Dua Dosen Indonesia di AS Kembangkan Teknologi VR untuk Kedokteran Gigi

Dosen Universitas Florida, Markus Santoso, memeragakan cara penggunaan Oculus untuk program realitas maya simulasi implan gigi. (Courtesy: Markus Santoso)

 

Pandemi virus corona telah mempengaruhi proses pembelajaran, di semua jenjang pendidikan. Untuk tetap memberikan nuasa tatap muka dalam pembelajaran online, dua profesor asal Indonesia di dua universitas di AS mengembangkan program realitas maya atau VR yang dapat digunakan untuk mengajar mahasiswa kedokteran gigi.

Perangkat yang digunakan untuk program VR ini adalah oculus yang dipasang di kepala dan telapak tangan. Dengan perangkat tersebut, mahasiswa kedokteran gigi memasuki sebuah klinik virtual tiga dimensi.  Dalam “klinik” tersebut, mahasiswa bisa menggunakan peralatan virtual seperti pisau bedah dan bor dan melakukan simulasi pemasangan implan gigi pada seorang pasien virtual.

Cortino Sukotjo, dosen yang sudah 11 tahun mengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Illinois di Chicago (UIC), seperti dilaporkan VOA Indonesia menyatakan, simulasi seperti ini sangat penting bagi calon dokter gigi.

“Dalam pendidikan medis ada simulasi praktik. Mereka harus latihan berulang kali, sampai mencapai kompetensi yang kita mau,” jelas Cortino Sukotjo.

Cortino mengembangkan program VR itu bersama Markus Santoso, seorang pakar teknologi imersif di Universitas Florida (UFL) di Gainesville.

Editor: Mus