ABC

Petani Australia Sambut Baik Keputusan WTO Hapuskan Subsidi Ekspor

Petani Australia menyambut baik kesepakatan Organisasi Perdagangan Dunia, yang dilakukan akhir pekan kemarin. 163 negara-negara anggota WTO telah sepakat untuk mengakhiri subsidi ekspor pertanian, senilai $ 15 miliar yang kebanyakan hanya untuk petani asal Amerika Serikat dan Eropa.

Menteri Perdagangan Australia, Andrew Robb menyebutnya sebagai kemenangan besar bagi petani. Menurutnya, baru pertama kalinya WTO menyelesaikan masalah pertanian.

Sebelumnya, subsidi tersebut telah membuat petani Australia lebih sulit untuk bersaing.

Menteri Perdagangan Andrew Robb, yang berada di Nairobi untuk kesepakatan itu, mengatakan dengan subsidi ekspor pertanian akan membuat eksportir pertanian Australia lebih dihargai.

"Sulit untuk menempatkan angka pastinya, tapi pastinya di masa depan tidak akan ada daging, susu, gula, biji-bijian, anggur atau kapas hortikultura yang akan berkompetisi dengan negara-negara lain yang telah mendapat subsidi besar-besaran pada ekspor mereka," jelas Robb.

"Jadi… petani Australia akan jauh lebih kompetitif, kami akan yakin bahwa pasar kami tidak akan hilang dan kami akan dalam posisi yang jauh lebih kuat dari sebelumnya."

Brent Finlay dari Federasi Petani Nasional mengatakan semua petani Australia menyambut baik keputusan tersebut.

"Banyak orang di sektor pertanian dan sektor lainnya berpikir bahwa WTO sudah mati, itu tidak relevan, tidak ada yang akan terjadi dan kemudian kami terkejut mendengar bahwa subsidi ekspor pertanian telah dihapus."

Charlie McElhone dari sektor susu Dairy Australia mengatakan subsidi ekspor belum digunakan oleh AS atau Eropa untuk memotong harga di Asia selama sekitar satu dekade.

"Subsidi ekspor ini digunakan secara sporadis terakhir kalinya saat Krisis Keuangan Global. Selama beberapa tahun kami belum melihat penggunaan subsidi ekspor, sehingga kami belum merasakan dampaknya hingga saat ini," jelas McElhone.