Ketahui Generasi Sandwich, Si Generasi Kuat!

Smart Viewers, di zaman yang semakin dihadapkan pada tantangan-tantangan dan dinamika kehidupan yang semakin beragam, membuat seseorang harus lebih berjuang demi mengikuti arus dan memenuhi kebutuhan hidup. Di tengah situasi yang seperti ini, kemudian bermunculan fenomena yang biasa kini disebut “Generasi Sandwich.”

Apakah Smart Viewers pernah mendengar atau mengetahui tentang Generasi Sandwich ini? Mungkin saat-saat ini, istilah Generasi Sandwich sudah mulai banyak diperbincangkan dalam social media dan sering menjadi topik dalam pembahasan seminar atau talkshow. Sebenarnya, Generasi Sandwich tersebut merupakan situasi dimana sebuah generasi merasa “terjepit” di antara memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan orang lain.

Untuk lebih lengkapnya, BINUS TV akan membahas mengenai Generasi Sandwich. Mulai dari pengertian, jenis-jenis, dampak, hingga mengatasinya. Simak artikelnya di bawah ini ya, Smart Viewers!

Apa itu Generasi Sandwich?

Dalam pengertiannya, Generasi Sandwich adalah mereka yang memiliki peran ganda dalam mengurus keuangan untuk membiayai 3 generasi, yaitu dirinya sendiri, orang tua, dan anak. Keadaan ini diibaratkan layaknya sandwich, dimana roti lapis yang menghimpit satu sama lain. Kedua roti lapis di atas diibaratkan sebagai orang tua, dan roti lapis bawah diibaratkan adalah anak.

Generasi Sandwich pada mulanya diperkenalkan pada tahun 1981 oleh Dorothy A. Miller yang merupakan seorang profesor dari Universitas Kentucky. Selain itu, Generasi Sandwich memiliki tipe-tipe yang berbeda. Berikut adalah tipe-tipe Generasi Sandwich:

Tipe-tipe Generasi Sandwich

Berdasarkan sumber dari Senior Living, Carol Abaya yang merupakan seorang pakar penuaan dan perawatan lansia mengkategorikan Generasi Sandwich kedalam 3 tipe, yaitu traditional, club, dan open faced. Berikut pengertian masing-masing tipenya:

  1. The Traditional Sandwich Generation

Tipe traditional merupakan golongan orang dewasa dengan usia 40 hingga 50-an yang menanggung beban orang tua. Mereka pada golongan ini yang telah memiliki pasangan dan anak, tentunya juga mendukung kebutuhan finansial bagi keluarga inti mereka, yaitu pasangan dan anak-anak mereka. Tipe traditional ini adalah tipe yang paling umum diperbincangkan karena kerap menjadi studi kasus dalam perencanaan keuangan.

  1. The Club Sandwich Generation

Selanjutnya adalah tipe club yang merupakan kelompok orang dewasa berusia 50 hingga 60 tahun. Mereka dalam golongan ini memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan tipe traditional. Karena pada tipe club, selain harus mendukung kebutuhan finansial bagi keluarga intinya (pasangan dan anak-anak), mereka juga bertanggung jawab untuk mendukung kebutuhan finansial cucu (jika punya) dan kakek-nenek (jika masih ada). Pada umumnya, tipe club  merupakan seseorang yang memang terlahir dari anggota keluarga yang cukup besar.

  1. The Open Faced Sandwich Generation

Yang terakhir adalah tipe open faced, yang mana mereka merupakan seseorang yang telah memiliki keluarga namun tidak memiliki anak. Walaupun sekilas tipe ini menangung beban yang lebih ringan dibandingkan 2 tipe sebelumnya, namun mereka juga masih tetap menyokong kebutuhan orang tua dan harus memiliki perencanaan untuk mengantisipasi jika suatu saat mereka diberikan momongan.

Selain itu, ketiga tipe ini juga dapat masuk kedalam kategori extended. Dimana kategori extended ini bukan hanya menanggung beban orang tua, pasangan, anak, melainkan juga menyokong kebutuhan finansial untuk saudara-saudara lainnya, seperti keponakan, sepupu, atau saudara lain dari keluarga kandung mereka.

