Jangan Asal Self-Diagnosis! Yuk, Ketahui Perbedaan Bipolar dan Mood Swing!

Maklum ya, gue suka Bipolar” “Gue tuh Bipolar banget”, sepertinya kalimat sejenis ini sudah tak asing lagi di kalangan Millenial dan Gen Z ya, Smart Viewers? Padahal walaupun sepertinya Bipolar dan Mood Swing pada intinya merupakan gangguan yang mempengaruhi mood atau suasana hati, sebenarnya kita semua tidak boleh asal self-diagnose, loh!

Mengenal Apa Itu Self-Diagnosis

Bagi beberapa orang, mungkin kata ‘self-diagnosis’ atau ‘self-diagnose’ bukanlah seseuatu yang asing di telinga mereka. Menurut International Journal of Indian Psychology, Self-Diagnosis adalah proses individu mengamati diri mereka sendiri, gejala patologi, dan mengidentifikasi penyakit atau kelainan tanpa adanya konsultasi medis. Di sini, Smart Viewers mungkin menyesuaikan perilaku atau sifat disposisional yang ditentukan secara kontekstual dengan gejala. Padahal, bisa saja itu hanya sugesti belaka bahkan mungkin saja Smart Viewers sedang mengalami mood swing.

Agar tidak asal self-diagnosis, Smart Viewers harus mengetahui perbedaan dari Bipolar dan Mood Swing, berikut beberapa perbedaan antara Bipolar dan Mood Swing!

Perbedaan Bipolar dan Mood Swing

  1. Jangka Waktu yang Berbeda

Kalau Smart Viewers mengalami Mood Swing, dengan perubahan suasana hati yang berlangsung beberapa jam atau hingga satu hari. Tetapi jika suasana hati Smart Viewers sangat tertekan atau sangat gembira selama setidaknya 4 hari, itu mungkin merupakan tanda gangguan bipolar.

  1. Perbedaan Intensitas

Orang yang terkena gangguan bipolar cenderung mengalami perubahan suasana hati yang lebih intens dan melemahkan daripada yang lain. Para pengidap Bipolar Disorder juga cenderung terlibat dalam perilaku yang impulsif, berisiko, atau berbahaya. Misalnya, lebih dari sekadar kesal dalam kondisi lalu lintas, mereka mungkin ngebut atau melakukan hal-hal ceroboh lainnya.

  1. Perbedaan Gejala yang Muncul

Pengidap Bipolar dapat mengalami gangguan dalam kehidupan sosial, pekerjaan, dan beberapa hal lain, sementara Mood Swing tidak. Namun, orang yang mengalami Bipolar sudah dapat dipastikan mengalami Mood Swing. Hal ini dapat di picu dengan depresi sampai BPD (Borderline Personality Disorder) atau atau gangguan kepribadian ambang dimana masalah kesehatan mental yang memengaruhi cara berpikir seseorang mengenai  dirinya sendiri dan orang lain. Selain itu dapat dipastikan gaya hidup juga mempengaruhi, seperti kurang tidur, pola makan tidak sehat, dan merokok.

  1. Treatment yang berbeda

Bagi Smart Viewers yang sekiranya merasa ada yang tidak beres dengan keadaan mentalnya, sebaiknya segera meminta bantuan profesional sebelum terlambat. Hal ini dikarenakan pengidap Bipolar membutuhkan bantuan tenaga profesional, tidak seperti Mood Swing yang dapat diatasi dengan jadwal tidur teratur, olahraga, makan sehat, dan mengelola stress.

  1. Dapat Dikendalikan/diatasi

Jika Smart Viewers pernah mengalami Mood Swing, hal ini dapat diatasi dengan cara menghindari pemicu Mood Swing tersebut, sementara pengidap Bipolar hanya dapat mengendalikannya dengan obat-obatan dan psikoterapi.

Jika Smart Viewers sedang mengalami Mood Swing, tidak perlu khawatir ya! Karena Mood Swing adalah suatu hal yang normal selama hal itu tidak mengganggu kehidupan orang-orang di sekitar Smart Viewers. Hal ini terjadi karena banyak hal yang dapat memengaruhi bagaimana suasana hati seseorang berubah sepanjang hari. Misalnya, karena ritme tubuh, kebanyakan orang merasa ceria dan energik di sekitar tengah hari, tetapi cenderung memiliki perasaan yang lebih negatif pada sore atau malam hari.

Intinya, bila sewaktu-waktu Smart Viewers merasa ada yang tidak beres dan membutuhkan bantuan, segera seseorang profesional di bidangnya. Selain itu, Smart Viewers juga dapat memanage-nya dengan terapi, bantuan sosial, dan memperhatikan kesehatan. Ingat, jangan self-diagnosis ya, Smart Viewers! Kalian tidak sendiri!

Nazli Humaira