Kian Marak, Apa Perbedaan Hepatitis Akut dan Hepatitis Biasa?

Smart Viewers, belakangan ini muncul penyakit baru di dunia yang kian marak menjadi perbincangan, yaitu hepatitis akut. Hepatitis akut ditemukan pertama kali di Eropa dan saat ini sudah tersebar di 20 negara lain termasuk Indonesia. World Health Organization (WHO) menetapkan kasus hepatitis akut menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada tanggal 12 April 2022 lalu.

Pertanggal 17 Mei 2022, jumlah akumulatif kasus hepatitis akut di Indonesia sudah mencapai 27 kasus. Hepatitis akut memiliki gejala yang hampir mirip dengan hepatitis biasa. Meskipun memiliki gejala yang mirip, penyebab dari kemunculan hepatitis akut berbeda dengan hepatitis biasa. Berikut ini adalah informasi mengenai perbedaan hepatitis akut dan hepatitis biasa, simak informasinya di bawah ini ya, Smart Viewers!

Penyebab dan Gejala Penyakit Hepatitis Akut dan Hepatitis Biasa

Penyakit hepatitis biasa disebabkan oleh infeksi virus hepatitis yang masuk ke dalam tubuh manusia. Sedangkan pada penyakit hepatitis akut virus berasal dari infeksi adenovirus. Gejala yang dirasakan oleh penderita hepatitis akut dan hepatitis biasa memiliki kemiripan. Pada tahap gejala awal yang dirasakan oleh penderita hepatitis akut adalah diare, mual, muntah, demam, dan nafas menjadi sesak. Selanjutnya, penderita akan memasuki fase lanjutan yang di mana gejalanya adalah kulit dan mata berubah menjadi kekuningan, urin, dan feses berwarna pucat. Bagi pasien hepatitis akut akan mengalami gejala yang lebih berat seperti badan menjadi kejang, sampai kehilangan kesadaran.

Pada penyakit hepatitis biasa, gejala ringan pasien dapat sembuh hanya dalam waktu beberapa minggu. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementrian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa gejala hepatits akut bisa memburuk hanya dalam jangka waktu 2 sampai 5 hari. Bahkan ketika penderita sudah mencapai fase kejang dan kehilangan kesadaran, diperlukan pengobatan transplantasi hati. Gejala kejang ini menunjukan perbedaan dengan gejala hepatitis biasa, karena hepatitis biasa tidak akan terjadi kejang.

Melalui seminar yang diadakan oleh UI, Dr. dr. Budiman Bela, Sp.MK(K), dokter spesialis konsultan mikrobiologi klinik di RS Universitas Indonesia mengatakan bahwa tidak ada korelasinya antara vaksin Covid-19 dengan kasus hepatitis akut. Mayoritas pasien yang berusia 3-5 tahun belum menerima vaksin Covid-19 dan jenis virus adenovirus 41 yang berbeda dengan yang digunakan pada vaksin Covid-19.

Penularan Hepatitis Akut

Hepatitis akut bisa menular melalui mulut dari benda, makanan, atau minuman yang terkontaminasi kotoran penderita hepatitis akut. Menurut Kemenkes, penyakit hepatitis akut menyerang anak usia 1 hingga 16 tahun. Sampai saat ini, belum ditemukan kasus yang menyerang anak berusia di atas 16 tahun di Indonesia.

Dosen Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI, Dr. dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid menyarankan para orang tua mengajarkan hidup sehat kepada anaknya. Dimulai dari cuci tangan yang benar, oral hygiene, toilet hygiene, membersihkan badan dengan benar, dan menggunting kuku. Selanjutnya, para orang tua bisa mengajarkan pentingnya kebersihan pakaian, tempat tidur, etika bersin, dan batuk kepada anaknya.

Sementara itu Dr. Budiman menyarankan, pelayanan fasilitas kesehatan untuk menggunakan standar pencegahan dan pengendalian infeksi saat menangani pasien infeksi hepatitis akut. Beliau juga menambahkan untuk menggunakan kamar yang memiliki kamar mandi dan toilet khusus agar terhindar dari infeksi hepatitis akut.

Jadi itulah perbedaan hepatitis akut dengan hepatitis biasa. Selama kamu bisa menerapkan hidup sehat dan bersih, kamu tidak perlu khawatir akan terjangkit oleh penyakit ini. Kemunculan penyakit hepatitis akut ini juga dapat Smart Viewers ketahui lagi lebih lengkapnya dalam program GOOD TALK episode “Indonesia, Waspada Hepatitis Akut Misterius!” pada link di bawah ini!

GOOD TALK merupakan program BINUS TV yang berisi tentang informasi isu sosial yang dikemas secara kekinian, dari sudut pandang para ahli yang dapat menginspirasi masyarakat. Simak GOOD TALK setiap hari Senin pukul 16.00 WIB hanya di BINUSTV Channel. Jangan sampai ketinggalan ya Smart Viewers!

Source :

https://www.ui.ac.id/fkui-ajak-kenali-hepatitis-akut-berat-yang-belum-diketahui-penyebabnya/

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220515070612-20-796923/beda-hepatitis-akut-dan-hepatitis-biasa-versi-kemenkes

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220518/1939892/dugaan-hepatitis-akut-jadi-14-kasus/

Tamara Pramesti