SOTR, Tradisi Berbagi Keberkahan yang Sekarang Dilarang, Kok Bisa?

Selamat berpuasa, Smart Viewers! Di bulan ramadan ini, pastinya kita semua berharap untuk menjadi lebih baik dari pada hari-hari sebelumnya. Pada saat bulan Ramadan, orang-orang berlomba-lomba untuk berbagi berkah dengan masyarakat sekitar. Smart Viewers pasti pernah mendengar kata ‘SOTR’, kan? Biasanya, SOTR dilakukan oleh dewasa muda seperti pada usia sekolah menengah atas sampai usia perkuliahan.

Apa Itu SOTR?

SOTR atau Sahur on The Road merupakan kegiatan sahur yang dilakukan di jalanan. Sebelum waktu sahur atau sekitar dini hari, sekelompok orang akan keliling kota atau daerah dan membagikan makanan serta minuman untuk menjadi santapan sahur bagi masyarakat yang tinggal di jalanan sekitar, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu.

Namun, sayangnya semakin hari kegiatan SOTR ini semakin menimbulkan kontroversi, karena semakin banyak menimbulkan dampak yang negatif. Padahal, niat awal dari kegiatan ini adalah untuk berbagi berkah dan rezeki kepada mereka yang membutuhkan. Hal ini terjadi karena beberapa tahun kebelakang, kegiatan SOTR disalahgunakan untuk melakukan kegiatan yang mengganggu ketertiban. Selain itu, terdapat beberapa alasan yang membuat Kapolda Metro Jaya melarang kegiatan SOTR, sebagai berikut:

5 Alasan Mengapa SOTR Dilarang

  1. Dapat Memicu Balapan Liar

SOTR dapat dipastikan dilakukan oleh banyak orang, sehingga hal ini menimbulkan kerumunan dan keramaian. Selain itu, kegiatan konvoi juga pastinya akan dilakukan sehingga dapat memicu ketidaktertiban lalu lintas, hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 134 point 7. Dengan melakukan konvoi, kemungkinan untuk terjadinya balapan liar dengan komunitas lain atau bahkan sesama anggota komunitas semakin besar.

  1. Dapat Menimbulkan Kericuhan

Alasan kedua mengapa SOTR dilarang adalah karena kegiatan ini dapat menimbulkan kericuhan. Biasanya pemicunya adalah provokasi dari beberapa orang dari komunitas lain. Ngeri banget ya, Smart Viewers? Belum lagi jika kericuhan yang terjadi juga dapat menimbulkan aksi kekerasan.

  1. Dapat Menimbulkan Aksi Kekerasan

Kalau sudah timbul kericuhan, biasanya akan terjadi pertikaian yang akhirnya muncul aksi kekerasan. Aksi anarkis seperti ini sering banget terjadi ketika ada kegiatan SOTR. Memang saja, anak muda masih memiliki kestabilan emosi yang lemah sehingga mudah tersulut. Hal ini membuat mereka semakin nekat untuk berbuat suatu hal yang bisa di luar nalar. Belum lagi jika salah satu dari mereka membawa senjata tajam atau bahkan senjata api, hal ini yang membuat kegiatan SOTR semakin lama semakin dilarang.

  1. Dapat Mengganggu Ketertiban Umum

Ketika kegiatan berlangsung, pastinya peserta SOTR akan membawa drum atau alat musik yang membuat suasana semakin ramai. Namun, hal ini dapat mengganggu masyarakat yang sedang istirahat, terutama lansia, bayi, anak-anak, ibu hamil, dan orang yang sedang sakit. Selain itu, kegiatan ini juga bisa di nilai sebagai aksi yang menjengkelkan karena benar-benar menjadi polusi suara dan mengganggu ketenangan.

  1. Mengganggu Ibadah

Hal yang terakhir adalah mengganggu berjalannya ibadah. Pada bulan ramadan, umat muslim semakin banyak yang mengencangkan ibadahnya dan biasanya banyak umat muslim menjalankan Itikaf di masjid, sehingga sangat memungkinkan jika kegiatan SOTR yang memicu keberisikan ini dapat mengganggu berjalannya ibadah.

Kira-kira segitu dulu ya, Smart Viewers informasi seputar alasan mengapa SOTR dilarang untuk dilaksanakan. Selamat menjalankan ibadah puasa, Smart Viewers! Patut diingat bahwa berbagi di bulan Ramadan bukan hanya melalui kegiatan SOTR, masih banyak kegiatan lainnya yang aman jika dilakukan.

Nazli Humaira