Tidak Hanya Seru, Ternyata Lomba-lomba dalam 17-an Memiliki Filosofi!

Smart Viewers, memasuki bulan Agustus, pastinya kamu sudah merasakan suasana kemerdekaan. Karena di tanggal 17 Agustus, seluruh warga Indonesia secara serentak akan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Dan tepat di tanggal 17 Agustus 2022 ini, Indonesia telah menginjak usia kemerdekaanya yang ke-77.

Semangat Nasionalisme yang dirasakan menyambut HUT Kemerdekaan RI ini tentunya disambut dengan penuh suka cita oleh seluruh warga negara Indonesia. Penyambutan HUT Kemerdekaan RI inpun dilakukan dengan cara yang beragam, mulai dari mengikuti atau mengadakan Upacara Pengibaran Bendera, memanjatkan doa bersama sebagai bentuk rasa syukur, dan yang paling meriah adalah Lomba 17-an. Sejarahwan mengungkapkan, perlombaan Hari Raya Kemerdekaan Indonesia memang sudah dilakukan sejak tahun 1950-an sebagai ungkapan kegembiraan

Namun, dari berbagai lomba yang kerap diadakan untuk menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI, apakah kamu tahu bahwa setiap jenis perlombaan tersebut memiliki filosofi?. Kira-kira apa saja ya makna dari perlombaan-perlombaan yang diadakan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia? Simak informasinya di bawah ini ya, Smart Viewers!

  1. Panjat Pinang

Perlombaan panjat pinang menjadi salah satu perlombaan yang paling ditunggu-tunggu saat perayaan HUT Kemerdekaan RI, karena memiliki hadiah-hadiah dengan nominal yang cukup besar. Tapi tahukah kamu bahwa pada zaman penjajahan, lomba panjat pinang ini menjadi cara untuk memperingati atau menyambut kedatangan bangsa penjajah, yaitu Belanda dan Jepang. Perlombaan ini dilaksanakan dengan beberapa orang yang memanjat pohon pinang yang telah dilumuri pelumas untuk mengambil berbagai hadiah menarik yang digantungkan pada puncak pohon pinang. Lomba panjat pinang ini merupakan simbol dari rasa semangat, gotong royong, serta kerjasama yang baik antar sesama untuk mencapai suatu tujuan bersama bagi Bangsa Indonesia.

  1. Tarik Tambang

Lomba tarik tambang merupakan olahraga adu kekuatan yang telah ada sejak tahun 8 SM. Biasanya, lomba ini banyak dilakukan oleh masyarakat Kamboja, Yunani Kuno, India, dan Tiongkok. Dalam buku sejarah kedinastian Tiongkok yang berjudul “The Notes of Feng”, perlombaan ini digunakan sebagai pelatihan bagi prajurit yang akan turun ke medan perang. Lomba ini membutuhkan kerjasama antar tim, sehingga memberikan makna tentang arti perjuangan, kekompakan, gotong royong, solidaritas, dan kebersamaan. Lomba tarik tambang juga melambangkan kerja keras dan pantang menyerah untuk mencapai kejayaan.

  1. Makan Kerupuk

Lomba makan kerupuk sepertinya menjadi salah satu jenis lomba yang tidak pernah ketinggalan dalam perlombaan HUT Kemerdekaan RI. Salah satu lomba yang cukup populer ini mengharuskan pesertanya untuk menghabiskan kerupuk yang digantungkan tanpa memakannya menggunakan tangan. Memakan kerupuk tanpa menggunakan tangan menjadi kesulitan dan salah satu tantangan tersendiri dari perlombaan ini. Kesulitan untuk menghabiskan kerupuk inilah yang menggambarkan kesulitan yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia pada masa penjajahan untuk memenuhi kebutuhan pangan.

  1. Balap Karung

Lomba yang populer selanjutnya adalah lomba balap karung. Lomba balap karung merupakan bentuk kilas balik keadaan Bangsa Indonesia pada masa penjajahan. Dimana, pada saat tersebut para warga pribumi diharuskan untuk melakukan kerja paksa dengan menggunakan karung goni sebagai pakaian. Lomba balap karung ini akhirnya melambangkan filosofi mengenai refleksi keadaan masyarakat Indonesia yang teramat miskin hingga tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan mereka.

  1. Balap Egrang

Lomba balap egrang mungkin menjadi salah satu lomba yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi, karena tak banyak orang yang bisa menjaga keseimbangan untuk berjalan menggunakan egrang. Egrang sendiri sudah dikenal sejak 6 SM di Yunani. Yang mana pada masa itu, masyarakat menggunakan egrang untuk bekerja di rawa dan untuk menyebrangi sungai. Nama egrang juga kerap dijadikan julukan oleh masyarakat Indonesia terhadap penjajah Belanda yang memiliki tubuh yang sangat tinggi. Lomba balap egrang yang dilaksanakan pada perlombaan HUT Kemerdekaan RI memiliki filosofi tentang percaya kepada diri sendiri agar kita selalu yakin dan tidak ragu dalam melangkah.

  1. Balap Kelereng

Salah satu lomba yang paling banyak disukai oleh anak-anak adalah lomba balap kelereng. Lomba ini merupakan adu kecepatan seseorang untuk berjalan sampai garis akhir dengan menggigit sendok yang telah diletakan kelereng di atasnya. Kesulitan dalam lomba ini adalah, seseorang tidak boleh menjatuhkan kelereng tersebut selama berjalan sampai menuju garis akhir. Lomba balap kelereng memiliki makna tentang seseorang yang harus memiliki sikap hati-hati dan sigap untuk tetap fokus untuk mencapai tujuannya.

  1. Balap Bakiak

Lomba adu kecepatan lainnya adalah lomba balap bakiak. Bedanya adalah, lomba ini dilakukan oleh kelompok yang terdiri dari beberapa orang yang memakai bakiak dan bersama-sama menyamakan langkah kaki untuk mencapai garis akhir. Balap bakiak melambangkan pentingnya kekompakan dan keselarasan yang dimiliki oleh suatu kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

Nah Smart Viewers, bukan hanya menyenangkan, tapi lomba-lomba yang diadakan pada saat HUT Kemerdekaan RI ternyata memiliki makna dan filosofi yang baik untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari beberapa lomba tersebut, lomba apa nih yang paling kamu sukai?

Anis Sahara