Seluruh Rangkaian Acara Europe on Screen 2020 Sukses dilaksanakan Secara Daring

Atas L-R: Jeremy Randolph (produser pemenang juara 1 SFPP), Meninaputri Wismurti (Festival Co-Drirectors), dan Nauval Yazid (Festival Co-Directors)
Tengah L-R: Patrick Warmanda (sutradara pemenang juara 2 SFPP), Bapak Peter Schoof (Duta Besar Jerman untuk Indonesia), Bapak Vincent Piket (Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia)
Bawah: Nashiru Setiawan (Juara 1 SFPP 2020

Pada tanggal 30 November 2020, Festival Film Uni Eropa ke-20 “Europe on Screen 2020”  (EoS 2020) secara resmi telah ditutup. Serangkaian pemutaran film dengan menayangkan sebanyak 40 film Eropa dan kompilasi 3 film pendek dari Indonesia, serta sebanyak 19 sesi acara diskusi (Film Talk) dan 33 sesi Instagram Live dengan sutradara internasional maupun lokal yang diselenggarakan selama 15 hari secara daring telah sukses dilaksanakan.

Bapak Vincent Piket (Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia)

Bapak Vincent Piket selaku Duta Besar Uni Eropa di Indonesia, menyampaikan bahwa EoS 2020 yang telah menampilkan 20 film dari 25 negara Uni Eropa telah menyajikan keragamaan benua Eropa dan kreativitas sektor audio-visual yang telah berhasil mengungkap keunikan Eropa melalui cerita yang menarik dengan berbagai pesan yang relevan dari masa ke masa. Ia Juga menambahkan bahwa dengan dibangunnya hubungan antara tokoh-tokoh besar dari industri film Eropa dan mahasiswa dari Indonesia melalui berbagi pengalaman dan pengetahuan, diharapkan dapat membantu mereka di jalur kretivitas dalam industri perfilman.

L-R: Nauval Yazid (Festival Co-Directors) dan Meninaputri Wismurti (Festival Co-Drirectors).

Walaupun dilaksanakan secara daring atau online, EoS 2020 nyatanya sangat disambut baik oleh masyarakat Indonesia terutama bagi penikmat film yang rindu untuk menonton layar lebar. Meninaputri Wismurti selaku Festival Co-Director Europe on Screen 2020 menyampaikan bahwa respon para penonton di EoS 2020 ini melebih ekspektasi dengan sebanyak 30 dari 41 film yang ditayangkan telah sold out. Nauval Yazid yang juga merupakan Festival Co-Director Europe on Screen 2020 menambahkan bahwa serangkaian acara pemutaran film dan non-film sangat ramai dihadiri oleh penikmat film. Hal ini merupakan pertanda baik bagi industri perfilman Indonesia dan Eropa di masa pandemic seperti saat ini.

Film yang diproduksi pada tahun 2018 asal Jerman yang berudul “How About Adolf?“ menjadi film penutup di acara EoS 2020 ini. Film ini bercerita tentang pasangann yang ingin menamakan calon bayi pertama mereka Adolf.

Bapak Peter Schoof (Duta Besar Jerman untuk Indonesia)

Bapak Peter Schoof selaku Duta Besar Jerman untuk Indonesia dalam acara penutupan Europe on Screen 2020 mengatakan bahwa film “How About Adolf?“ yang akan ditayangkan dalam penutupan EoS 2020 ini akan membuat para penontonnya tertawa dengan narasi yang  jenaka.

Selain itu, Short Film Pitching Project (SFPP) juga sukses diselenggarakan dalam Festival film EoS 2020 ini. Dari 170 pendaftar, terpilih 9 finalis yang mempresentasikan ide mereka secara virtual kepada 3 panelis juri, diantaranya Lucky Kuswandi yang merupakan sutradara film pendek “The Fox Exploits the Tiger’s Might” yang berhasil memenangkan Piala Citra untuk Film Pendek Terbaik di tahun 2015, Tumpal Tampubolon yang merupakan peraih Piala Citra tahun 2014 untuk film “Tabula Rasa” di kategori skenario film orisinil terbaik, dan Yulia Evina Bhara selaku produser dari film “Istirahatlah Kata-Kata” dan “The Science of Fictions” yang keduanya terpilih untuk berkompetisi di Locarno International Film Festival di tahun 2016 dan 2019.

Setelah melalui sesi penjurian, terpilihlah 3 finalis yang berhasil memenangkan SFPP 2020 diantaranya:

  • Juara Pertama:Seseorang Yang Menutupi Layar karya sutradara Nashiru Setiawan dari Malang. Pemenang mendapatkan dana produksi parsial sebesar Rp. 11.000.000, fasilitas audio post-production, 1 sesi kelas editing film dan 2 sesi kelas daring menulis skrip film bersama SAE Indonesia serta paket spesial dari Kemala Home Living.
  • Juara Kedua:Bicycle With Thief karya sutradara Vicky Sumbodo dari Tangerang. Pemenang mendapatkan dana produksi parsial sebesar Rp. 8.000.000, 2 sesi kelas daring menulis skrip film bersama SAE Indonesia serta paket spesial dari Kemala Home Living.
  • Juara Ketiga:Kepada Istriku karya sutradara Patrick Warmanda dari Jakarta. Pemenang mendapatkan dana produksi parsial sebesar Rp. 6.000.000, 1 sesi kelas daring menulis skrip film bersama SAE Indonesia serta paket spesial dari Kemala Home Living.

Ketiga film yang merupakan pemenang SFPP 2020 tersebut akan ditayangkan secara perdana dalam Festival Film EoS 2021 mendatang.

EoS 2020 juga menayangkan kembali 12 film pilihan diantaranya “100 Things”, “Aurora”, “Corpus Christi”, “Extra Ordinary”, “For Sama”, “Homeward”, “Lengthy Night”, “My Extraordinary Summer with Tess”, “Palace for the People”, “Swoon”, “The Dead Queen”, dan “Varda by Agnes”. Penonton yang telah melakukan registrasi ditanggal 30 November 2020 lalu dapat menyaksikan penayangan film-film tersebut hingga 5 Desember 2020 mendatang.

Anis Sahara