Selingkuh dan Kaitannya dengan Gangguan Kepribadian

Zaman sekarang kalau ngomongin soal perselingkuhan sepertinya tidak akan ada abisnya ya, Smart Viewers. Bahkan saat ini kasus perselingkuhan semakin banyak yang terekspos di media sosial, sehingga membuat beberapa orang ‘trust issue’ dengan relationship. Tapi sebenernya Smart Viewers pernah kepikiran nggak sih, kenapa seseorang bisa tega melakukan perselingkuhan? Apakah perselingkuhan memang satu-satunya cara untuk menyelesaikan suatu masalah? Atau ada yang tidak beres dari kepribadian si pelaku perselingkuhan? Selengkapnya simak artikel berikut ya, Smart Viewers!

Apa itu Selingkuh? 

Menurut psychology.binus.ac.id, selingkuh merupakan perilaku melanggar komitmen dalam suatu hubungan, sehingga akhirnya dapat melukai rasa percaya dalam sebuah hubungan romantis. Dalam setiap hubungan harus dibicarakan batas masing-masing, karena setiap orang memiliki pandangan berbeda terhadap perselingkuhan. Jadi komunikasi dalam hubungan itu penting banget ya, Smart Viewers!

Mengapa Seseorang Bisa Berselingkuh?

Dikutip dari Merdeka.com, perselingkuhan dapat terjadi karena beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah kurangnya ketertarikan pada pasangan, tidak mampu menetapkan batasan sosial dengan yang khususnya lawan jenis, pertengkaran, dan trauma masa lalu juga bisa menjadi salah satu faktor terjadinya perselingkuhan. Namun, bagaimanapun tidak ada pembenaran atas segala bentuk tindakan perselingkuhan ya, Smart Viewers.

Lalu, apakah alasan di atas dapat begitu saja diterima? Atau ada alasan psikologis tersendiri atas kasus perselingkuhan? Atau apakah seseorang yang berselingkuh ternyata merupakan seseorang yang terkena gangguan kepribadian? Kalau Smart Viewers penasaran, berikut penjelasan mengenai kaitannya antara selingkuh dengan gangguan kepribadian!

Mengenal Borderline Personality Disorder

Borderline Personality Disorder atau yang biasa disebut sebagai gangguan kepribadian ambang ditandai dengan kesulitan menghadapi citra diri, kesulitan mengontrol emosi dan perilaku, hingga menyebabkan pola hubungan yang tidak stabil. Gangguan kepribadian ini dapat disebabkan oleh trauma berupa pengabaian, perpisahan orangtua, atau parahnya pelecehan yang diterima di masa lampau.

Gangguan ini memengaruhi suasana hati secara intens, sehingga seseorang dapat melakukan sesuatu atas dasar dorongan emosi. Penderitanya cenderung berperilaku impulsif dan sering melakukan sesuatu tanpa berfikir panjang. Sama halnya saat menjalani hubungan, penderita Borderline Personality Disorder akan mengalami kendala dalam berkomunikasi dan mempertahankan hubungannya. Karena pasalnya, konflik bermuatan emosional yang biasa terjadi dalam suatu hubungan dapat memicu perilaku impulsif dan perubahan suasana hati yang intens. Jadi kalau merasa tidak mendapatkan kenyamanan, penderitanya akan cenderung mencari hubungan baru yang dianggap lebih aman dan nyaman dengan cara berselingkuh.

Lalu, gimana sih caranya agar hubungan yang dijalin bersama penginap Borderline Personality Disorder bisa awet? Berikut beberapa tips awet berpasangan dengan pengidap Borderline Personality Disorder!

  1. Tidak Terlalu Banyak Memberi Tekanan

Bagi pengidap Borderline Personality Disorder, berada pada lingkungan yang santai dan tenang tanpa tekanan akan membuat mereka lebih mudah menata emosinya. Apabila sedang emosi, sebaiknya jangan memusatkan seluruh perhatian ke pasangan. Cobalah untuk tidak menekan pasangan agar mereka memiliki kesempatan untuk berbicara.

  1. Mencoba ‘Mendengarkan’ Emosi Pasangan

Ketika pengidap Borderline Personality Disorder sedang mengalami fase emosi, mereka sangat mungkin untuk menuduh. Pada dasarnya manusia akan melindungi dirinya sendiri, itu merupaka respons alami. Namun, hal ini tidak berlaku ketika menghadapi orang dengan gangguan kepribadian.

  1. Membiarkan Pasangan Mengekspresikan Emosinya

Kecenderungan untuk melukai diri sendiri ketika sedang diterpa konflik adalah hal yang sering terjadi bagi pengidap Borderline Personality Disorder. Perilaku ini menunjukkan bahwa pasangan yang mengidap Borderline Personality Disorder tidak mampu untuk mengekspresikan emosi dalam bentuk kata-kata. Maka dari itu, Smart Viewers perlu mengenali tanda tersebut sejak awal demi membantu pasangan mencegah krisis emosional menjadi lebih serius.

  1. Memberikan Waktu

Pada situasi tertentu pasangan yang mengidap Borderline Personality Disorder mungkin tidak dapat memberikan empati dan sadar dalam sebuah hubungan, padahal seseorang butuh dukungan dalam menjalani suatu hubungan. Jadi baik bagi penderita Borderline Personality Disorder dan pasangannya, meluangkan waktu untuk diri sendiri bisa dibilang merupakan pilihan yang tepat.

  1. Memberikan Jarak

Yang terakhir adalah memberi jarak. Sama halnya dengan memberikan waktu, memberi jarak juga sesekali dibutuhkan loh, Smart Viewers. Hal ini juga dapat menghindari rasa bosan, memahami sikap lebih jauh, istirahat, dan juga dapat menjadi kesempatan untuk mengembangkan diri sendiri.

Tapi bagaimana menurut Smart Viewers? Apakah Selingkuh itu sesuatu yang wajar dan manusiawi? Di program FOMO episode “Selingkuh Manusia Banget, Setuju Tidak?” kamu akan menyaksikan pendapat dari orang-orang yang memiliki pengalaman terkait perselingkuhan. Jika kamu penasaran, kamu bisa menyaksikannya pada link video di bawah ini! Kamu juga bisa menyaksikan episode-episode FOMO (Find Out My Opinion) lainnya setiap hari  Sabtu, pukul 19.00 WIB, hanya di YouTube Channel BINUS TV.

Segitu dulu ya Smart Viewers, informasi mengenai selingkuh dan kaitannya dengan gangguan kepribadian. Jika Smart Viewers atau pasangan mengalami Borderline Personality Disorder, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan tenaga profesional untuk mengontrol kondisi kesehatan mental.

Nazli Humaira