ABC

Ancaman ISIS ke Australia Harus Ditanggapi Serius

Perdana Menteri Australia menegaskan ancaman serangan teroris terhadap berbagai sasaran penting di Australia harus ditanggapi secara serius.

Sebelumnya sebuah majalah propaganda ISIS menyerukan serangan “lone wolf” atau serangan yang dilakukan secara sendirian terhadap sejumlah sasaran di Sydney dan Melbourne.

Ancaman itu ditanggapi bukan secara ancaman serius oleh Menteri Utama Victoria Daniel Andrews dan pihak kepolisian Victoria namun PM Turnbull mengingatkan bahwa serangan di berbagai negara menunjukkan betapa bahayanya apa yang disebut teroris “lone wolf”.

Berbicara di Laos, PM Turnbull seruan untuk melakukan kekerasan di Australia menggambarkan situasi depresi di kalangan ekstrimis ISIS.

“Karena Daesh (ISIS) semakin tertekan di medan perang di Suriah dan Irak – karena mengalami kemunduran sebab wilayahnya direbut kembali – mereka akan bergantung pada kegiatan teroris di luar Timur Tengah,” katanya.

"Kapasitas Daesh, tentunya, jauh lebih rendah daripada yang mereka klaim," kata PM Turnbull.

“Namun kita harus lebih waspada terhadap aktor tunggal ini – individu yang, seperti saya sebut dalam pernyataan mengenai keamanan nasional pekan lalu, untuk berbagai alasan, mungkin telah diradikalisasi,” jelasnya.

“(Mereka) seringkali dikaitkan dengan penyakit mental, terus terang, bisa diradikalisasi dengan cepat dan terlibat dalam prilaku destruktif dan mematikan, seperti yang kita saksikan di Nice misalnya,” papar PM Turnbull lagi.

Pengamanan Ketat di Vientiane

PM Turnbull, yang berada di Laos untuk pembicaraan regional mengenai kerjasama ekonomi dan keamanan, mengatakan kerjasama regional diperlukan untuk menjaga keamanan Australia dari kekerasan ekstrimis.

Ibukota Laos, Vientiane, menerapkan keamanan berlapis bagi tamu-tamu penting yang menghadiri pertemuan ASEAN dan Asia Timur.

Presiden AS Barack Obama, Presiden Rusia Vladimir Putin serta PM China Li Keqiang berada di kota itu menghadiri pertemuan yang akan dimulai hari ini.

“Ini merupakan forum utama untuk mendiskusikan dan menyelesaikan isu-isu keamanan nasional, keamanan ekonomi di wilayah kita. Makanya saya senang bisa hadir di sini,” kata PM Turnbull.

Dia mengatakan ujicoba misil yang lakukan Korea Utara akan jadi isu utama. “Hal ini menunjukkan perilaku mengganggu keamanan, berbahaya dan provokatif,” ujarnya.

turnbull laos dua.jpg
Malcolm Turnbull mengunjungi kafe di Vientiane, Laos. (Foto: ABC News/Liam Cochrane)

PM Turnbull juga sempat mengunjungi sebuah kafe di Vientiane yang dimiliki warga seorang Laos yang bekerja sebagai barista di Sydney. Kafe itu bahkan membuat “racikan khusus untuk perdana menteri”.

Laut China Selatan Isu Utama dalam Pertemuan ASEAN

Pertemuan ASEAN juga tampaknya akan fokus pada konflik di Laut China Selatan.

Lima negara anggota ASEAN memiliki klaim tumpang tindih dengan China dan ketegangan telah meningkat di jalur perdagangan laut yang bernilai 5 trilun dolar setiap tahun.

Putusan pengadilan baru-baru ini di Den Haag menyatakan China tak memiliki dasar hukum untuk klaim mereka di terumbu karang Scarborough.

Namun sekutu Beijing yaitu Kamboja, Laos dan Brunei telah memastikan rancangan kominike tidak mengandung referensi ke putusan pengadilan itu. Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan dia tak akan mengangkat keputusan pengadilan itu pada pertemuan ASEAN.

Namun Duterte dikenal dengan kekasarannya, bicara tanpa dipikir, termasuk menyebut Presiden Obama sebagai “anak pelacur” – semakin menambah ketidakpastian terhadap pertemuan yang sering sangat serius ini.

Diterbitkan Pukul 13:10 AEST 7 September 2016 oleh Farid M. Ibrahim. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.