Mimpi Cina tidak ganggu hubungan dengan Australia
Konsul Jenderal Cina di Sydney mengatakan bangkitnya Cina tidak berarti Australia dimasa depan harus memilih antara Beijing dan Washington.
Dalam sebuah ceramah di Universitas Sydney, Li Huaxin, menyampaikan Australia mendapatkan keuntungan dari Cina yang lebih kuat dan lebih makmur.
Dia juga mengungkapkan gagasan Presiden Xi Jinping terkait “Mimpi Cina” jangan dilihat sebagai sikap kebijakan luar negeri yang agresif.
“Tidak semua pernyataan internasional positif. Beberapa menyebut Mimpi Cina adalah untuk menghegemoni dunia,” ujarnya.
Slogan itu menjadi tema yang mendominasi politik Cina sejak kepemimpinan Xi Jinping mengasumsikan kepemimpinan Partai Komunis yang berkuasa tahun lalu
Menteri Pertahanan Australia, David Johnstone, menggunakan wawancara sebuah media untuk menginsyaratkan pendekatan ke Cina dalam rencana buku putih pertahanan Australia.
Dokumen terbaru itu akan menggantikan rancangan yang dirilis awal tahun ini di bawah pemerintahan Partai Buruh Australia.
Dilaporkan, Johnstone mengungkapkan kalau pemerintahan Koalisi akan menempatkan cara pandang pertahanan dengan menyeimbangkan pendekatan hubungan Australia dengan Cina dan AS, dibandingkan buku putih sebelumnya.
Dokumen pada 2009 itu menyebabkan kemarahan Beijing karena mengacu pada refrensi pertumbuhan kekuatan militer Cina di kawasan.
Konjen Cina, Li menyampaikan bahwa Cina berharap mendalami hubungan dengan Australia, tapi tiak perlu berdampak pada hubungan antara Australia dengan negara lainnya.
“Australia dan Cina pada yang saat sama sedang mengembangkan hubungan disemua lini, Australia punya banyak teman di dunia dan mendapat keuntungan politik di kawasan yang berarti juga mempunyai hubungan dengan negara lain,” lanjut Li.
Menurutnya dua aspek itu tidak akan berbenturan satu sama lain.
“Cina terletak di bagian barat Samudera Pasifik dan Australia terletak di selatan Samudra Pasifik … Saya pikir China dan Australia bisa mengembangkan hubungan yang lebih kuat di semua lini," tutupnya.