RESMI, Mobil Berbahan Bakar Fosil atau BBM Mulai 2035 Tidak Dijual di Uni Eropa !!

Uni Eropa melarang penjualan mobil berbahan bakar fosil atau BBM mulai 2035.
Sumber Foto: DW Indonesia

BINUS TV– Mobil berbahan bakar fosil atau BBM mulai 2035 tidak lagi akan dijual di negara-negara Uni Eropa.

Keputusan menghentikan penjualan mobil berbahan bakar fosil atau BBM dicetuskan melalui kesepakatan para menteri lingkungan 27 negara anggota Uni Eropa, Rabu (29/6/2022) di Luksemburg.
Tujuan pelarangan penjualan mobil berbahan bakar BBM adalah untuk mengurangi emisi CO2 100% persen pada 2035.

“Dewan (Eropa) juga setuju untuk memperkenalkan target pengurangan emisi CO2 100% pada tahun 2035 untuk mobil dan van baru,” kata para menteri lingkungan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari DW Indonesia.

Dalam kesepakatan itu, dijelaskan bahwa mobil yang boleh dijual di negara-negara anggota Uni Eropa adalah mobil dengan nol emisi CO2.

Kesepakatan para menteri lingkungan negara Uni Eropa itu sebagai tindak lanjut dari rancangan undang-undang iklim yang sebelumnya diusulkan Komisi Eropa.

“Dewan (Eropa) juga setuju untuk memperkenalkan target pengurangan emisi CO2 100% pada tahun 2035 untuk mobil dan van baru,” kata para menteri lingkungan dalam sebuah pernyataan.

Uni Eropa menargetkan kawasan “netral iklim” pada tahun 2050. Karena itu berbagai langkah untuk mengurangi emisi CO2 harus diterapkan sesegera mungkin.

Para menteri iklim dan lingkungan yang berkumpul di Luksemburg menyetujui lima undang-undang yang diusulkan tahun lalu oleh Komisi Eropa.

“Krisis iklim dan konsekuensinya sangat jelas, sehingga kebijakan ini tidak dapat dihindari,” kata kepala kebijakan iklim Uni Eropa, Frans Timmermans.

Kesepakatan para menteri Uni Eropa muncul setelah pemerintah koalisi Jerman mendukung kebijakan penghentian penjualan mobil berbahan bakar fosil, tetapi dengan beberapa pengecualian, yaitu mobil-mobil berbahan bakar fosil yang “netral CO2” masih diizinkan. Terutama partai FDP yang saat ini menjadi anggota koalisi pemerintahan Jerman, menolak pelarangan secara menyeluruh.

“Ini mengirimkan sinyal yang jelas bahwa kita harus mencapai target iklim. Ini juga memberikan keamanan perencanaan yang dibutuhkan oleh industri otomotif,” kata Menteri Lingkungan Jerman Stefi Lemke dari Partai Hijau.**

Sumber: DW Indonesia

Editor: Moese