ABC

Bagaimana Penanganan Kapal Rusak Bisa Bantu Penanganan Patah Tulang

Cara penyembuhan patah tulang sedang diubah secara drastis oleh tim peneliti dunia pimpinan Monash University yang bekerja pada sebuah proyek yang didanai Angkatan Laut Amerika Serikat.

Riset rintisan dan multidisiplin yang melibatkan rekayasa biomekanik dan ortopedi klinis ini, bertujuan memberikan pemahaman yang lebih akurat dalam kemajuan penyembuhan tulang dibandingkan metode saat ini, serta menawarkan perbaikan proses rehabilitasi bagi anggota pasukan yang terluka.

Profesor Wing Kong Chiu dari Departemen Teknik Mesin dan Dirgantara di Monash University diakui secara internasional untuk karyanya dalam pemantauan kesehatan struktural (SHM). Dia telah menerapkan teknik SHM untuk mendeteksi cacat seperti retak di kapal dan struktur pesawat. Dia melakukan proses monitoring ini menggunakan sensor, yang memerlukan pemahaman mengenai fisika dari masing-masing struktur dan bagaimana mereka berinteraksi dengan kekuatan eksternal.

“Jika sebelumnya kita mencari dimana yang cacat, sekarang kami bekerja mengurusi patah tulang, kami mencari kebalikannya – bersatu sepenuhnya,” kata Profesor Chiu.

Tim peneliti multidisiplin pimpinan Profesor Chiu meliputi Dr Matthias Russ, ahli bedah ortopedi, pinggul dan panggul berbasis di RS The Alfred, Melbourne, yang diakui secara internasional; Profesor Mark Fitzgerald, Direktur National Trauma Research Institute and Trauma Services pada RS The Alfred ; serta Dr Wern Hann Ong dari Monash University, yang menyelesaikan gelar PhD dalam bidang pemantauan kesehatan struktural struktur pesawat.

Penelitian ini secara khusus berfokus pada patah tulang terpaku – yaitu mereka yang telah dilengkapi dengan perangkat logam untuk memberikan dukungan dan stabilitas selama proses penyembuhan.

Didanai oleh Office of Naval Research (ONR) Global, bagian pendanaan dari Angkatan Laut Amerika Serikat, proyek ini dimulai dengan melihat distribusi beban pada pelvis retak terpaku, ketika mengalami gaya berjalan normal.

Profesor Chiu bersikukuh bahwa menggunakan sensor untuk fiksasi akan menjadi cara untuk menilai tingkat penyembuhan tulang yang patah. Pemahaman tentang tingkat penyembuhan dapat mengaktifkan gerakan sebelumnya, seperti berjalan.

"Ini adalah penelitian multidisiplin inovatif; menggunakan pemantauan kesehatan struktural untuk aplikasi fisiologis."

– Dr. Liming Salvino, Associate Director of ONR Global.

Dr Russ menjelaskan bagaimana metode penilaian baru ini menawarkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan metode yang ada.

“Kemampuan memantau penyembuhan tulang secara langsung sangat penting untuk  memprediksi hasil  secara akurat dan fungsi awal. Pada saat ini, kami mengandalkan langkah-langkah tidak langsung seperti CT dan x-ray, yang memberikan informasi yang kurang dapat diandalkan mengenai kemajuan penyembuhan tulang,” kata Dr Russ.

Profesor Fitzgerald menjelaskan bagaimana penelitian terobisan ini akan memberikan kontribusi untuk peningkatan kesehatan di kalangan personil militer yang terluka.

“Memperoleh kembali keleluasaan fungsional setelah cedera berat yang mengancam jiwa sekarang jadi tujuan utama dalam perawatan trauma,” kata Profesor Fitzgerald.

"Penggabungan teknik biomekanis dengan perawatan trauma klinis ortopedi akan memberikan kami cara untuk mencapai hal ini."

– Professor Fitzgerald

Manfaat pemantauan kesehatan struktural dari patah tulang terpaku sangat jelas bagi Warfighter Performance Department, ONR Code34, yang telah memasukkan penelitian tim Profesor Chiu ke dalam proyek baru di bawah Program ‘Leap Ahead’ Innovations untuk pengembangan cepat dari teknologi inovatif.

“Tujuannya untuk memanfaatkan sensor canggih dan teknologi SHM dalam meningkatkan perawatan cedera, perawatan korban pertempuran, serta meningkatkan perlindungan personil dan kinerja prajurit perang Angkatan Laut dan Korps Marinir,” kata Dr Timothy Bentley, Force Health Protection Deputy serta Program Officer dari ONR Code 34.

Profesor Abid Khan, Deputi Rektor dan Wakil Presiden (Global Engagement) pada Monash University mengakui dukungan dan pengakuan dari proyek penelitian multidisiplin ini ONR AS:

"Kami berterima kasih atas pengakuan ONR AS dan dukungan dari proyek penelitian multidisiplin pimpinan Monash ini. Kemitraan dan kerjasama internasional ini memiliki potensi memberikan dampak nyata dan positif pada perawatan pasien."

– Profesor Khan.

*Artikel ini diproduksi oleh Monash University