Jenis-jenis Shaming yang Sering Terjadi di Sekitar Kita

Sumber foto: Pinterest

Smart Viewers, pasti sudah tidak asing dengan kata “Shaming”, kan? Body Shaming biasanya yang paling familiar terjadi disekitar kita. Tapi apakah kamu tahu selain Body Shaming, masih banyak jenis yang dikategorikan sebagai bentuk Shaming.

Kali ini BINUS TV akan merangkum untuk kamu pengertian dari Shaming dan berbagai jenis bentuk Shaming!

Pengertiang Shaming

Setiap manusia pasti memiliki perbedaan di dalam dirinya baik secara fisik maupun sifat. Namun terkadang, perbedaan tersebut kerap kali menimbulkan masalah karena beberapa orang yang menganggapnya menjadi hal yang tidak wajar. Adapun pengertian dari Shaming adalah sebuah tindakan, perilaku, ataupun perkataan yang menjelek-jelekan, mempermalukan, dan mengomentari yang bersifat negatif tentang diri orang lain, dan merasa dirinya lebih baik dibanding dengan orang lain.

Shaming yang dilakukan terhadap orang lain bisa berupa bentuk tubuh, penampilan, status, sifat atau pola berpikir, dan masih banyak yang lainnya. Tindakan Shaming bahkan bisa merugikan orang lain karena hal tersebut mengganggu privasi atau bersifat personal bagi orang lain.

Jenis-jenis Shaming

  1. Physical atau Body Shaming

Physical atau Body Shaming merupakan jenis Shaming yang paling umum terjadi disekitar kita. Jenis Shaming ini merupakan hinaan, mempermalukan, dan menghina bagian dari tubuh atau fisik seseorang. Banyak hal yang biasanya mengarahkan seseorang ke bentuk Physical atau Body Shaming diantaranya bentuk tubuh atau wajah, berat badan, atau rona kulit.

Meski terkadang perilaku Physical atau Body Shaming sering tidak disadari oleh orang lain, namun secara tidak langsung tetap dapat menyinggung dan menimbulkan efek buruk bagi orang lain. Physical atau Body Shaming dapat menyebabkan seseorang tidak percaya diri terhadap bentuk tubuhnya sendiri dan membandingkan diri yang tidak sebaik dengan fisik yang dimiliki orang lain.

  1. Status Shaming

Seseorang yang menghina status hubungan dari orang lain seperti pernikahan, lajang, perceraian, dan sudah memiliki atau belum memiliki anak disebut Status Shaming. Biasanya hal ini banyak dialami dalam lingkungan keluarga karena biasanya keluarga memiliki informasi terbaru yang paling cepat didapatkan mengenai keadaan status keluarganya.

Pada dasarnya, perkataan atau penyataan berupa Status Shaming tersebut dapat menyinggung perasaan orang lain. Terlebih jika masalah tersebut baru saja dialami oleh orang tersebut dan masih memiliki perasaan yang belum stabil.

  1. Gender Shaming

Gender Shaming atau biasanya yang disebut Seksisme merupakan perilaku diskriminasi atau merendahkan orang lain berdasarkan gender yang dimiliki. Perilaku ini biasanya terjadi pada seseorang yang dianggap tidak menjalankan sesuatu yang diharapkan oleh masyarakat, sehingga timbul perilaku menghakimi terhadap gender orang lain.

Biasanya sikap Seksisme ini dialami oleh kaum hawa atau perempuan yang dianggap hanya boleh mengerjakan pekerjaan rumah tangga saja tanpa harus berkarir atau memiliki pendidikan yang tinggi. Hal ini akan menghambat mereka untuk berprestasi dan menjadikan orang lain skeptis sehingga membuat perempuan memiliki status yang tidak lebih tiinggi dibanding laki-laki.

  1. Slut Shaming

Slut Shaming memiliki arti sebuah tindakan yang memberikan label atau stigma kepada orang lain yang identik dengan perilaku asusila dengan tujuan untuk memperlakukan dan merendahkan orang lain. Pelabelan secara seksual ini biasanya terjadi dan dilakukan di media sosial, bahkan mirisnya semakin dianggap wajar oleh sebagian masyarakat.

Korban yang mengalami pelecehan ini akan mudah mengalami depresi dan bisa mengasingkan dirinya dari orang lain dan lingkungan sekitar karena merasa dipermalukan di muka publik. Korban yang menjadi pelecehan ini bisa saja kembali mengalami hal tersebut karena pandangan yang sudah terbangun bahwa korban lemah dan tidak mampu melawan bentuk pelecehan tersebut.

Demikian Smart Viewers pengertian dan berbagai jenis Shaming yang terjadi disekitar kita. Semua orang tentunya memiliki hak untuk berbahagia dengan dirinya sendiri sesuai apa yang dia inginkan. Jadi, sebagai manusia yang memiliki beragam perbedaan seharusnya kita saling menghargai dan menghormati perbedaan tersebut.

ANIS SAHARA