ABC

Australia Barat Pelopori Teknik Pengendalian Gulma Tanpa Herbisida

Petani gandum di Australia Barat mempelopori teknik pengendalian gulma baru tanpa menggunakan herbisida, tapi teknik ini belum secara luas diadopsi oleh petani gandum di negara-negara lain.

 

Sistem pembakaran galur kecil sisa jerami merupakan metode yang telah dikembangkan oleh Inisiatif Resistensi Herbisida Australia di Australia Barat.

Peneliti profesor Michael Walsh dari Universitas Australia Barat mengatakan itu adalah teknik yang mudah digunakan, bagi petani yang berjuang dengan resistensi herbisida.

"Metode ini benar-benar hanya upaya memusatkan residu pada saat panen dalam bentuk galur sisa jerami yang lebarnya sekitar 500 sampai 600 milimeter, dan kemudian Anda akan kembali melakukannya pada musim gugur berikutnya, untuk membakar galur sisa-sisa jerami itu dengan cara yang efektif dalam menghancurkan biji gulma," katanya.

"Metode ini harus dilakukan dengan baik, dibakar dengan api kecil untuk menjamin proses perusakan biji gulma,"

Walsh mengatakan metode ini memang tidak bisa  menggantikan herbisida, tapi setidaknya metode ini bisa memberikan upaya pengawasan gulma yang lebih baik sehingga petani tidak kesulitan menangani gulma yang resisten dengan herbisida.

"Anda bisa menggunakan herbisida pada musim tanam dan pada akhir musim tanam anda bisa menggunakan metode pembakarang galur sisa jerami ini untuk mendukung upaya mengontrol gulma," katanya.

"Tapi sayangnya teknik ini tidak terlalu bagus untuk menggantikan herbisida, namun  metode ini bisa menjadi upaya tambahan dalam strategi dalam program manajemen pengontrolan gulma."

Tanaman Canola merupakan  bahan terbaik yang bisa digunakan bagi mereka yang belum pernah menggunakan metode ini sebelumnya," kata Walsh.

"Jerami tanaman ini bisa terbakar dengan sangat panas, lebih panas dari jerami gandum dan juga sangat aman dalam arti resiko kebakarannya karena  apinya tidak meletup keluar dari jerapi lantaran tidak memerlukan bahan bakar untuk membakarnya,"

Walsh juga mengatakan siapa saja yang berniat membakar sisa jerami mereka maka harus memperhatikan kondisi lingkungan.

Namun demikian sistem ini juga memiliki kekurangan.

"Kekurangan yang paling mendasar dari metode ini adlaah anda mengumpulkan sisa jerami dan membakarnya, itu artinya sama saja dengan membuang 95 persen unsur hara dari lahan anda, terutama yang terdapat dilapisan paling atas dari padang rumput Anda,"

"Itu kekurangan yang perlu disikapi, Anda perlu memastikan anda tidak mengeruk terlalu banyak unsur hara dari sistem penanaman Anda."

"Anda juga menghilangkan residu yang kemungkinan berpotensi mempertahankan kelembaban tanah, sehingga setelahnya anda perlu  mempertimbahkan baik-baik jika ingin mempraktekan teknik ini,"

Namun demikian, sejumlah petani mengaku mereka tidak punya pilihan kecuali mengadopsi sistem ini dan sejumlah sistem penanggulangan gulma lainnya.

"Ketika  pilihan menggunakan herbisida semakin kecil lantaran resistensi herbisida maka kite terpaksa menerapkan metode pembakaran seperti ini," katanya.

"Beberapa petani yang sebenarnya menolak sistem ini, terpaksa harus menerapkannya karena mereka tidak memiliki teknik lain untuk mengatasi gulma kecuali dengan menggunakan herbisida," katanya.