Kenali 3 Episode Gangguan Bipolar yang Harus Mendapat Perhatian Lebih

Smart Viewers, apakah kamu tahu mengenai kabar tentang menghilangnya Marshanda di Los Angeles, Amerika Serikat? Artis yang lebih akrab dipanggil dengan nama Caca ini sempat dilaporkan menghilang oleh Sheila Shalsabila yang merupakan teman dari Marshanda. Meski sudah ditemukan, penyebab hilangnya Marshanda di LA ini sepertinya cukup menjadi perhatian. Dia disebut menghilang saat dalam kondisi episode manik.

Marshanda sendiri memang terbuka perihal kondisi kesehatan mental yang dialaminya sejak lama, yaitu gangguan bipolar. Berdasarkan kutipan dari Mayo Clinic, gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang mengakibatkan perubahan suasana hati yang ekstrem, mencakup emosi tinggi (mania dan hipomania) dan emosi rendah. Hal ini berbeda dengan moody, karena dalam gangguan bipolar, perubahan suasana hati bisa berlangsung secara tiba-tiba dan dalam periode yang lama.

Sebagian orang mungkin masih asing dengan beberapa istilah dari episode-episode yang dialami oleh seseorang yang mengalami gangguan bipolar. Di bawah ini, BINUS TV akan memberikan informasi mengenai episode-episode dari gangguan bipolar. Simak informasinya di bawah ini ya, Smart Viewers!

Episode Gangguan Bipolar

Periode yang terjadi pada gangguan bipolar inilah yang dinamakan dengan episode. Episode dalam gangguan bipolar terbagi menjadi tiga, yaitu mania (manic), hipomania (hypomanic), dan depresi (depressive). Namun, di setiap episodenya dapat tercampur dengan gejala episode lain. Kondisi ini dinamakan kondisi campuran atau bisa disebut episode suasana hati (mood episode).

  1. Manic (Episode Mania)

Episode Mania merupakan episode kebahagiaan ekstrem atau terlalu bersemangat yang ditandai dengan perilaku impulsif disertai dengan peningkatan energi yang drastis. Pada episode ini, seseorang biasanya mengalaminya selama satu minggu atau lebih. Berdasarkan laman Healthline, menyebutkan bahwa seseorang yang sedang dalam episode mania akan mengalami beberapa gejala, diantaranya sebagai berikut:

  • Berbicara sangat cepat dan keras hingga mengganggu orang sekitar
  • Senang atau ceria berlebihan dan serta memiliki rasa kepercayaan diri yang berlebihan
  • Sangat gelisah atau tegang
  • Mudah terditraksi dan kesulitan untuk fokus pada suatu hal
  • Waktu tidur yang sebentar
  • Sulit dalam mengambil keputusan
  • Meningkatnya hubungan seksual yang beresiko
  • Mengalami kebanjiran ide dan pikiran

Saat seseorang mengalami gejala episode mania, suasana hati dapat berubah dengan cepat hingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan hubungan sosial.

  1. Hypomanic (Episode Hipomania)

Selanjutnya adalah episode hipomania atau hypomanic. Kondisi ini hampir sama dengan episode mania. Namun perbedaannya adalah, episode hipomania berlangsung setidaknya hanya empat hari atau lebih. Gejala yang timbul dapat terus muncul sepanjang hari, namun tidak mengganggu aktivitas sehari-hari pada diri sendiri maupun padaorang-orang di sekitar.

  1. Depressive (Episode Depresi)

Pada episode depresi, seseorang mungkin akan merasa sangat sedih atau putus asa hingga menarik diri dari akitivitas hubungan sosialnya. Seseorang yang berada dalam episode depresi juga merasa kehilangan minat. Pada episode ini, seseorang biasanya mengalaminyaselama dua minggu dan dapat mengganggu aktivitas serta hubungan sosial.

Episode depresif juga memiliki gejala-gejala lain, diantaranya:

  • Kelelahan, perasaan senang, kesepian, putus asa, atau rasa tertekan yang ekstrem
  • Sering merasa gelisah
  • Sulit berkonsentrasi dan sering merasa ragu
  • Sulit tidur atau terlalu banyak tidur
  • Penurunan berat badan yang ekstrem akibat perubahan pola makan
  • Mudah lelah, kehilangan energi, dan motorik lebih lambat
  • Timbul pikiran, rencana, atau percobaan bunuh diri
  • Kehilangan minat

Nah Smart Viewers, sangat penting bagi kita untuk mengetahui masalah kesehatan mental, terutama gejala bipolar ini. Gangguan bipolar yang dialami oleh seseorang memang tidak dapat disembuhkan secara total. Namun, gangguan bipolar dapat dikelola dengan mengonsumsi obat-obatan sesuai dengan resep, menjalani terapi, dan melakukan gaya hidup sehat.

Jika seseorang disekitarmu sedang mengalami gejala episode bipolar, kamu bisa mengkomunikasikan dengan orang terdekat dan memberikan dukungan kepada penderitanya. Hal ini juga agar penyintas atau penderitanya dapat mengatasi dan meminimaliasasi kerugian yang mungkin terjadi dan dapat terus mendapatkan kualitas hidup yang baik.

Anis Sahara