Indeks Keberadaban Digital: Indonesia Terburuk se-Asia Tenggara

 

DCI Regional Summary/Sumber: Microsoft/VOA Indonesia.com
DCI Regional Summary/Sumber: Microsoft/VOA Indonesia.com

 

Indonesia menduduki peringkat rendah atau terburuk se Asia Tenggara dalam Indeks Keberadaban Digital. Dalam survey yang dirilis oleh Microsoft, Indonesia berada di peringkat 29 dari 32 negara. Di Asia Tenggara, Indeks Keberadaban Digital Indonesia berada di peringkat paling buruk.

Microsoft akhir pekan Februari 2021 merilis “Indeks Keberadaban Digital” atau “Digital Civility Index” yang menunjukkan tingkat keberadaban pengguna internet atau netizen sepanjang tahun 2020. Hasilnya, sungguh memprihatinkan.  Tingkat keberadaban (civility) netizen Indonesia sangat rendah, berada di peringkat 29 dari 32 negara di Asia. Sementara untuk Asia Tenggara, tingkat Keberadaban Digital, indeks Indonesia berada di peringkat paling buruk.

Laporan Microsoft tersebut didasarkan atas survei pada 16.000 responden di 32 negara antara April-Mei 2020. Skor Indonesia memang naik delapan poin, dari 67 pada tahun 2019 menjadi 76 pada tahun 2020, tetapi Indonesia tetap menjadi negara dengan warga netizen paling tidak beradab di Asia Tenggara.

Keberadaban yang dimaksud dalam survey tersebut terkait dengan perilaku berselancar di dunia maya dan aplikasi media sosial, termasuk risiko terjadinya penyebarluasan berita bohong atau hoaks, ujaran kebencian atau hate speech, diskriminasi, misogini, cyberbullying, trolling atau tindakan sengaja untuk memancing kemarahan, micro-aggression atau tindakan pelecehan terhadap kelompok marginal (kelompok etnis atau agama tertentu, perempuan, kelompok difabel, kelompok LGBTQ dan lainnya) hingga ke penipuan, doxing atau mengumpulkan data pribadi untuk disebarluaskan di dunia maya guna mengganggu atau merusak reputasi seseorang, hingga rekrutmen kegiatan radikal dan teror, serta pornografi.

Survei itu mendapati 47 persen responden pernah terlibat dalam bullying di dunia maya, 19 persen bahkan mengatakan pernah menjadi sasaran bullying. Kelompok yang paling terpapar bullying di internet adalah generasi Z atau yang lahir antara tahun 1997-2010 (47 persen), kelompok milenial atau yang lahir antara tahun 1981-1996 (54 persen), generasi X atau yang lahir antara tahun 1965-1980 (39 persen) dan kelompok baby-boomers atau yang lahir antara tahun 1945-1964 (18 persen).

Survei Microsoft ini juga menunjukkan bahwa tingkat keberadaban netizen saat ini berada di titik terendah, jika dibandingkan dengan survei tahunan yang sama sejak tahun 2016. Microsoft melakukan survei tahunan ini guna mendorong netizen melakukan interaksi yang lebih sehat, aman dan saling menghormati.

Editor: Mus