Dampak Generasi Sandwich

Situasi yang dialami oleh Generasi Sandwich memang membuat seseorang memiliki beban tanggung jawab tinggi dengan waktu luang yang lebih sedikit. Kondisi ini membuat kondisi kesehatan ataupun mental mereka sedikit banyak ikut terganggu. Selain itu, Generasi Sandwih juga memiliki dampak-dampak lainnya, seperti di bawah ini:

  1. Brunout akibat dari kelelahan fisik dan mental dalam bekerja
  2. Kerap kali merasa bersalah karena merasa tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya
  3. Cenderung selalu merasa khawatir karena merasa kesulitan dalam membiayai biaya pendidikan anak, biaya kebutuhan orang tua, serta kebutuhan finansial keluarga lainnya.
  4. Memiliki waktu yang sangat sedikit untuk diri sendiri, seperti melewatkan kegiatan dalam merawat diri, menjalankan hobi, dan menjalin hubungan dengan orang lain.
  5. Rentan untuk mengalami depresi, gangguan kecemasan, dan masalah psikkologis lainnya.

Bagaimana Memutus Rantai Generasi Sandwich?

Pemenuhan kebutuhan bagi diri sendiri, orang tua, dan keluarga memang tidak dapat dihindari bagi sebagian orang. Namun, Genarasi Sandwich dapat melakukan langkah-langkah dan upaya agar generasi di bawahmu tidak mengalami hal yang serupa. Berikut adalah cara yang dapat dilakukan agar kita dapat memutus rantai Generasi Sandwich:

  1. Menyiapkan Tabungan Terencana

Apa Smart Viewers sudah pernah mendengar mengenai Tabungan Terencana? Tabungan Terencana merupakan tabungan yang memiliki fitur auto-debit yang secara otomatis terpotong dari saldo dalam rekening kita. Jadi, ini membuat kita secara tidak langsung “dipaksa” untuk menabung. Tabungan Terencana sangat cocok bagi seseorang yang selalu kesulitan untuk menabung.

  1. Menyiapkan Program Pensiun

Program Pensiun sendiri hampir sama dengan kegiatan menabung. Yang membedakan adalah, dana rutin yang kamu setor baru bisa dicairkan ketika kamu telah dalam masa pensiun. Program Pensiun ini menjadi bentuk kasih sayang kita terhadap generasi di bawah kita, agar mereka terhindar menjadi Generasi Sandwich. Dimana jika hal ini terjadi, kita bisa memiliki masa tua yang lebih terjamin dengan dana pensiun yang telah kita siapkan sebelumnya, sehingga tidak akan merepotkan generasi di bawah kita.

  1. Membuat Asuransi Kesehatan

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, terutama dalam hal kesehatan, ada baiknya jika kita membuat dan memiliki asuransi kesehatan yang dapat melindungi kita dari hal-hal yang tidak tertuga. Selain memiliki asuransi kesehatan untuk diri sendiri, kita juga dapat membuat asuransi kesehatan untuk orang tua dan anak-anak jika memiliki biaya yang cukup. Asuransi kesehatan tentunya akan mengurangi bebanmu, karena biaya untuk masalah kesehatan akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.

  1. Mengurangi Sifat Konsumtiif

Menyenangi diri sendiri memang salah satu bentuk penghargaan yang bisa dilakukan sebagai imbalan dari kerja keras yang telah dilakukan. Namun, kamu juga tetap harus mengontrol pengeluaran yang kamu lakukan. Kamu dapat menentukan skala prioritas apa saja yang harus kamu penuhi, dan mana hal-hal yang tidak perlu. Kamu wajib membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Smart Viewers, demikian artikel yang BINUS TV rangkum terkait Generasi Sandwich yang sedang diperbincangkan akhir-akhir ini. Semoga artikel tersebut bermanfaat, ya! Bagi kalian yang masih berusaha untuk berjuang untuk diri sendiri dan keluarga, semangat, ya!

Anis Sahara