ABC

Racun Dari Plastik Pengaruhi Kesehatan Burung Laut

Polusi plastik memiliki dampak yang sangat besar bagi burung laut. Para ilmuwan mengatakan dampaknya lebih buruk dari perkiraan sebelumnya.

Organisasi Ilmu dan Teknologi Nuklir Australia (ANSTO) mengatakan sejumlah tes dan studi menunjukkan racun yang diserap oleh plastik berpotensi berpindah ke hewan yang mencernanya.

Profesor Richard Banati, salah satu yang melakukan studi, baru-baru ini mengadakan perjalanan laut dari pelabuhan Hobart ke Sydney. Dalam perjalanannya ia berusaha untuk menjaring plastik-plastik yang ada di perairan yang dilaluinya.

Plastik yang ia kumpulkan kemudian diteliti untuk mengetahui dampak polusi plastik pada kehidupan laut dan rantai makanan.

Burung laut yang menikmati siang hari di atas perairan (Foto: Chris Surman)

Profesor Banati mengatakan ANSTO memiliki data yang menunjukkan bahwa burung-burung laut yang memakan plastik memiliki tanda-tanda kesehatan yang terganggu, mutasi biologi, selain juga masalah fertilitas atau kesuburan.

"Tentu kesuburan dapat dipengaruhi oleh kekurangan gizi," kata Profesor Banati.

Ia juga mengatakan ada kasus dimana burung-burung laut mengalami hormon stres yang sangat tinggi.

"Kami memiliki data di mana burung-burung terkontaminasi racun yang terkandung dalam plastik," katanya.

Menurutnya, ANSTO telah melihat penurunan populasi burung laut jenis shearwater, yang diyakini akibat polusi plastik.

Profesor Banati menjelaskan bulu-bulu di bagian dada dan isi lambung dari burung laut telah diteliti untuk melacak racun dari plastik.

Menurutnya, plastik sangat mudah menyerap logam berat seperti timbal, merkuri dan arsen, akibatnya plastik sangatlah beracun.

Penelitiannya juga menunjukkan bahwa konsumsi plastik oleh beberapa jenis burung laut juga dapat merusak lambung mereka.

Profesor Banati berharap penelitian ANSTO akan memberikan arahan pada penelitian di masa depan soal plastik beracun dan dampaknya secara genetis bagi burung laut.