itu juga dihadiri Ketua Parlemen Negara Bagian Victoria Bruce Atkinson.