Filosofi di balik Beragam Motif-motif Batik Indonesia

Tidak berasa ya Smart Viewers kita telah memasuki bulan Oktober. Dan pada tanggal 2 Oktober ini kita menyambut Hari Batik Nasional. Batik merupakan warisan yang menjadi kebanggaan Tanah Air yang menjadi identitas Bangsa. Bukan hanya di Indonesia, Batik bahkan telah dikenal hingga ke mancanegara. UNESCO sendiri telah menetapkan Batik sebagai warisan dunia yang berasal dari Indonesia.

Baru-baru ini Christian Dior yang  merupakan Rumah Mode Internasional meluncurkan koleksi bertema Batik di Paris Fashion Week pada tanggal 29 September 2021 lalu. Pada acara tersebut, Christian Dior menggunakan jenis kain Batik Tenun Endek khas Bali. Sebagai warga Indonesia, tentuya kita patut berbangga, ya Smart Viewers. Karena nama Indonesia kembali melebar ke kancah Internasional melalui Batik.

Nah Smart Viewers, memperingati Hari Batik Nasional, kali ini BINUS TV akan membahas mengenai 5 motif Batik Indonesia beserta filosofinya. Simak info selengkapnya di bawah ini ya, Smart Viewers!

  1. Mega Mendung (Cirebon)

Batik yang berasal dari Cirebon ini memiliki motif yang menyerupai awan. Nama Mega Mendung memiliki filosofi yang dalam, yaitu berasal dari kata “Mega” yang memiliki arti langit atau awan dan “Mendung” berarti meredupnya langit yang merupakan tanda akan turun hujan. Istilah Mendung juga dapat bermakna kehidupan manusia yang memiliki sifat sabar dan tidak mudah marah.

Pada motif awan dalam Batik Mega Mendung, terdiri dari 7 gradasi warna, yaitu dari biru tua hingga biru muda. Hal ini merupakan gambaran dari 7 lapisan langit.

  1. Batik Kawung (Yogyakarta)

Batik Kawung berasal dari Yogyakarta yang merupakan motif Batik tertua di Indonesia sejak abad ke-9. Nama Batik Kawung berasal dari kata “Kwangwung” yang berarti serangga dan “Kolang-kaling” yang merupakan buah kolang-kaling atau buah aren. Kata Kawung juga berkaitan dengan kata “Suwung” yang berarti kosong. Hal ini menyimbolkan tentang kekosongan nafsu dan hasrat duniawi.

Motif Batik Kawung memiliki makna pengendalian diri dengan hati bersih tanpa adanya keinginan untuk ria. Motif Kawung juga bermakna kesucian, kesempurnaan, dan kemurnian. Motif Batik Kawung juga sangat disukai oleh kalangan keraton Yogyakarta. Pada jaman dulu, Motif Batik Kawung hanya boleh digunakan oleh kalangan kerajaan atau keraton saja.

  1. Batik Parang Kusumo (Solo)

Motif dari Batik Parang Kusumo memiliki bentuk seperti gelombang ombak laut yang menggambarkan ombak lautan menghantam tebing dan batu karang yang bermakna semangat membara tanpa ada habisnya. Bentuk huruf “S” yang tidak terputus pada motif batik ini juga menggambarkan tentang kesinambungan.

Sedangkan motif garis pereng berasal dari kata lereng yang miring dan menjadi ciri khas dalam motif batik Parang Kusumo dengan membentuk miring diagonal. Hal ini mengartikan bahwa sebagai manusia perlu memiliki cita-cita, prinsip kehidupan, dan mengutamakan kebenaran.

  1. Batik Sekar Jagad (Solo dan Yogyakarta)

Motif Batik Sekar Jagad berasal dari Solo dan Yogyakarta yang terdiri dari 2 kata, yaitu “Kaart” yang berasal dari bahasa Belanda yang berarti peta dan kata “Jagad” yang berarti dunia dalam bahasa Jawa. Hal ini bermakna tentang penggambaran keanekaragaman Indonesia dan dunia.

Biasanya, Batik Sekar Jagad memiliki nuansa motif bunga-bunga dengan berbagai variasi warna di setiap bagiannya. Batik Sekar Jagad juga melambangkan keindahan karena memiliki motif yang cantik dan indah sehingga menarik bagi orang-orang yang melihatnya.

  1. Batik Tujuh Rupa (Pekalongan)

Motif Batik Tujuh Rupa yang berasal dari Pekalongan ini memiliki motif yang kental akan nuansa alam. Motif yang digambarkan dalam batik ini biasanya berbentuk hewan ataupun tumbuh-tumbuhan. Berbagai motif dalam batik ini diambil dari ragam kebudayaan lokal maupun etnis China.

Keberagaman budaya ini juga didasari karena pada jaman dulu Pekalongan merupakan tempat transit dari berbagai negara. Hal ini menyebabkan akulturasi budaya yang menyebabkan Batik Tujuh Rupa khas dengan unsur alam yang khususnya memiliki motif Jlamprang, Buketan, Terang Bulan, Semen, Pisan Bali, dan Lung-Lungan.

Ternyata dari beragam motif batik yang cantik dan indah, banyak filosofi dan makna di balik motif tersebut. Sebagai generasi muda, tentunya kita harus terus melestarikan batik, ya Smart Viewers! Karena Batik merupakan warisan Bangsa yang harus kita jaga. Selamat Hari Batik Nasional!

ANIS SAHARA