ABC

Dua Pemuda Australia Ini Bangun Start-Up Dari Pertemanan SMA

Alvin Singh dan Bosco Tan menjalin pertemanan di minggu pertama masa SMA mereka. Lebih dari 20 tahun kemudian, mereka adalah mitra bisnis dan bekerja sama mendirikan perusahaan start-up, ‘Pocketbook’ -sebuah aplikasi yang mengelola keuangan pribadi Anda. Alvin dan Bosco berbicara tentang tantangan yang melingkupi ide bisnis dan cara untuk diperhatikan di pasar aplikasi seluler yang kompetitif.

Sebagai seorang anak kecil, apa yang dulu anda mimpikan?

Alvin: “Seorang pilot maskapai penerbangan komersial. Saya masih akan senang untuk bisa melakukannya untuk satu hari atau satu bulan. “

Bosco: “Saya selalu ingin menjadi seorang musisi, saya selalu condong ke arah seni. Kemudian Napster [layanan musik ‘streaming’] mengubah kondisinya!.”

Pocketbook
Aplikasi 'Pocketbook'.

Supplied

Apa itu ‘Pocketbook’? Bagaimana ide ini awalnya muncul?

Alvin: “Kami membantu orang memperbaiki kesejahteraan keuangan mereka dengan memberi mereka pendapat keuangan hanya dengan menekan tombol. Sangat sulit untuk mengendalikan tabungan, pengeluaran dan tagihan anda -ini memengaruhi bagaimana Anda menjalani gaya hidup. Itu terinspirasi dari masalah kami sendiri dalam menjaga posisi keuangan kami -jadi kami berusaha memecahkan hal itu.”

Bosco: “Saya ingat bertemu untuk makan siang tiga tahun yang lalu dan Alvin menunjukkan kepada saya prototipe ‘Pocketbook’ yang ia buat di iPad-nya. Sekitar tiga menit percakapan, saya langsung ingin menggunakan sendiri produk itu.”

Apa yang mengejutkan dari perjalanan bisnis ini?

Pada awal perjalanan, Anda tak menyadari jumlah pekerjaan yang diperlukan dan pasang surut yang akan Anda lewati. Anda belajar dan tumbuh jumlah yang luar biasa selama perjalanan itu.

– Alvin Singh

Bosco: “Sungguh mengejutkan betapa berbeda dan beragamnya langkah ini. Menengok ke belakang, saya selalu terkejut dengan kecepatan teknologi dan bagaimana masyarakat menggunakannya. Enam tahun yang lalu, kita masih ada di dunia Blackberry dan Nokia. Tiga tahun yang lalu ketika kami baru mulai, perusahaan fokus pada pengalaman berselancar di situs ketimbang merancang aplikasi. Tahun lalu, Fitbits ada di mana-mana! Sangat menakjubkan bahwa kami terus-menerus bertahan di dalam perubahan yang cepat dalam teknologi konsumen.”

Apa saja tantangan dalam membangun perusahaan start-up dan merancang aplikasi seluler?

Alvin: “Pertama, memecahkan masalah nyata dan kedua, menyeleksi semua aplikasi dan gangguan untuk membuat aplikasi Anda menjadi sesuatu yang diinginkan masyarakat. Kepercayaan dan tekad adalah super penting!.”

Bosco: “Dan kemudian, ketika Anda telah memecahkan masalah di atas, ada tantangan untuk mengubah sebuah produk hebat menjadi perusahaan besar. Ini artinya membangun tim yang hebat, menemukan mitra komersial yang tepat dan meningkatkan pendanaan.”

Untuk pengusaha pemula seperti kami, kami tak bisa meremehkan pentingnya saran dari orang pintar yang telah melakukan ini semua sebelumnya.

– Bosco Tan

Bagaimana anda menjalani hubungan kerja professional sembari tetap menjaga hubungan pertemanan?

Alvin: “Berbuat masuk akal, jujur dan terbuka tentang segala sesuatu.”

Bosco: “Ya, dasarnya di sini adalah kepercayaan; percaya bahwa apapun pendapat kami, kami masing-masing termotivasi semata-mata untuk memastikan bisnis ini sukses. “

Bagaimana rasanya menjadi pebisnis start-up di Australia? Menurut anda apakah berbeda dengan menjalani start-up di negara lain?

Alvin: “Ini adalah pasar yang kecil di sini, baik dari segi ukuran pasar dan modal, sehingga bisa menjadi lebih sulit.”

Bosco: “Saya tak berpikir itu jauh berbeda secara fungsional. Kami melakukan tugas yang sama dengan teknik yang sama -membangun produk, memacu pertumbuhan, dan meningkatkan keuntungan. Perbedaannya adalah kemudahan dari kegiatan ini mengingat kondisi pasar. Australia sudah matang, itu bukan Silicon Valley, tapi di sini mungkin jauh lebih baik daripada banyak tempat di dunia.”

Peter Duan, Alvin Singh dan Bosco Tan dari Pocketbook
Peter Duan (kiri), insinyur Pocketbook, Alvin Singh (tengah) dan Bosco Tan (kanan), para pendiri Pocketbook.

Supplied: Pocketbook

Bayangkan anda punya kesempatan untuk menggelar pesta BBQ –di manapun di Australia. Jika anda bisa mengundang 3 tamu Australia (sudah meninggal atau masih hidup) –siapakah mereka? Apa saja menunya? Dan di mana anda menggelarnya?

Alvin: “Malcolm Turnbull, John Howard [mantan Perdana Menteri Australia] dan Rupert Murdoch [mogul media] -beberapa pikiran terbesar Australia. Daging domba Australia, chicken barbekyu –sosis ayam berbumbu tandoori dengan bawang! Lokasinya di ‘Kirribilli House’ –lokasi megah dengan signifikansi besar dalam sejarah Australia.”

Bosco: “John Pilger [wartawan], Clive James [penyair dan kritikus budaya] dan Peter Finch [aktor] -kami akan menghabiskan seluruh waktu untuk berbicara tentang film ‘Network’ dan kondisi jurnalisme. Saya percaya, wartawan yang hebat memegang kunci untuk memahami dari mana kita berasal, sejarah budaya -dan di mana kita mungkin akan berakhir. Kami mungkin harus melakukannya di London mengingat lokasi dua dari orang-orang ini tinggal, dan dengan rencana percakapan yang ada, makanan hanya bersifat opsional.”

Apakah saran anda untuk diri anda sendiri yang berusia 15 tahun?

Alvin: “Pergilah ke San Francisco setelah Anda selesai kuliah. Akan ada seorang pria bernama Mark Zuckerberg yang memiliki sebuah ide -dirikan perusahaan itu yang bersamanya!.”

Bosco: “Demikian pula, saya akan mengatakan, pergi ke China setelah Anda selesai kuliah -dan jangan pergi ke Shanghai atau Beijing, pergi ke kota lapis kedua atau ketiga. Cari Pony Ma atau Jack Ma dan dirikan Alibaba atau Tencent.”

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterjemahkan: 15:59 WIB 29/08/2016 oleh Nurina Savitri.