All about Broadcasting: Media Edition
Broadcasting atau penyiaran adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari – hari. Sejak penemuan radio, broadcasting dapat ditemukan di banyak bidang, seperti kesehatan dan hiburan. Broadcasting dapat dikatakan memiliki hubungan simbiotik dengan media penyiaran, dimana satu tidak dapat hidup tanpa yang lain. Media penyiaran seringkali dibagi dua, yaitu radio dan televisi. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, muncul media penyiaran baru, yaitu media digital. Pada artikel ini, penulis akan menjelaskan tiga jenis media penyiaran yang ada, yaitu radio, televisi dan digital.
Radio Broadcasting
Ditemukan pada akhir abad ke – 19, radio adalah media penyiaran tertua yang masih digunakan hingga saat ini (Anderson, 2005 dalam 1890s – 1930s: Radio | Imagining the Internet, n.d.). Masuk ke Indonesia pada tahun 1911, radio awalnya digunakan untuk keperluan militer (Lestari, n.d.). Radio baru mulai digunakan untuk keperluan non – militer setelah Perang Dunia I (ibid.).
Radio adalah media penyiaran yang hanya memiliki satu bentuk, yaitu audio (Skretvedt et al., n.d.). Untuk menjalankan sebuah radio, kamu tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Radio dapat diakses dimana saja tanpa memperhatikan jarak dan lokasi, yang penting ada radio dan infrastruktur jaringan yang bekerja. Bahasa yang digunakan dalam program radio adalah bahasa informal, jarang penyiar radio yang menggunakan bahasa formal saat siaran. Itu semua membuat radio menjadi media penyiaran yang personal (ibid.).
Penemuan radio menyebabkan perubahan besar pada cara orang menemukan informasi dan entertainment. Orang – orang yang awalnya menggunakan koran untuk mendapatkan informasi beralih ke menggunakan radio untuk mendapatkannya. Fenomena tersebut menyebabkan turunnya sirkulasi banyak surat kabar. Melihat itu, banyak kantor surat kabar yang takut tutup. Walaupun surat kabar masih diminati hingga tahun 2000 an, banyak agensi surat kabar yang mulai berkompetisi dengan stasiun radio untuk bertahan (Octoria, 2023).
Television Broadcasting
Dominasi radio sebagai media penyiaran favorit masyarakat tidak bertahan lama dengan penemuan televisi. Televisi atau TV perlahan – lahan mengambil alih posisi radio sebagai media penyiaran favorit masyarakat dengan bentuk audio visualnya yang menarik. Walaupun ditemukan pada tahun 1920 an, televisi baru masuk ke Indonesia pada tahun 1962 (Kemenparekraf, 2024). Pada beberapa dekade pertama, TV merupakan barang mewah di Indonesia. Baru beberapa dekade kemudian, TV menjadi barang rumah tangga yang umum. Meningkatnya jumlah TV di rumah menyebabkan banyak orang untuk berhenti mendengarkan radio dan mulai menonton TV. TV dapat mengambil perhatian audience dengan tayangan yang bervariatif. TV bisa menyediakan informasi dan hiburan dalam satu kotak. Namun, tayangan tersebut memerlukan dana yang besar agar dapat diproduksi dan disiarkan. Kalau di stasiun radio ada penyiar radio dan penulis naskah, maka di stasiun televisi ada aktor, sutradara, editor, kru kamera dan lain – lain (List of All Film & TV Job Types With Descriptions | Media Match USA, n.d.). Seperti apa yang terjadi pada surat kabar ketika radio menjadi populer, penemuan televisi menyebabkan banyak orang untuk beralih dari menggunakan radio ke menonton TV. Awalnya bersaing dengan surat kabar, sekarang radio bersaing bersama surat kabar melawan televisi. Namun, itu tidak berlangsung lama.
Digital Broadcasting
Selama beberapa abad ini, media penyiaran hanya dibagi menjadi dua, yaitu radio dan televisi. Namun, muncul media penyiaran baru pada abad ke – 21, yaitu media digital. Penemuan media digital adalah hasil dari beberapa penemuan influential, seperti penemuan komputer dan internet. Dampaknya pada kehidupan sehari – hari tidak dapat diukur dengan mudah. Media digital telah menjadi pemicu perubahan drastis dalam kehidupan manusia beberapa tahun ini. Salah satu media digital yang paling banyak digunakan saat ini adalah streaming (Sampurna et al., 2023, 4822). Streaming adalah teknologi yang mampu menampilkan data audio dan video secara real time (ibid., 4823). Terdapat empat jenis streaming, yaitu live streaming, prerecorded streaming, video sharing platform seperti YouTube dan streaming service seperti Netflix (ibid., 4823 – 4824). Perbedaan antara live streaming dan prerecorded streaming adalah live streaming menyiarkan perilaku pembuat video secara real time, berbeda dengan prerecorded streaming, dimana video telah direkam sebelumnya (ibid., 4823 – 4824). Video sharing platform memampukan pengguna untuk membuat dan membagikan konten sendiri (ibid., 4824). Berbeda dengan streaming service, dimana platform mengirimkan konten buatan mereka ke audience melalui internet (ibid., 4824).
Media digital menyebabkan banyak orang untuk berhenti menggunakan televisi. Banyak yang lebih memilih program di streaming services daripada program – program televisi. Berdasarkan hasil survei Snapcart, 57% dari responden mengaku bahwa terakhir kali mereka menonton TV adalah beberapa bulan yang lalu (D, 2024). Bahkan, terdapat 4% dari responden yang tidak pernah menonton TV sejak lahir (ibid.). Radio juga menghadapi masalah yang sama. Jumlah pendengar radio rendah. Menurut riset wearesocial.com, hanya 51,5% dari penduduk Indonesia yang masih mendengar radio (Maswar, 2024).
Dibandingkan media penyiaran lain, banyak orang yang menggunakan media digital. Menurut hasil riset website wearesocial.com, sekitar 96.2% dari penduduk Indonesia menggunakan internet melalui HP dan 84.1% lewat alat komunikasi modern, seperti laptop, PC, dan tablet (Maswar, 2024). Dari 185,3 juta pengguna Internet di Indonesia, 65.8% dari penduduk Indonesia menonton tayangan di streaming services dan on – demand TV (ibid.). Persentasenya tinggi karena meningkatnya jumlah penduduk Indonesia yang memiliki akses ke handphone dan internet. Dari penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa setiap media penyiaran memiliki beberapa hal yang menjadi ciri khasnya. Radio hanya dalam bentuk audio, TV dalam bentuk audio visual dan media digital hanya dapat diakses melalui internet. Ketiga media tersebut memiliki satu kesamaan, yaitu mereka tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari – hari.
#binusuniversity
#binusmasscomm
#projectmahasiswamasscomm
#broadcastingmasscomm
#masscommbinusuniversity
#broadcasting
#binustv
References