BPOM Pastikan Indomie Varian Ayam Spesial di Indonesia Aman dikonsumsi

 Sore-sore pas musim ujan emang enaknya duduk santai sambil nyeruput kuah mie instan ya, Smart Viewers. Tapi belakangan ini ada isu yang melibatkan salah satu alat pemersatu bangsa, alias Indomie. Kabarnya, Indomie rasa Ayam Spesial ditarik di negara Malaysia dan Taiwan oleh departemen kesehatan kedua negara tersebut. Waduh sayang banget ya, Smart Viewers? Kalau Smart Viewers penasaaran kenapa Indomie rasa Ayam Spesial bisa ditarik dari kedua negara tersebut, simak artikel berikut ini ya!

Mengenal Apa itu Zat Etilen Oksida

Kabarnya, salah satu produk keluaran PT Indofood Sukses Makmur Tbk ini mengandung Etilen Oksida atau merupakan senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukimia. Lebih jelasnya, zat ini merupakan zat gas dengan berbagai aplikasi potensial, sebagian besar berasal dari sifatnya yang sangat reaktif. Secara historis zat ini telah digunakan dalam industri makanan sebagai fumigan karena kemampuannya untuk mendisinfeksi tanpa menggunakan pemanas.

Lalu, apa yang membuat Zat Etilen Oksida sebegitu dilarangnya? Singkatnya, karena zat ini merupakan senyawa kimia yang berkaitan dengan limfoma dan leukimia, yang merupakan kanker yang paling sering dilaporkan terkait dengan paparan kerja terhadap Etilen Oksida. Selain itu, kanker perut dan payudara juga dapat dikaitkan dengan paparan Etilen Oksida.

Namun, tentu saja tudingan ini tidak ditelan mentah-mentah oleh pihak PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Pihaknya telah menanggapi kasus ini dan berikut fakta-fakta mengenai kasus Indomie Ayam Spesia yang sempat diduga sebagai pemicu kanker!

5 Fakta Mengenai Kasus Indomie Ayam Spesial

  1. Sudah Dipastikan Aman oleh BPOM

Produk Indomie yang diekspor PT Indofood Sukses Makmur Tbk sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan BPOM dan Badan Pengawas Makanan dan Obat dari negara tujuan. Sebenarnya komposisi Indomie Ayam Spesial dinilai sudah memenuhi standar dan sudah dipastikan aman untuk diedarkan dan di konsumsi, hanya saja terdapat perbedaan standar dalam produk makanan antara Taiwan dan Indonesia.

  1. Batas Maksimal Residu

Metode analisis yang dipakai BPOM Taiwan (FDA) merupakan metode penentuan 2-Chloro Ethanol (2-CE) yang hasil ujinya dikonversi menjadi EtO. Oleh karenanya, kadar EtO sebesar 0,187 ppm setara dengan kadar 2-CE sebesar 0,34 ppm. Sementara Indonesia mengatur Batas Maksimal Residu (BMR) 2-CE sebesar 85 ppm melalui Keputusan Kepala BPOM RI Nomor 229 Tahun 2022 mengenai Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida.

  1. Codex Alimentarius Commission Belum Mengatur BMR 

Menurut BPOM, Codex Alimentarius Commission (CAC) yang merupakan organisasi standar pangan internasional di bawah WHO/FAO sampai saat ini belum mengatur batas maksimal residu EtO. Sehingga BPOM RI menyatakan bahwa beberapa negara pun masih mengizinkan penggunaan EtO sebagai pestisida.

  1. Kasus Penarikan Mie Instan bukan yang Pertama Kali

Tahun 2022 silam, sempat terjadi penarikan mie instan asal Indonesia bermerk Mie Sedaap karena ditemukan zat serupa. Penarikan tersebut dilakukan oleh Singapura dan Hong Kong setelah badan pengawas (SFA) menyatakan telah menemukan cemaran Etilen Oksida pada bubuk cabai produk tersebut.

  1. Diimpor oleh Distributor Tidak Resmi

Kabarnya, menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi menyatakan bahwa Indomie berstandar Indonesia diimpor oleh distributor yang tidak resmi.

Oke Smart Viewers, segitu dulu ya informasi mengenai kasus Indomie Ayam Spesial yang ditarik dari peredaran.  Bagi kamu pecinta Indomie varian Ayam Spesial, kamu tidak perlu bersedih karena varian ini di Indonesia  masih aman untuk dikonsumsi. Semoga informasi yang telah diberikan bermanfaat.

Nazli Humaira