ABC

Melbourne Cup: Balapan Kuda Berhadiah Rp 62 Miliar Lebih

Balapan kuda berkelas internasional yang memperebutkan piala 'Melbourne Cup' akan kembali digelar 3 November mendatang. Tidak hanya sebuah piala emas 18 karat, juaranya pun akan mendapatkan uang senilai lebih dari Rp 62 miliar.

Setiap tahun Melbourne menjadi tuan rumah balapan kuda selama 4 hari berturut-turut atau dikenal sebagai Melbourne Cup carnival.

Balapan kuda dengan Piala Melbourne Cup bukanlah balapan kuda biasa. Alasannya karena balapan ini dikenal dengan istilah 'racing that stops a nation' atau balapan yang menghentikan sebuah negara.

Ada alasan mengapa balapan tersebut menjadi salah satu balapan kuda terbesar di Australia.

Diperkirakan sekitar lebih dari 325.000 pengunjung akan menyaksikan secara langsung balapan kuda yang digelar di pacuan kuda Flemington selama empat hari berturut-turut tersebut.

Menurut Victoria Racing Club (VRC), organisasi yang membawahi kejuaraan kuda di negara bagian Victoria, balapan ini disiarkan secara langsung ke lebih dari 120 negara dengan jumlah penonton sekitar 700 juta orang.

Tidak berlebihan pula jika Melbourne Cup Carnival disebut sebagai salah satu tulang punggung perekonomian negara bagian Victoria, terutama kota Melbourne.

Tahun lalu, festival ini telah menyumbang perekonomian ke negara bagian Victoria hampir A$ 400 uta atau lebih dari Rp 4 triliun.

Sementara Victoria Racing Club mengeluarkan A$ 50 juta atau sekitar Rp 500 miliar setiap tahunnya untuk mempersiapkan festival tersebut.

Pihak penyelenggara mengaku telah banyak meningkatkan fasilitas pacuan kuda untuk memberikan kenyamanan dan menawarakan pengalaman bagi para pengunjung.

"Kita terus berinvestasi untuk balapan kuda, dan kita pun tidak melupakan pengalaman digital yang ditawarkan bagi para pengunjung," ujar Micahel Burn, Ketua Komite VRC.

"Kita telah membuat panduan digital pada hari-hari balapan kuda melalui aplikasi di telepon genggam yang dampaknya adalah menyiapkan sambungan WiFi bagi para pengunjung," tambahnya.

Sambungan WiFi yang tersedia tersebut diakuinya sebagai koneksi yang paling padat di dunia, dimana para pengunjung yang berada di tenda-tenda atau di luar pacuan tetap dapat menyaksikan balapan kuda secara online langsung di telepon genggam mereka.

Bukan hanya balapan kuda, festival ini pun menjadi acara yang ditunggu-tunggu bagi para pecinta fesyen.

Untuk bisa hadir di acara balapan, mereka harus berdandan rapi, seperti yang dianjurkan pihak penyelenggara. Tak heran, para pengunjung rela mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah untuk membeli jas, dasi, topi, gaun, dan hiasan rambut.

"Dari sektor fesyen sendiri, secara keseluruhan warga telah menghabiskan uang hingga A$32 juta atau Rp 320 miliar.

Pemenang Melbourne Cup akan mendapatkan hadiah senilai A$ 6,2 juta atau lebih dari Rp 62 miliar, dan menjadikannya sebagai hadiah terbanyak untuk kejuaraan balapan kuda di dunia.

Kuda yang akan berpartisipasi tahun ini akan berasal dari 42 negara dan bersaing selama empat hari.

Hari pertama Melbourne Cup Festival akan digelar hari Sabtu 31 Oktober mendatang, sementara kejuaraan utama Melbourne Cup akan digelar pada hari Selasa, 3 November.

Piala lain yang diperebutkan dalam Melbourne Cup carnival

ABC International berkesempatan memegang piala Melbourne Cup terbuat dari emas 18 karat. Foto: ABC International.

Melbourne Cup Carnival juga telah menyedot turis asing, khususnya dari Asia. Foto: Melbourne Cup.

Bukan hanya balapan kuda, festival Melbourne Cup juga menjadi tujuan acara pecinta fesyen. Foto: ABC International.

Pengunjung diminta untuk memakai pakaian yang rapi. Setelan jas bagi para pria dan gaun bagi wanita. Foto: ABC International.