Tribun Maestro Jakob Sumardjo: Merawat Jejak Pemikiran Seni dan Sastra Indonesia

Dalam rangka memperingati hari lahir ke-86 Jakob Sumardjo, salah satu pemikir penting seni dan sastra Indonesia, Kuatbaca.com menggelar acara Tribun Maestro di Museum Kota Bandung pada 26–28 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi bentuk penghormatan sekaligus pengingat akan pentingnya merawat eksistensi pemikiran seni dan sastra Indonesia.
Pemimpin Redaksi Kuatbaca.com, Jajang Y. Habib, menyampaikan kekagumannya terhadap Jakob. “Saat berusia 20 tahun saya membaca bukunya dan berdoa bisa bertemu beliau. Puluhan tahun kemudian doa itu terkabul,” ujarnya. Menurut Jajang, Tribun Maestro bukan hanya perayaan ulang tahun, tetapi juga momentum penting untuk mendokumentasikan karya dan pemikiran maestro yang selama ini masih minim terarsipkan.
Sejak 1960-an, Jakob telah menulis 67 judul buku. Namun saat ini hanya 52 judul yang tercatat di Perpustakaan Nasional Indonesia, dan hanya tiga buku yang terdata di Australia. “Pekerjaan besar kita adalah merawat pemikir orisinal seperti Jakob Sumardjo. Orisinalitas ide harus dihargai karena itu fondasi kebudayaan dan peradaban,” tegas Jajang.
Kuatbaca.com sebelumnya telah memulai dokumentasi Jakob Sumardjo melalui program Safari Sastra di YouTube, menjadi media daring pertama yang mengangkat pemikirannya secara sistematis.
Dukungan pelestarian karya juga datang dari lembaga pemerintah. Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Jawa Barat, Retno Raswaty, menilai langkah ini penting menuju digitalisasi. “Saya pikir yang dilakukan Kuatbaca.com adalah awal yang baik. Hal serupa juga kami lakukan untuk karya-karya seniman lain agar bisa dijadikan rujukan generasi mendatang,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Balai Bahasa Jawa Barat, Herawati. Menurutnya, media modern menjadi ruang efektif untuk menyebarluaskan pemikiran maestro. “Sangat disayangkan jika pemikiran beliau tidak diabadikan. Balai Bahasa siap berkolaborasi menerjemahkan karya-karya Jakob ke dalam bahasa asing,” ujarnya.
Acara Tribun Maestro Mesin Tik Jakob Sumardjo digelar selama tiga hari, 26–28 Agustus 2025, pukul 09.00–16.00 WIB. Agenda meliputi pameran karya Jakob, apresiasi seni, hingga diskusi bersama para pelaku seni, sastra, dan filsafat.
Dengan adanya kegiatan ini, Jakob Sumardjo tidak hanya dirayakan sebagai seorang penulis dan budayawan, tetapi juga diposisikan sebagai pemikir bangsa yang gagasannya relevan bagi perkembangan seni, sastra, dan kebudayaan Indonesia ke depan.