KTT Iklim Virtual: Presiden Jokowi Minta Dunia Ambil Tindakan Nyata

Presiden Joko Widodo. Sumber Foto. Sekneg/Facebook

 

Para pemimpin dunia Kamis (22/4) waktu Amerika atau Jumat  (23/4) waktu Indonesia memberikan pidato dalam KTT Iklim Virtual.  Presiden Joko Widodo dalam pidatonya meminta dunia “mengambil Tindakan nyata terhadap perubahan iklim, dalam pidato secara virtual di KTT Iklim yang diprakarsai oleh AS”.

Presiden Joko Widodo seperti dilaporkan VOA Indonesia mengatakan, “Indonesia serius dalam menangani perubahan iklim dan menyerukan kepada dunia untuk mengambil tindakan nyata, memimpin dengan menjadi teladan. Sebagai negara kepulauan terbesar dan rumah bagi hutan tropis, mengatasi perubahan iklim adalah kepentingan nasional Indonesia.”

Jokowi menambahkan bahwa dengan “kebijakan, pemberdayaan dan penegakan hukum, laju deforestasi di Indonesia berada pada titik terendah dalam 20 tahun terakhir.”

Dia melanjutkan dengan menjelaskan bagaimana moratorium yang dilakukan oleh Indonesia terhadap hutan alam dan konversi lahan gambut telah menghasilkan “penurunan 82 persen” kebakaran hutan.

Presiden Jokowi menambahkan, Indonesia memiliki rencana ambisius untuk merehabilitasi hutan bakau terluas di dunia selambatnya tahun 2024, sehingga akan berdampak “penyerapan karbon empat kali lipat dibandingkan dengan hutan-hutan tropis.”

 

Dalam KTT Iklim Virtual yang dipimpin Amerika (Kamis 22 April waktu Amerika) atau Jumat (23/4) waktu Indonesia, selain Presiden Joko Widodo, para  Pemimpin Dunia juga menyampaikan pandanganannya dalam  KTT Iklim Virtual tersebut.

Dalam KTT tersebut, Joe Biden mengumumkan tujuan baru untuk mengurangi polusi gas rumah kaca di AS sebesar 50-52% pada tahun 2030 ketika dia memulai KTT global secara virtual tentang perubahan iklim dengan puluhan pemimpin dunia.

 

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memuji pengumuman Biden sebagai “pengubah haluan,” dengan mengatakan “itu akan memiliki dampak transformatif dalam perang global melawan perubahan iklim.”

Menanggapi KTT tersebut, Presiden China Xi Jinping mengatakan negaranya akan mengontrol konsumsi batu bara secara ketat dalam beberapa tahun mendatang dan akan “mengurangi secara bertahap” bahan bakar fosil selama periode 2026-2030. Xi juga menegaskan kembali janji China untuk memangkas emisi karbon sebelum 2030.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, meskipun tidak menjanjikan sasaran baru, mengumumkan kemitraan dengan Amerika Serikat untuk agenda energi bersih tahun 2030 “untuk membantu memobilisasi investasi, mendemonstrasikan teknologi bersih, dan memungkinkan kolaborasi hijau.”

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, mengatakan pada KTT tersebut: “Kita membutuhkan planet hijau – tetapi dunia dalam keadaan siaga. Kita berada di ambang jurang. Kita harus memastikan langkah selanjutnya berada di arah yang benar. Pemimpin di mana pun harus mengambil tindakan.”

Seorang pejabat pemerintahan Biden mengatakan kepada para wartawan dalam sebuah jumpa pers Rabu bahwa dengan target baru AS dan yang

ditetapkan oleh Jepang, Kanada, Inggris dan Uni Eropa, “secara agregat, negara-negara ekonomi utama yang menyumbang lebih dari setengah volume ekonomi dunia sekarang akan berkomitmen untuk mempercepat pengurangan emisi yang diperlukan secara global untuk membatasi pemanasan hingga 1,5 derajat Celsius.”

Editor: Mus