Eugene Museum Bali 2026 Umumkan Kolaborasi Perdana dengan ISSEY MIYAKE Lewat “Light and Shadow Inside Me”

Jakarta, 25 September 2025 – Dunia seni dan desain tekstil akan mendapat warna baru dengan hadirnya Eugene Museum di Tabanan, Bali, yang direncanakan dibuka pada musim panas 2026. Museum ini resmi mengumumkan kolaborasi perdana dengan A-POC ABLE ISSEY MIYAKE melalui proyek “Light and Shadow Inside Me”, yang akan menjadi bagian dari koleksi permanennya.
Proyek ini terinspirasi karya penting Eugene Kangawa, Light and Shadow Inside Me (2022—), seri fotogram yang sepenuhnya diciptakan melalui cahaya. Karya tersebut akan lebih dulu dipamerkan dalam pameran khusus A-POC ABLE ISSEY MIYAKE di Art Basel Paris pada Oktober 2025 sebelum menjadi koleksi permanen museum.
Hasil Dialog Kreatif Tiga Tahun
Kolaborasi ini lahir dari dialog kreatif tiga tahun antara Kangawa dan desainer A-POC ABLE ISSEY MIYAKE, Yoshiyuki Miyamae. Awalnya Miyamae menemukan seri lukisan Kangawa saat pameran tunggalnya di Museum of Contemporary Art Tokyo (2021–2022). Sejak itu keduanya mengembangkan lokakarya dan konsep bersama hingga tercipta proyek ini.
Kangawa mengatakan kolaborasi ini menerjemahkan visinya ke dalam medium kain, selaras dengan filosofi Issey Miyake yang berpusat pada manusia. “Light and Shadow Inside Me” berawal dari serangkaian lukisan hijau dengan teknik pemudaran warna menggunakan sinar matahari, lalu berkembang menjadi fotogram monokrom dengan hanya memanfaatkan kertas foto dan cahaya.
Museum Seni di Tengah Alam Bali
Eugene Museum akan menampilkan lebih dari 15 lukisan dan instalasi permanen Kangawa, termasuk karya baru yang dipesan khusus. Dirancang arsitek ternama Andra Matin, museum seluas lebih dari satu hektare ini menggabungkan 5.000 meter persegi bangunan dan fasilitas, termasuk lebih dari 15 ruang galeri.
Lokasinya berada di kawasan Warisan Dunia UNESCO dengan desain yang memadukan seni dan alam: pepohonan asli tetap dipertahankan, fasadnya memakai batu bata terakota buatan tangan perajin lokal. Museum ini juga menyediakan program akomodasi semalam agar pengunjung bisa menikmati karya seni Kangawa di luar jam kunjungan biasa.
Seni Cahaya dan Tekstil Inovatif
Dalam proyek bersama ini, tim A-POC ABLE ISSEY MIYAKE mengembangkan tekstil “bit-level” terobosan baru. Mereka mengadaptasi konsep partikel perak pada kertas foto sebagai analogi perpotongan benang kain. Gradasi hitam-putih tercipta semata-mata lewat variasi kerapatan tenun, tanpa pewarna tambahan. Pendekatan ini menandai inovasi besar dalam desain tekstil.
Desainer Yoshiyuki Miyamae menjelaskan, “Kami kembali ke unit kain terkecil: seutas benang. Dengan hanya benang hitam dan putih, kami mengeksplorasi cahaya dan bayangan melalui pola dan kerapatan tenun, menerjemahkan fenomena kertas foto dan cahaya ke bahasa kain.”
Perpaduan Seni, Desain, dan Budaya
Dengan kolaborasi ini, Eugene Museum di Bali diposisikan bukan sekadar ruang pamer seni Kangawa, tetapi juga wadah dialog antara seni, desain, dan inovasi material. Pengunjung akan mendapat kesempatan melihat langsung karya seni dan tekstil inovatif ini saat museum dibuka pada musim panas 2026, setelah terlebih dahulu menyaksikan versi pamerannya di Paris.