Jenis-jenis Cybercrime dan Cara Menanggapinya

Smart Viewers, beberapa tahun kebelakang media sosial sedang ramai dengan kasus kekerasan siber. Sebenarnya, hal ini sudah menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk memperketat dan menggunakan double encryption khususnya untuk data pribadi penduduk. Selain itu, bagi masyarakat juga dihimbau untuk bijak dan cerdas dalam bertindak, khususnya di ranah siber. Contohnya adalah kasus Bjorka yang membocorkan data pribadi masyarakat Indonesia, setidaknya terdapat 19 juta data BPJS serta diduga membocorkan data kepolisian. Tapi sebelum membahas lebih dalam seputar kekerasan siber, Smart Viewers sudah tahu kekerasan siber sendiri itu apa sih? Simak di bawah ini, ya!

Sebenarnya Apa Itu Cybercrime?

Kekerasan siber atau cybercrime adalah aktivitas kriminal yang menargetkan atau menggunakan komputer, jaringan komputer, atau perangkat jaringan. Sebagian besar cybercrime dilakukan oleh penjahat dunia maya atau hacker yang ingin mengambil keuntungan dan memanfaatkan situasi tersebut untuk menghasilkan uang. Namun, terkadang cybercrime bertujuan untuk merusak komputer atau jaringan dengan alasan selain keuntungan. Hal ini bisa bersifat politis atau pribadi, karena cybercrime dapat dilakukan oleh individu atau organisasi. Beberapa criminals di dunia maya terorganisir, menggunakan teknik canggih, dan sangat terampil secara teknis. Sisahnya adalah peretas pemula dan amatir.

Nah, kalau sudah tahu pengertian cybercrime, rasanya kurang afdol jika kita tidak membahas juga mengenai jenis-jenisnya. Berikut jenis-jenis cybercrime yang Smart Viewers harus tahu!

Jenis-jenis Cybercrime!

  1. Phising Scams

Sebagian besar serangan dunia maya yang berhasil sekitar 91% menurut studi oleh PhishMe. Aktivitas ini dimulai saat timbul rasa ingin tahu, ketakutan, atau rasa urgensi membujuk seseorang untuk memasukkan data pribadi atau mengklik tautan. Cara kerja email phishing adalah dengan meniru pesan dari seseorang yang dikenal atau bisnis yang dipercayai. Mereka dirancang untuk mengelabui orang agar memberikan informasi pribadi atau mengklik tautan jahat yang mengunduh malware. Sedihnya, ribuan serangan phishing diluncurkan setiap harinya.

  1. Website Spoofing

Kata spoof berarti menipu. Spoofing situs web adalah saat situs web dirancang agar terlihat seperti asli dan menipu pengunjung agar percaya bahwa itu adalah situs yang sah dan legit. Ini dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan diri, mendapatkan akses ke sistem, mencuri data, mencuri uang, atau menyebarkan malware. Spoofing situs web bekerja dengan mereplikasi situs web yang sah dengan gaya, merek, antarmuka pengguna, dan bahkan nama domain perusahaan besar dalam upaya mengelabui pengguna, agar memasukkan nama pengguna dan kata sandi mereka. Jadi, begitu cara orang jahat menangkap data atau menjatuhkan malware ke komputer korban.

  1. Ransomware

Ransomware adalah zaman modern, sentuhan teknis pada kejahatan yang telah ada sejak lama atau pemerasan. Intinya, ransomware bekerja ketika penjahat mencuri sesuatu yang sangat berharga dan meminta pembayaran sebagai imbalan atas pengembaliannya. Untuk sebagian besar bisnis, ini melibatkan enkripsi data perusahaan. Ketika ransomware menyerang, bisnis terhenti, dan karyawan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka.

  1. Malware

Norton mendefinisikan malware sebagai “perangkat lunak berbahaya” yang dirancang khusus untuk mendapatkan akses atau merusak komputer. Dalam kasus ransomware, itu dirancang untuk menahan sandera data, tetapi sebenarnya itu bukan satu-satunya. Mungkin ada banyak tujuan untuk malware, misalnya kekuatan, pengaruh, uang, informasi, tetapi hasilnya selalu sama serta upaya pemulihan yang memakan waktu dan mahal.

  1. IOT Hacking

Internet of Things, sepertinya bukan sebuah nama yang menakutkan ya, Smart Viewers. Tapi, ternyata IOT adalah dunia baru yang telah membuka wawasan tentang rutinitas sehari-hari dan proses bisnis ke web. Suka atau tidak suka, semua objek yang terhubung ke internet ini mengumpulkan dan bertukar data. Seperti yang telah ketahui, data sangat berharga dan karena alasan itu, hacker akan berupaya mengeksploitasi perangkat apa pun yang menggabungkannya. Semakin banyak data yang kita hubungkan, semakin menarik hadiahnya bagi hacker.

Lalu, bagaimana cara menanggapi cybercrime?

Cara Menanggapi Cybercrime

Pertama-tama yang harus dilakukan adalah jangan pernah melewatkan untuk update secara terus menerus, agar kamu selalu mengetahui perkembangan security software. Jika sudah update, tidak lengkap jika devicemu belum mendukung untuk double-encryption. Sarannya sih jangan di jail break ya Smart Viewers! Cara lainnya adalah dengan tidak sembarangan untuk menekan link atau file yang dikirim dari orang lain atau dari kotak masuk email yang mencurigakan atau tidak dikenal. Yang terakhir adalah meminimalisir menggunakan jaringan Wi-Fi milik tempat umum, walau gratis tapi lebih baik menggunakan kuota sendiri demi keamanan, ya!

Segitu dulu ya informasi seputar cybercrime­nya. Semoga informasi yang telah diberikan dapat bermanfaat dan membuat Smart Viewers terhindar dari kejahatan siber.

Nazli Humaira